Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Sosok Aiptu Fahmi, Bhabinkamtibmas Polsek Bajo Luwu Sulsel Ajak Pencuri-Pebalap Liar Ngaji

Kebanyakan pelaku kriminal dibawa Aiptu Fahmi ke Pondok Pesantren Nurul Yakin, Desa Tumbubara, Kecamatan Bajo masih berusia muda.

|
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI MAULANA
Bhabinkamtibmas Polsek Bajo Aiptu Fahmi dapat penghargaan oleh Kapolda Sulsel, Irjen Andi Rian R Djajadi di HUT ke-78 Bhayangkara, Senin (1/7/2024). 

Kadang kala, Fahmi juga dituntut bertugas walau dirinya sudah berisitirahat di rumah.

"Kalau dukanya ya terkadang dalam keadaan tertidur nyenyak kalau masyarakat membutuhkan bantuan segera dituntut untuk berangkat maupun dalam keadaan hujan," tutupnya.

Pendekatan Human Touch

Human Touch merupakan pendekatan yang dilakukan Aiptu Fahmi dalam merangkul anak-anak muda di kampung, terutama para pelaku kriminal.

Dua tahun lalu, ada anak berinisial F (14), warga Dusun Batu, Desa Sampeang, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu.

Saat itu, F diamankan di Polsek Bajo karena kedapatan mencuri di rumah warga dalam keadaan kosong.

Menurut Aiptu Fahmi, anak berinisial F tersebut tinggal bersama neneknya berinisial M (70) sejak kecil.

Bhabinkamtibmas Polsek Bajo Aiptu Fahmi (tengah) bersama Kapolres Luwu, AKBP Arisandi di Aula Tebbakke Tongengnge Mapolres Luwu, Sulawesi Selatan, Senin (1/7/2024). Aiptu Fahmi dapat penghargaan oleh Kapolda Sulsel, Irjen Andi Rian R Djajadi di HUT ke-78 Bhayangkara,
Bhabinkamtibmas Polsek Bajo Aiptu Fahmi (tengah) bersama Kapolsek Bajo Ipda Sulfadly Rahman di Aula Tebbakke Tongengnge Mapolres Luwu, Sulawesi Selatan, Senin (1/7/2024). Aiptu Fahmi dapat penghargaan oleh Kapolda Sulsel, Irjen Andi Rian R Djajadi di HUT ke-78 Bhayangkara, (TRIBUN-TIMUR.COM)

Kelakuannya cukup menjengkelkan warga dan membuat warga resah.

“Orangtuanya sudah cerai dan ibunya menikah lagi di Makassar. Ia kerap mencuri membuat warga sekitar marah, kesal bahkan hampir menghakiminya,” kata Fahmi, Selasa (8/11/2022).

Atas kelakuannya yang kerap mencuri bahkan meresahkan warga kampung, F kemudian diamankan dan diantar langsung oleh orangtua dan neneknya ke kantor Polsek Bajo.

Ia meminta agar dilakukan pembinaan karena keluarganya sendiri sudah tidak mampu membinanya.

Setelah diproses di Mapolsek Bajo, F kemudian dihukum dengan cara sujud tobat di depan kantor Polsek, F menangis dan menyatakan tidak lagi akan mencuri.

Situasi ini kemudian menimbulkan rasa iba dan simpatik Aipda Fahmi karena F yang masih anak-anak dan butuh pembinaan.

"Sesuai arahan Kapolsek Bajo Polres Luwu Ipda Sulfadly Rahman, bahwa saat ini tidak semua tindak pidana harus berakhir di meja hijau, namun juga bisa dilakukan upaya restorative justice kemudian dilakukan pembinaan," kata Fahmi.

F lantas diajak ke masjid setiap waktu shalat, bahkan pada subuh hari dijemput di Polsek Bajo kemudian sama-sama ke pondok untuk belajar mengaji.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved