30 Menit Rahman Bando Temui Wali Kota Makassar Danny Pomanto

TRIBUN-TIMUR-COM, MAKASSAR - Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Abd Rahman Bando menemui Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Senin (10/6/2024).

Bakal calon Wali Kota Makassar ini menemui Danny Pomanto di ruang kerjanya, Balaikota, Jl Ahmad Yani sekira pukul 08.30 wita. 

Tampak Rahman Bando memakai kemeja lengan panjang berwarna biru. Ia datang seorang diri.

Pertemuan tersebut berlangsung kurang lebih 30 menit. 

"Saya warga Makassar beliau wali kota saya, jadi kan kalau  warga datang ke pemimpinannya sangat normatif tentu kami diskusikan dengan beliau tadi juga bersilaturahmi karena saya ini mantan anak buahnya beliau, tentu kami perlu menyambung tali silaturahmi," ucap Rahman Bando pada awak media.

Ia tak menampik, kedatangannya sekaligus membicarakan suasana politik di Makassar sekarang ini. 

Sebagaimana diketahui, Rahman Bando ingin maju di pemilihan Wali Kota Makassar. Begitu juga dengan istri Danny Pomanto, Indira Yusuf Ismail. 

Rahman Bando mengakui meminta masukan kepada Danny Pomanto sebagai wali kota dua periode di Makassar. 

"Apalagi saya ini ada niat untuk ikut kontestasi di Pilkada Makassar, beliau sebagai wali kota dua periode punya segudang pengalaman di dalam memanage Makassar," katanya. 

"Walaupun saya juga bagian dari pemerintahan 5 tahun dikemimpinan beliau, tapi kan kota ini mengalami perkembangan yang harus juga saya pahami maka saya datang untuk mendengarkan nasihat-nasihat beliau dan juga perkembangan dinamikan baik dinamika politik, pemerintahan, ekonomi kita bicarakan," sambungnya. 

Rahman Bando juga sempat membicarakan paket duetnya dengan Indira, katanya semua kemungkinan bisa terjadi. 

Rahman Bando menyampaikan, posisinya dengan Indira sama-sama sedang menyakinkan masyarakat. 

Kendati demikian, hingga hari ini belum satupun parpol yang memberikan rekomendasi di Pilwali Makassar. 

Ia berharap, parpol yang ada bisa memberikan dukungan kepada dirinya untuk maju dalam Pilwali Makassar. 

"Tentu partai politik ini juga melihat peluang figur yang memiliki kans menang dengan ukuran elektabilitas, nah ketika itu pasti turun survai. Survei survei ini baru mau dilakukan partai ukurannya nanti menunggu hasil yang dilakukan baik partai maupun figur," ujarnya.