Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

dr Helmiyadi Meninggal

Penyebab dr Helmiyadi Kuswardhana SpOT Meninggal: Sudden Cardiac Arrest

Dokter spesialis oprthopaedi dan traumatolog sekaligus content creator, dr Helmiyadi Kuswardhana SpOT meninggal dunia pada usia 41 tahun, Rabu

|
Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Dokter spesialis oprthopaedi dan traumatolog sekaligus content creator, dr Helmiyadi Kuswardhana SpOT meninggal dunia pada usia 41 tahun, Rabu (10/7/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Innalillahi wainna ilaihi rajiun, dokter spesialis oprthopaedi dan traumatolog sekaligus content creator, dr Helmiyadi Kuswardhana SpOT meninggal dunia pada usia 41 tahun, Rabu (10/7/2024).

Dokter kelahiran Ujung Pandang,15 Mei 1983 itu meninggal dunia saat baru saja selesai menjalankan tugas di RSUD Mamuju, di Mamuju, Sulawesi Barat ( Sulbar ).

Rekan sejawat almarhum, dr Wachyudi Muchsin SH MKes mengatakan, dr Helmiyadi meninggal karena henti jantung atau sudden cardiac arrest.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun,

Allahummaghfirlahu warhamhu wa‘afihii wa‘fuanhu.

Turut berduka cita atas berpulangnya ke rahmatullah teman sejawat kami, adinda kami, dr. Helmiyadi K, SpOT hari Rabu pukul 20.00 di RS Mamuju.

Semoga Almarhum husnul khatimah, diterima segala amal ibadahnya, diampuni segala dosanya, dilapangkan kuburannya disana, diangkat derajatnya, dijadikan taman2 surga disana serta keluarga yg ditinggalkan diberikan kesabaran.

Aamiin yaa Rabbal' aalamiin. 

Beliau meninggal karena sudden cardiac arrest atau yang biasa disebut dengan henti jantung mendadak merupakan suatu kondisi jantung yang serius. Kata 'arrest' memiliki arti berhenti.

BREAKING NEWS: Dokter dan Content Creator dr Helmiyadi Kuswardhana SpOT Meninggal Usai Operasi

Dalam kasus cardiac arrest, kondisi dimana jantung berhenti berdetak. Kondisi ini juga dikenal sebagai kematian jantung mendadak. 

Henti jantung mendadak atau juga dikenal dengan istilah sudden cardiac arrest adalah kondisi dimana ketika jantung seseorang berhenti berdetak dan tidak bekerja secara tiba-tiba. Sudden cardiac arrest sering kali merupakan komplikasi dari penyakit jantung lain, seperti penyakit aritmia."

Demikian disampaikan dr Wachyudi kepada Tribun-Timur.com.

Saat dihubungi, dr Wachyudi mengaku terkejut sebab 3 hari lalu, dia masih sempat komunikasi dengan dr Helmiyadi.

"Masih sempat komunikasi dengan beliau. Saya seperti tak percaya kalau beliau meninggal," ujar dr Wachyudi.

Mereka sempat sama-sama menjadi relawan penanganan Covid-19 di Sulsel.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved