BPS
Inflasi Parepare Sulsel Tembus 2,64 Persen, Beras Biang Kerok
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat inflasi di Kota Parepare mengalami peningkatan di Juni 2024.
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat inflasi di Kota Parepare mengalami peningkatan di Juni 2024.
Dari data BPS, secara year on year (yoy) inflasi Parepare berada di angka 2,64 persen atau di atas inflasi nasional dengan 2,51 persen dan inflasi Sulsel di angka 2,03 persen.
"Posisi inflasi kita di Parepare sudah di atas nasional dan Provinsi, secara yoy inflasi kita di Juni 2,64 persen. Inflasi year to date 2024 atau Januari-Juni itu 1,92 persen, ini lebih tinggi dari year to date 2023 lalu 1,43 persen," kata Kepala BPS Parepare Suparno Pani, Rabu (3/7/2024).
Suparno pun menyarankan Pemkot Parepare serius untuk melakukan langkah antisipasi.
Pasalnya, jika hal tersebut dibiarkan Sebab jika tidak, dia memprediksi inflasi di akhir tahun bisa tembus di angka 3 persen.
"Pemkot harus memantau harga sebab kalau Juli-Agustus tetap inflasi maka inflasi kita bisa lebih dari 3 persen di tahun 2024 ini," ungkapnya.
Baca juga: BPS: Sulsel Deflasi 0,26 Persen di Juni 2024
Dia pun menguraikan, komoditas secara yoy yang mempengaruhi yaitu makanan, minuman dan tembakau dengan nilai inflasi 4,76.
Termasuk harga komoditas beras sebesar 0,76 persen dan cabai sebesar 0,13 persen.
"Beras ini masuk sebagai penyumbang inflasi tertinggi karena memang sempat ada penurunan untuk beras SPHP, tetapi untuk beras lokal itu naik. Jadi memicu harga di pasar naik," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Sekda Parepare Muh Husni Syam mengutarakan, akan memperketat pemantauan harga bahan pokok agar bisa menekan angka inflasi.
Menurutnya, Pemkot Parepare sebenarnya sudah melakukan pelbagai kegiatan untuk menekan inflasi setiap bulannya, seperti gerakan pangan murah.
"Kami sudah rapat koordinasi dan segera dilakukan optimalisasi kegiatan serta pemantauan harga," ujarnya.
"Sebenarnya kami sudah melakukan beberapa kegiatan untuk menekan inflasi, tapi mungkin kami akan maksimalkan lagi pasar murah," tandasnya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Rachmat Ariadi
Daya Beli Rakyat Rendah? Sulsel Deflasi 0,34 Persen di Mei 2025, Penyumbang Utama Cabai Rawit |
![]() |
---|
Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II 2024 Melambat ‘Ancaman Resesi AS Jadi Kekhawatiran Pasar’ |
![]() |
---|
Benarkah Kemiskinan Sulsel Turun di Masa Kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman? Simak Penjelasan BPS |
![]() |
---|
Selama Pandemi, Wisatawan Timor Leste Terbanyak ke Indonesia |
![]() |
---|
BPS: Pertanian Masih Sektor Andalan Sulsel Tapi 2 Subsektor Turun di Juni 2020 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.