Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Investor Jepang Tinjau TPA Alloppoe untuk Pengembangan Energi Hijau di Parepare

Investor Jepang tinjau TPA Alloppoe sebagai lokasi pengembangan teknologi energi hijau Parepare.

Humas Pemkot Parepare
AUDIENSI - Pemerintah Kota Parepare menerima kunjungan delegasi Biotech Works–H2 Jepang bersama PT Kilau Energi Abadi Hijau (KEAH) sebagai tindak lanjut kerja sama pemanfaatan sampah menjadi energi terbarukan, Rabu (19/11/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari persiapan implementasi teknologi konversi sampah yang tengah dikaji di TPA Alloppoe. 
Ringkasan Berita:
  • Delegasi Jepang meninjau TPA Alloppoe sebagai lokasi pengembangan teknologi energi hijau.
  • KEAH dan Biotech Works–H2 melakukan kajian awal pemanfaatan sampah menjadi listrik, RDF, dan hidrogen.
  • Pemkot Parepare mendukung percepatan kerja sama untuk menghadirkan solusi pengelolaan sampah modern.

 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Pemerintah Kota Parepare menerima kunjungan delegasi Biotech Works–H2 Jepang bersama PT Kilau Energi Abadi Hijau (KEAH) sebagai tindak lanjut kerja sama pemanfaatan sampah menjadi energi terbarukan, Rabu (19/11/2025).

Kunjungan ini menjadi bagian dari persiapan implementasi teknologi konversi sampah yang tengah dikaji di TPA Alloppoe.

Biotech Works–H2, perusahaan teknologi energi dari Jepang, menilai Parepare memiliki potensi besar untuk pengembangan fasilitas produksi RDF serta energi turunan seperti listrik, gas, dan hidrogen.

Teknologi yang mereka gunakan telah diterapkan dalam proyek energi bersih di Jepang dan beberapa negara Asia Tenggara.

Sekretaris Daerah Parepare, Amarun Agung Hamka, menyampaikan bahwa pemerintah kota menyambut baik upaya percepatan investasi energi bersih.

Menurutnya, kolaborasi dengan KEAH dan mitra Jepang mendukung transisi Parepare menuju pengelolaan sampah yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.

TPA Alloppoe menjadi lokasi utama yang ditinjau karena memiliki lahan 9,8 hektare dengan zona landfill 3,55 hektare. Area ini dipandang strategis untuk diuji kelayakan penerapan teknologi konversi sampah.

Kunjungan teknis tersebut akan dilanjutkan dengan studi mendalam untuk memetakan potensi volume sampah, karakteristik material, serta kebutuhan infrastruktur pendukung. Hasil kajian diharapkan menjadi dasar pengembangan investasi energi hijau tahap berikutnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved