Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Maros 2024

Maskot Pilkada Maros Diprotes Budayawan, KPU: Keputusan Juri

KPU Maros angkat suara terkait kritik pemilihan maskot Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
DOK PRIBADI
Maskot Pilkada Maros 2024, kera tanpa nama. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - KPU Maros angkat suara terkait kritik pemilihan maskot Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

“Kami kritik ini tentu sifatnya untuk melihat Maros lebih baik dan bentuk perhatian warga Maros untuk melihat penyelenggaraan pemilu lebih berbaik,” ujar Komisioner KPU Maros Divisi Sosialisasi Pendidikan pemilih, dan Parmas, Nurul  Amrah, Kamis (27/6/2024).

Nurul menjelaskan, pemilihan maskot ini melalui proses sayembara yang dibuka secara umum.

Pemilihan maskot ditentukan berdasarkan penilaian dewan juri.

Ia mengatakan, dewan juri pemilihan maskot ini memiliki latar belakang akademisi, budayawan dan kreator.

Terdapat, 12 peserta turut ikut dalam sayembara pemilihan maskot ini.

“Hasil penilaian Juri tentu saja tidak dapat kami ganggu. Tetapi karya manapun terpilih maka KPU punya hak atas karya tersebut termasuk menyempurnakan yang dianggap kurang,” tutupnya.

Sebelumnya, Maskot Pilkada Maros 2024 mendapatkan kritikan cukup tajam dari praktisi kebudayaan di Kabupaten Maros, Lory Hendrajaya.

Lory sapaan akrabnya menilai maskot sepasang kera yang memakai pakaian adat dengan tulisan aksara lontara “Salewangang” dan sarung motif kupu-kupu tersebut tak mampu merepresentasikan Kabupaten Maros.

Menurutnya, kera yang diambil menjadi maskot ini  adalah kera yang berasal dari Myanmar, Thailand, Sumatera, dan Jawa.

Baca juga: Maskot Pilkada Maros Dikritik Budayawan, Berulang dan Tak Tunjukkan Kearifan Lokal

Padahal, Kabupaten Maros memiliki kera endemik sendiri, Macaca Maura.

“Jika maskot ini dianggap adalah representasi Macaca Maura sebagai kera endemik asal Maros maka ini salah, karena Macaca Maura tidak memiliki ekor panjang,  Macaca Maura memiliki ekor yang sangat pendek,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Rabu (26/6/2024).

Tak sampai di situ, ia juga menyayangkan maskot dengan tema Macaca Maura yang sudah berulang digunakan.

Maskot dengan tema Macaca Maura pertama kali digunakan pada Pilkada 2020.

Ia menilai, maskot pilkada 2020 tersebut jauh lebih mirip dengan kera endemik Maros itu, tanpa ekor dan wajah yang spesifik Macaca Maura.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved