Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

IMMIM Bahas Problematika Ibadah Haji, Dirangkaikan MoU dengan PW IPHI Sulsel

Perjalanan yang jauh dan panjang, biaya yang mahal, persyaratan yang tidak mudah, membuat haji menjadi sebuah perjalanan ibadah yang semakin penting

Penulis: Rudi Salam | Editor: Ina Maharani
handover
Diskusi Bulanan Ikatan Masjid Muballigh Indonesia Muttahidah (IMMIM) membahas Problematika Ibadah Haji. Acara tersebut berlangsung di Gedung Islamic Centre IMMIM, Jalan Jendral Sudirman, Makassar, Kamis (27/6/2024). 

Kedua, secara kultural, narasi dan cerita-cerita menarik, heroik, dan mengharukan selama berhaji juga terus berkembang menjadi cerita popular, sehingga semakin banyak orang tertarik naik haji. 

Sebagian besar tokoh-tokoh masyarakat juga bergelar haji. 

Hal-hal tersebut yang membuat ibadah haji semakin penting dan gelar haji di Indonesia punya nilai dan status sosial yang tinggi.

Ketiga pada masa kolonial, pemerintah kolonial Belanda berusaha untuk membatasi jamaah haji karena takut akan pengaruh haji bagi gerakan anti-penjajahan. 

Salah satu caranya adalah membuka Konsulat Jenderal pertama di Arabia pada 1872. 

Tugas konsulat ini adalah mencatat pergerakan jemaah dari Hindia Belanda, dan mengharuskan mereka memakai gelar dan atribut pakaian haji agar mudah dikenali dan diawasi.

“Demikian asal-usul penyematan gelar haji di Indonesia. Meski demikian, tradisi menyematkan gelar haji di depan nama jangan sampai merusak keikhlasan berhaji. Salah satu ciri haji mabrur adalah menjadi orang yang ikhlas dan muhsin (berbuat baik) sepanjang masa, selalu menebar kedamaian, baik ketika maupun usai menunaikan ibadah haji,” jelas Ishaq. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved