Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

4 Juta Hektar Lahan di Sulsel ‘Tidak Produktif’

"Saya itu pengen di Sulawesi Selatan itu, beraneka macam produk perkebunan dan perikanan," tegas Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmum.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
Muslimin Emba/Tribun Timur
Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi dan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmum saat meninjau lahan hortikultura tanaman pisang cavendish di Kecamatan Mare, Bone, Rabu (19/6/2024). 

Di hadapan awak media, Alumni Akpol 1991 ini, juga mengatakan, kehadirannya di lokasi budidaya pisang untuk memastikan bisa panen perdana Agustus mendatang.

Bahkan, mantan Dirtipidum Mabes Polri ini, berencana akan mengundang Kapolri dan Panglima TNI untuk hadir di Bone.

"Kehadiran kami hari ini untuk memastikan 200 hektare tidak produktif ini, akan bisa panen di awal Agustus nanti. Kalau memang bisa dipanen 80 persen, saya akan undang Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI," katanya.

Di mata putra daerah Sulawesi Selatan ini, apa yang dicanangkan PjmGubernur sebelumnya, Bahtiar Baharuddin ini adalah langkah produktif memajukan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Dirinya pun membandingkan dengan produksi gabah yang harganya ditentukan harga eceran tertinggi (HET).

Begitu harganya melebihi HET akan diintervensi pemerintah dengan subsidi.

"Makanya kami di Sulsel melihat karena begitu luas lahan tidur selain lawan persawahan, kita dorong produktivitasnya salah satunya untuk program pisang cavendish," terang Andi Rian.

Satu hektare pisang cavendish kata Andi Rian, modalnya dari pembibitan, tanam, pemupukan, perawatan sampai panen Rp 100 juta.

"7 bulan kemudian, harga panen kita kunci Rp 6.000 per kg dan rata-rata Rp 200 juta sekali panen, jadi petani langsung untung Rp 100 juta setiap panen," jelasnya.

Adapun budidaya pisang cavendish di Bone ditanam di atas lahan seluas 200 hektar, Dusun Cenrana, Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone.

Lahan untuk budidaya pisang cavendish saat ini bukan mengkonversi lahan persawahan tapi lahan milik PTPN XIV bekerjasama dengan PT CAP (Citra Agri Pratama), mempekerjakan masyarakat petani melalui dukungan pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat).

Oleh karenanya, dalam kunjungan tersebut, Forkopimda Sulsel mengajak turut serta Pimpinan Wilayah BRI Sulsel, Hendra Winata guna menyaksikan program unggulan ketahanan pangan tersebut secara langsung.

Dengan harapan penyaluran KUR kepada masyarakat dapat dimaksimalkan.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved