Pilkada Maros 2024
Maskot Pilkada Maros Diprotes Budayawan, KPU: Keputusan Juri
KPU Maros angkat suara terkait kritik pemilihan maskot Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
“Apakah KPU sengaja meninggalkan nilai kearifan lokal pada momen pilkada sebesar ini? Apakah ciri-ciri Maros dalam Pilkada sengaja ditiadakan?” tanyanya.
Padahal kata Lory, Maros punya hewan endemik yang bisa dijadikan maskot selain Macaca Maura dan Papilio Blumei (spesies kupu kupu khas Maros).
“Ada ikan beseng beseng (Marosatherina ladigesi), burung rangkong (Rhyticeros cassidix) Tarsius Fuscus (primata khas Maros di hutan Karaenta), atau hewan endemik lainnya.
Hewan endemik ini kekayaan Fauna Maros yang amat cantik jika dijadikan maskot,” tutupnya.
Ia juga mengkritisi terkait maskot baru yang tak diberi nama oleh sang perancangnya.
“Sementara untuk tahun ini, maskot bergambar dua kera ini tak punya nama laiknya maskot-maskot lainnya. Sehingga saya tidak bisa memanggilnya " Si Caca dan Si Cici , misalnya,” tambahnya.
Terkait filosofi kera yang diangkat jadi maskot tersebut, Lory enggan menanggapi.
“Jadi soal filosofi biarlah milik desainer dan orang orang yang bisa menerjemahkan kera dalam makna filosofis. Saya hanya bertugas melihat dua sisi ini utamanya keterwakilan hewan endemik Maros sebagai maskot di daerah sendiri,” tutupnya. (*)
Muetazim Mansyur, Super Sub Asal Kendari Berhasil Menang di Pilkada Maros 2024 |
![]() |
---|
Partisipasi Pemilih di Pilkada Maros Sulsel Turun, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Perjuangan Bripka Israr Bhabinkamtibmas di Balik Suksesnya Pencoblosan di Tompobulu Maros |
![]() |
---|
Wartawan Diusir Pengawas saat Ambil Gambar di TPS Muetazim Mansyur |
![]() |
---|
Inilah Terobosan Layanan Kesehatan dan Pendidikan Chaidir Syam di Maros, Warga Ogah Pilih yang Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.