Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel

Posisi Andi Iwan Aras di Gerindra Belum Aman

Pengamat menilai bisa saja terjadi pergesekan di internal Partai Gerindra, sehingga bisa menggoyahkan posisi Andi Iwan Aras di Pilgub Sulsel 2024.

|
Editor: Alfian
ist
Andi Sudirman bermanuver, posisi Andi Iwan Aras kendarai Gerindra di Pilgub Sulsel belum aman. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Petahana Pilgub Sulsel 2024 Andi Sudirman bermanuver, posisi Andi Iwan Aras di Gerindra terancam.

Mantan Gubernur Sulsel yang juga bakal calon Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (ASS) aktif keliling daerah jelang Pilgub Sulsel 2024.

Salah satu tokoh yang ditemui adalah, Ketua DPC Gerindra Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, di Toraja Utara, pekan lalu.

Pertemuan ini berlangsung setelah DPD Gerindra menetapkan Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) sebagai bakal calon Gubernur Sulsel.

Andi Sudirman Sulaiman menugunggah pertemuannya tersebut di akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahannya, Andi Sudirman menjelaskan bahwa kunjungan tersebut untuk meninjau salah satu proyek infrastruktur jalan yang telah dikerjakannya sewaktu masih menjabat sebagai gubernur.

“Jalan Balele (Toraja Utara) yang dibangun melalui bantuan Keuangan Provinsi TA 2022 telah ramai digunakan oleh masyarakat, termasuk untuk aktivitas jogging dan jalan anti-mager,” kata Andi Sudirman, Sabtu (8/6).

“Ada empat ruas jalan yang dibangun dengan total nilai Rp 20 miliar dan telah membantu perbaikan akses jalan, sehingga memperlancar mobilitas barang dan jasa masyarakat Toraja Utara,” tambah Andi Sudirman.

Pertemuan ini menarik perhatian publik dan pengamat politik karena menunjukkan dinamika politik yang semakin menarik di Sulsel.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Ali Armunanto menilai bahwa posisi Andi Iwan Darmawan Aras sebagai calon potensial dalam di Pilgub Sulsel belum sepenuhnya aman.

Ali menilai bisa saja terjadi pergesekan di internal Partai Gerindra, sehingga bisa menggoyahkan posisi Andi Iwan.

Baca juga: Survei Pilgub Sulsel Andi Iwan Aras di Bawah Andi Sudirman - Danny Pomanto, Gerindra Tak Bergeming!

Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu dianggap memiliki pengaruh sebagai Ketua Gerindra Sulsel.

Namun berpotensi terjadi dinamika politik internal Gerindra di tingkat kabupaten dan kota bisa menjadi ancaman.

Ali Armunanto mencontohkan soal adik Amran Sulaiman, yakni Andi Sudirman yang baru-baru ini bertemu dengan Ketua Gerindra Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong.

“Saya rasa Andi Sudirman yang bertemu Ketua Gerindra di daerah adalah salah satu langkah untuk menunjukkan posisinya,” kata Ali Armunanto kepada TribunTimur, Minggu (9/6).

Selain itu, Ali juga berpendapat, kemungkinan adanya manuver politik dari Amran Sulaiman, tokoh nasional yang memiliki pengaruh kuat di pusat.

“Pak Amran Sulaiman mungkin saja sedang melakukan pergerakan politik di pusat untuk memperkuat posisi adiknya atau bahkan mempengaruhi dinamika politik di daerah,” katanya.

Hal ini bisa menjadi faktor tambahan yang mempengaruhi stabilitas posisi Andi Iwan di Gerindra Sulsel.

Dinamika politik ini, menurut Ali, bisa berdampak pada persiapan Gerindra dalam menghadapi Pilgub Sulsel.

Baginya, jika terjadi pergesekan di internal partai, bisa jadi strategi dan konsolidasi Gerindra untuk pilkada, terganggu.

Menurut Ali, terlihat adanya ketegangan antara dua kubu, yakni kubu klan Amran Sulaiman dan kubu Andi Iwan Darmawan Aras.

Hal ini terkait dengan siapa yang akan diusung oleh DPP Gerindra.

“Jadi, apa yang kita lihat saat ini tampaknya ada ketegangan antara Andi Amran Sulaiman-Andi Sudirman dan Andi Iwan Darmawan Aras terkait siapa yang akan diusung oleh DPP Gerindra,” ungkap Ali.

