Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub DKI Jakarta

Duet AMAN Belum Aman, Penyebab Duet Anies dan Sohibul Iman Bubar Sebelum Pilgub DKI Jakarta

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Akhmad Syaikhu mengatakan, keputusan final cawagub DKI Jakarta tetap ada di tangan Anies Baswedan.

Editor: Sudirman
Ist
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Akhmad Syaikhu. Akhmad Syaikhu menyerahkan keputusan final kepada Anies Baswedan terkait siapa calon wakil gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024.    

TRIBUN-TIMUR.COM - Duet Anies Baswedan - Sohibul Iman (AMAN) terancam bubar di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.

Partai Kebangkitan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman.

Namun duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman belum mendapat restu dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PKB merupakan partai pertama mengusung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Akhmad Syaikhu mengatakan, keputusan final cawagub DKI Jakarta tetap ada di tangan Anies Baswedan.

Baca juga: Adu Kekuatan Anies Baswedan - Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, RK Potensi Memuncaki Perolehan Suara

"Ya semuanya kembali kepada Pak Anies sendiri ya. Kami sudah berusaha berikhtiar untuk membawa Pak Anies dengan Pak Sohibul Iman," ujarnya di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Syaikhu menyebut PKS sedang berusaha mencari teman koalisi, sebab PKS tidak bisa maju sendiri di Pilkada Jakarta.

"Saya juga pak anies dan kita semua akan berikhtiar mencari kursi tambahan, sehingga insya allah perahu ini akan bisa berlayar," tandasnya.

Ketua DPP PKB, Syaiful Huda mengatakan,  suara pendukung Anies dinilai memiliki kesamaan dengan PKS.

Karenanya, duet tersebut tidak akan menambah elektoral eks Mendikbud RI tersebut.

"Enggak ada masalah. Cuma secara hitungan voters Anies dan PKS itu sama plek ketiplek dengan pemilih PKS," kata Huda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Huda menjelaskan Sohibul Iman juga tidak akan memperluas basis pemenangan Anies di Jakarta. Sebab, ceruk pemilih Anies dan Sohibul Iman masih serupa di provinsi tersebut.

"Poin pentingnya tidak memperluas basis pemilih, tidak memperluas basis pemenangan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Huda mengaku pihaknya tidak bisa berbicara lebih lanjut mengenai figur yang pantas menjadi cawagub Anies. Pasalnya, PKB pun belum pasti mengusung Anies.

"Kami belum pasti mendukung Mas Anies jadi tunggu aja," pungkasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved