Opini
Tapera di Tengah Penderitaan Rakyat
Beragam kebijakan yang katanya untuk membantu rakyat, nyatanya malah membuat rakyat makin menderita
Pasalnya, harga-harga kebutuhan pokok dan kebutuhan strategis terus melambung secara periodik.
Plus penarikan pajak di hampir semua aktivitas masyarakat.
Sempurnalah penderitaan!
Diperparah jika dirunut potongan gaji buruh di Indonesia akan terlihat kezaliman
secara terang benderang.
Di antaranya potongan BPJS Ketenagakerjaan yang terdiri dari iuran Jaminan Hari Tua (JHT), Pajak Penghasilan (PPh 21), iuran BPJS Kesehatan, Jaminan Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Sangat wajar jika partai buruh kemudian mendesak pemerintah untuk mencabut PP Tapera.
Rumah: Kebutuhan Pokok Individu
Rumah (papan) adalah salah satu kebutuhan pokok individu selain pangan dan sandang.
Sebagai sebuah kebutuhan pokok, seyogianya negara memaksimalkan pemenuhannya.
Bukan malah menjadikannya tambahan beban buat rakyat.
Skema yang ditawarkan Tapera di atas rawan terjadinya kecurangan atau penyimpangan.
Sebagaimana yang terjadi pada kasus korupsi Asabri, Jiwasraya, dan Taspen. Pun lembaga-lembaga plat merah lainnya yang telah diketahui menjadi bancakan para “tikus berdasi” negeri ini.
Publik sudah jengah atas kompleksnya persoalan kerusakan moral yang terus
dipertontonkan.
Inilah sebenarnya paradigma yang harus dibangun di benak rakyat.
Apapun yang dilakukan jika tidak berasas pada kebenaran hakiki, pasti akan menuai kerusakan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.