Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Luwu Dihantam Banjir, Poros Makassar - Palopo Sempat Terputus

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, ada lima kecamatan yang terendam banjir.

Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI
Banjir merendam Jalan Poros Makassar-Palopo di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu (7/7/2024). 

“Perlu ada perhatian serius dari pemerintah setempat terkait banjir di daerah kami Dusun Cappie, harus ada pembahasan serius,” ucap Kamal.

Kamal menuturkan, penanganan Sungai Larompong untuk mengatasi banjir belum sepenuhnya terlaksana.

Sebab, penanganan bersifat sepotong-sepotong di beberapa titik saja.

“Tahun-tahun kemarin hanya diatasi dengan pemasangan kawat bronjong beberapa meter saja untuk mencegah agar tidak tergerus, itu hanya 2 titik saja karena sudah mengancam jalan badan jalan,” ujar Kamal.

Sementara itu, Kepala BPBD Sulawesi Selatan, Amson Padolo mengatakan, dampak dari banjir itu adalah, satu desa terisolir akibat longsor yakni, Desa Komba, Kecamatan Larompong.

“Akses jalan Desa Komba tertutupi material longsor sepanjang 15 meter, dan 1 unit rumah. Dikhawatirkan ada 1 KK terancam terkena longsor susulan. Kemudian 500 KK terdampak banjir,” jelasnya.

Amson menambahkan, hingga kemarin, banjir yang merendam pemukiman warga dan jalan trans Sulawesi berangsur-angsur sudah surut.

“Kondisi gerakan tanah longsor di 2 desa membutuhkan alat berat guna pembersihan material longsor yang menutupi badan jalan desa,” pungkasnya.

Setelah selama kurang lebih enam jam terendam banjir, ketinggian air mulai menyusut.

Ruas jalan yang awalnya tidak bisa dilewati, perlahan-lahan bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat.

Hanya saja, pengendara roda dua mesti hati-hati. Pasalnya, banjir menyisakan endapan lumpur tebal di jalan maupun di rumah-rumah warga.

Di Dusun Cappie, warga harus bekerja ekstra menyingkirkan endapan lumpur di kediaman mereka.

“Pasti kalau sudah banjir, selalu ada lumpur yang tinggal. Susah juga kalau begini terus. Karena memang belakangan banjir selalu bercampur lumpur,” kata Baso, seorang warga Cappie.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved