Profil Kepala BHP Makassar Oryza, Pemimpin Muda dengan Visi Besar

TRIBUN-TIMUR.COM - Balai Harta Peninggalan (BHP) Makassar kini dipimpin oleh sosok muda dan visioner, Oryza, yang resmi menjabat sebagai Kepala BHP Makassar sejak 27 Desember 2023.

Dengan latar belakang kaya akan pengalaman yang luas, Oryza bertekad menjadikan BHP Makassar sebagai pusat rujukan di bidang perlindungan hak keperdataan di Indonesia.

Lahir di Jakarta pada 1 Desember 1979, Oryza memiliki darah campuran Aceh dari ayahnya dan Betawi dari ibunya.

Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang mandiri dan berani, namun tetap selalu menghormati orang tua. Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, Oryza menempuh pendidikan dari TK hingga SMA di Jakarta, sebelum melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Perjalanan pendidikan Oryza mencerminkan semangat dan ketekunannya. Setelah memulai kuliah di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, ia kemudian melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan S1-nya konsentrasi Hukum Pidana di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto pada tahun 2003 semuanya dengan pembiayaan program beasiswa.

Semasa kuliah hingga kini, Oryza tercatat aktif dalam berbagai organisasi Masyarakat dan olahraga, serta sejak 2003 memulai karirnya di salah satu firma hukum dan perusahaan surveyor di Jakarta.

Karir Oryza sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dimulai di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM.

Sambil bekerja, ia meraih gelar S2 Hukum Internasional dari Unpad Bandung pada tahun 2010 melalui program beasiswa.

Pria yang akrab dipanggil dengan nama Oris ini selalu memanfaatkan peluang-peluang untuk meningkatkan kompetensinya, berbagai tugas kedinasan maupun keanggotaannya sebagai delegasi Indonesia membuatnya kaya khasanah pengalaman yang berharga.

Pria jebolan program pertukaran pemimpin muda utama Kementerian Luar Negeri AS (IVLP) ini banyak mendapat kesempatan sebagai keanggotaan di berbagai tim.

Baik yang bersifat teknis maupun advokasi seperti sebagai saksi ahli hukum pidana ataupun untuk mewakili Menteri Hukum dan HAM di berbagai muka persidangan yang berkaitan dengan tupoksi Ditjen AHU.

Prestasi Oryza dalam pelayanan publik dan inovasi di Ditjen AHU membawanya pada peningkatan karir yang signifikan.

Capaian Ditjen AHU menduduki puncak penghargaan innovasi pelayan publik 3 tahun berturut-turut sejak 2016 sd 2018 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi lahir dari tangan dinginnya dalam menata kelembagaan dan reformasi pelayanan publik Ditjen AHU.

Pada tahun 2018, merupakan tahun pertama dirinya bersentuhan dengan bidang perlindungan hak keperdataan, ditahun itu ia menjabat sebagai Anggota Teknis Hukum (ATH) BHP Jakarta dan setahun kemudian diangkat sebagai Sekretaris merangkap ATH BHP Jakarta.

Kontribusinya yang signifikan dalam perlindungan hak keperdataan, baik itu dalam bentuk perumusan-perumusan kebijakan maupun terobosan inovasi pelayan publik, membuahkan dua penghargaan bergengsi pada Juli dan Agustus 2022, salah satunya adalah penghargaan Karya Dhika Madya dari Menteri Hukum dan HAM RI.