Butuh Perhatian Pemkab, 2 Desa di Sinjai Butuh Jembatan untuk Akses Sekolah dan Kantor Pemerintah
Kondisi yang sangat membahayakan itu sering terjadi saat hujan lebat tiba dan banjir
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN- Puluhan tahun warga Dusun Tonasa, Desa Songing dan Desa Polewali, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan melewati jembatan bambu.
Warga di dua desa itu harus menantang maut.
Mereka harus menyebrangi sungai yang memisahkan dua desa itu.
Warga harus menantang maut dengan melewati jembatan bambu.
Kondisi yang sangat membahayakan itu sering terjadi saat hujan lebat tiba dan banjir.
" Sudah puluhan tahun warga di dua desa itu melewati jembatan bambu," kata Muh Ilyas, guru di MTs Muhammadiyah Songing, Jumat (14/6/2024).
Karena tidak ada jembatan permanen, sehingga masyarakat setempat harus membangun jembatan yang terbuat dari bambu.
Jembatan itu menggunakan pengikat tali dan bahan kawat tembaga.
Sudah tak terhitung berapa kali jembatan bambu itu rubuh.
Tahun 2022 lalu, masyarakat bersama masyarakat setempat membangun jembatan dari batang pohon kelapa.
Setelah banjir di sungai tersebut jembatan yang di bangun anggota TNI hanyut terbawa air banjir.
Tak hanya masyarakat biasa yang melintasi jembatan bambu itu.
Tapi juga ada guru, murid sekolah dasar, siswi MTs dan siswa Madrasah Aliyah.
Hampir setiap tahun diusulkan oleh tokoh masyarakat setempat dalam kegiatan Musyawarah Pembangunan Desa dan Kecamatan.
Hanya saja tak pernah terwujud sampai saat ini.
Diakhir masa jabatan Bupati Sinjai Andi Seto lalu pernah dijanjikan masyarakat setempat akan dibangunkan jembatan permanen.
Desain dan Rancangan Anggaran Belanja sudah terpenuhi.
Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sinjai, Haris Ahmad menyampaikan bahwa tahun lalu sudah direncanakan dibangun.
" Sebenarnya sudah ada dalam APBD tahun lalu melalui dana bantuan keuangan provinsi. Tapi waktu mau diproses tiba-tiba kita terima surat dari provinsi bahwa tidak ada uangnya jadi kita batalkan prosesnya," ungkapnya.
Ruas jalan pada jembatan itu bukan merupakan jalan kabupaten tapi jalan desa.
Dari sisi kewenangan Pemkab Sinjai tidak dapat menganggarkan dengan menggunakan APBD kabupaten.
" Tapi selaku instansi teknis Dinas PUPR tetap berusaha untuk memfasilitasi untuk mendapatkan anggaran baik dari bantuan keuangan provinsi maupun dari dana CSR perbankan," jelas Haris Achmad.
Desa Songing dan Desa Polewali salah satu desa potensial.
Seperti hasil perkebunan, pertanian dan peternakan cukup maju. (*)
CEK FAKTA: Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara |
![]() |
---|
Tunjangan Bensin dan Beras Anggota DPR Naik di Tengah Isu Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara |
![]() |
---|
Rem Blong, Mobil Seruduk Toko Serba 2000 di Sinjai Utara |
![]() |
---|
Opini : Kemerdekaan Masyarakat Pesisir, Masihkah Sebatas Harapan Atau Realitas? |
![]() |
---|
Tiga Dapur MBG di Sinjai Layani 9 Ribu Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.