Ali mengingatkan bahwa konflik internal seperti ini dapat membawa dampak buruk bagi kedua belah pihak.

“Konflik ini akan memunculkan persepsi publik yang negatif terhadap tokoh-tokoh Sulsel dan orang Gerindra di Sulsel,” tambahnya.

Ali menekankan bahwa dalam menghadapi Pilkada serentak, dibutuhkan konsolidasi dan solidaritas yang kuat di internal partai.

“Saat ini, mereka sebenarnya butuh konsolidasi dan solidaritas untuk menghadapi Pilkada serentak. Konflik internal hanya akan melemahkan posisi mereka di mata publik dan memperbesar peluang bagi pihak lain,” tegas Ali.

Partai Gerindra Sulsel merupakan salah satu partai besar di Sulsel. Di Pemilu 2024 lalu, partai besutan Prabowo Subianto ini berhasil mendudukkan 13 legislatornya di parlemen Sulsel.

Gerindra berada di peringkat ketiga setelah NasDem (17 kursi) dan Golkar (13 kursi).

Karena hanya memiliki 13 kursi, Gerindra butuh partai lain untuk berkoalisi agar bisa mengusung calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Sulsel 2024, November mendatang.

Golkar Masih Tebar Kode

Hingga saat ini, Partai Golkar belum menentukan sikap di Pilgub Sulsel 2024.

Padahal, di Pemilu 2024 lalu, Golkar fi nish sebagai runner up setelah Partai NasDem.

Kendati belum menentukan sikap, partai berlambang pohon beringin ini gencar menebar kode.

Seperti setelah AIA ditetapkan maju Pilgub Sulsel, Bupati Gowa Adnan Purichta langsung bertemu dengan ketua DPD Gerindra Sulsel.

Keduanya tampak mesra dan saling berbisik-bisik.

Selain itu Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani juga punya kans maju Pilgub Sulsel melalui Partai Golkar.

Beberapa kali Indah bertemu Danny Pomanto Wali Kota Makassar.

Danny Pomanto juga serius maju Pilgub jika memiliki kendaraan.

Gerakan elit Golkar ini menjadi kode besar.

Karena kadernya bisa masuk di semua lini dan bahkan berpotensi membentuk koalisi melawan Nasdem Sulsel.

Posisi Golkar Sulsel patut diperhitungkan pasalnya memiliki 14 kursi DPRD.

Pengamat Politik Unhas, Ali Armunanto mengatakan Golkar Sulsel tidak ingin buru-buru mengunci calonnya.

Dilihat dari sisi komunikasi, partai besutan Airlangga Hartarto itu membuka ruang sebesar-besarnya.

Bisa masuk ke Gerindra melalui Adnan Purichta dan bisa bergandengan dengan Danny Pomanto.

Ini strategi yang menguntungkan bagi partai berlambang beringin itu.

Bahkan Golkar sebagai juara dua di Pileg kemarin bisa menjadi titik tolak dinamika di Pilgub Sulsel.

Ditambah, Golkar langsung menyambar umpan yang diberikan Gerindra Sulsel.

“Golkar saja belum mau mengumumkan (Bacagub) nanti Agustus. Umpannya Gerindra langsung disambar Adnan, Adnan juga langsung kirim fotonya sama AIA bisikbisik,” katanya kepada Tribun Timur, Sabtu (8/6/2024).

Langkah Nasdem Sulsel cukup efisien melihat perkembangan politik.

Menggandeng Andi Sudirman dipaketkan dengan Fatmawati Rusdi langkah solid DPW Nasdem Sulsel.

Baca juga: Mewahnya Isi Garasi Andi Iwan Aras Cagub Sulsel Usungan Gerindra, Danny Pomanto-Andi Sudirman Lewat!

Aktor kuncinya adalah Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS).

Kemampuan RMS menciptakan simpul di akar rumput sangat efektif.

Ditambah ketokohan Andi Sudirman di Kabupaten Bone.

Apalagi kader Nasdem yang siap bertarung di Pilkada juga akan menambah pundi-pundi suara Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi di daerah.

“RMS bisa ciptakan kemungkaran di masyarakat cukup bagus, relasi sosial atau modal sosial yang luas di masyarakat,” terang Akademisi Unhas itu.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved