Mengenal Bulu Baria di Gowa, Gunung Bebas Sampah Pertama di Sulawesi
EIGER mengadopsi Bulu’ Baria, mendukung penuh apa yang telah dilakukan oleh warga di Desa Manibahoi dan pengelola pos registrasinya.
TRIBUN-TIMUR, MAKASSAR - Sebuah gunung dengan ketinggian 2.730 Mdpl, di Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, disebut-sebut sebagai gunung terbersih dan bebas sampah pertama di Sulawesi. Gunung itu bernama Bulu Baria.
Warga desa dan pengelola Bulu Baria pun mendapat apresiasi EIGER Adventure, brand asal Indonesia, penyedia perlengkapan luar ruang yang telah hadir sejak tahun 1989 silam.
EIGER mengadopsi Bulu Baria, mendukung penuh apa yang telah dilakukan oleh warga di Desa Manibahoi dan pengelola pos registrasinya.
Kolaborasi EIGER dan pengelola Bulu Baria ini diresmikan di toko flagship EIGER Adventure Jalan Andi Djemma Makassar, Jumat (28/6/2024).
Bulu Baria menjadi gunung kedua yang diadopsi EIGER, setelah Gunung Kembang yang berada di Wonosobo, Jawa Tengah juga telah dikenal sebagai gunung terbersih di Pulau Jawa.
Jason Edward Wuysang, Business Director EIGER Adventure menyampaikan, kolaborasi dan dukungan EIGER untuk Bulu’ Baria sejalan dengan nilai yang dijaga dan dipertahankan oleh EIGER selama 35 tahun terakhir, yakni inovasi, alam dan manusia.
Menurut Jason, inovasi-inovasi yang dilakukan oleh EIGER diharapkan bisa memberikan dampak langsung bagi alam dan juga manusianya.
"Bulu Baria sudah menunjukkan pada kita, bahwa di Sulawesi ada gunung terbersih dan bebas sampah," katanya.
Menurutnya, komitmen ini harus terus dijaga oleh segenap warga desa dan pengelola juga tetua adat dari Desa Manimbahoi.
"EIGER mengucapkan terima kasih sudah diberikan kesempatan untuk bersama ikut menjaga Bulu Baria. Agar semakin banyak lagi gunung di Indonesia yang bisa kita nikmati keindahannya, tanpa ada sampah dari mulai pos registrasi hingga ke puncaknya,” ungkap Jason.
Turut hadir dalam peresmian kolaborasi ini, Kepala Desa Manimbahoi, tetua adat, juga pengelola basecamp Bulu’ Baria.
Komaruddin, Kepala Desa Manimbahoi bercerita, ia tak menyangka, apa yang telah dilakukan oleh warga desa untuk jaga lingkungan Bulu’ Baria, bisa berdampak positif bagi alam juga manusianya.
Menurut Komaruddin, awalnya pertama kali jalur Bulu Baria via Manimbahoi dibuka pada 2021, banyak pro dan kontra dari para pendaki. Mereka mengeluhkan aturan yang cukup ketat, khususnya terhadap sampah dan logistik yang jadi tanggung jawab pendaki.
"Awalnya banyak yang mengeluhkan, namun akhirnya para pendaki yang datang ke Bulu’ Baria mengatakan bahwa gunung ini bersih sekali, bersih itu enak, Bulu’ Baria adalah gunung terbersih di Sulawesi," ungkap Komaruddin.
Aturan tertulis yang menjaga Bulu’ Baria tetap bersih dan bebas sampah dimulai dari pos registrasi. Dari Dusun Pattiro, Desa Manimbahoi setiap pendaki yang hendak memulai langkah pertamanya menuju puncak Bulu’ Baria, dilakukan pemerikaan perbekalan, peralatan keamanan juga memindahkan perbekalannya ke dalam wadah yang telah disiapkan oleh pengelola.
UT Makassar Jajaki Kerja Sama dengan DPRD Gowa, Fokus Program RPL dan Beasiswa Mahasiswa |
![]() |
---|
Pengoplos Gas Elpiji 3 Kg Dibongkar Polisi di Gowa, Ratusan Tabung Disita |
![]() |
---|
46 Pencuri Ditangkap di Gowa Selama 20 Hari Operasi Sikat Lipu 2025 |
![]() |
---|
Sukmawaty Guru PNS Divonis 2 Tahun dan Sattariah 18 Bulan Penjara Kasus Uang Palsu UIN Alauddin |
![]() |
---|
Annar Sampetoding Bantah Dakwaan Uang Palsu: 'Saya Dikriminalisasi' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.