Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yamali TB Rangkul Gen Z Wujudkan Generasi Bebas Tuberkulosis

Tujuan utama acara ini ialah merangkul para generasi muda untuk ikut serta dalam penananganan TBC dengan diberi pengetahuan tentang pencegahan

Editor: Sudirman
Ist
Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali TB) mengadakan Care for TB Catalyst Workshop selama dua hari mulai 8 sampai 9 Juni 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali TB) mengadakan Care for TB Catalyst Workshop.

Kegiatan ini digelar selama dua hari mulai 8 sampai 9 Juni 2024. Hari pertama digelar lewat zoom meeting.

Sementara hari kedua digelar di Aula Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah.

Tema kegiatan ini yaitu “Pemuda Kita, Aksi Kita : Menuju Generasi Bebas Tuberkulosis”.

Tujuan utama acara ini ialah merangkul para generasi muda untuk ikut serta dalam penananganan TBC dengan diberi pengetahuan tentang pencegahan dari penyakit itu sendiri.

Kegiatan ini dalam rangka mensukseskan program Eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada 2030.

Ketua Yamali TB, Kasri Riswadi, menyambut baik TB Catalyst Workshop ini karena menurutnya edukasi tentang bahaya TBC memang sudah harus giat digencarkan.

Pemateri hari pertama yaitu Ketua Tim Prognas TB RS Mitra Husada dan Dokter Spesialis Paru, Dr dr Nurjannah Lihawa Sp P(K).

Mereka membawakan materi tentang pencegahan dan penularan TBC.

Sementara Koordinator SR POP TB Indonesia dan Penyintas XDR TB, Khoirul Anas dan Farahdiba Zalika Fatah Sked, membagikan pengalaman mereka tentang pendampingan para pasien TBC.

Juga ada Dwiana Fajriati Dewi SPsi MSc selaku dosen Psikologi Universitas Hasanuddin yang membahas tentang stigma masyarakat terhadap TBC dan pengaruhnya terhadap mental health yang menjadi topik cukup popular untuk para generasi muda.

Materi terakhir disampaikan oleh Vice Chair for External Affair Indonesia Muda Untuk TBC (IMUT), Adhitya Bagus membahas tentang peran pemuda dalam kolaborasi dan inovasi terhadap pengendalian TBC.

Menurutnya keterlibatan para kaum pemuda sangat dibutuhkan untuk menekan angka Tuberkulosis bukan hanya di Indonesia namun juga di dunia.

“TBC bisa kena siapa saja dan dimana saja, peran dari pemerintah dan para pemangku kebijakan juga krusial untuk bisa mengajak para pemuda untuk ikut serta dalam eliminasi penyakit tersebut, karena dengan keterlibatan aktif dari mereka (pemuda) diharapkan dapat menyebar awareness dan mendukung program tersebut” Jelasnya.

Berbeda dengan di hari pertama, kali ini kegiatannya berfokus pada interaksi Focus Group Discussion untuk membahas bagaimana seharusnya peran pemuda dalam program eliminasi TBC.

“Harapan kami tentunya dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk menampung gagasan-gagasan para peserta untuk mendorong partisipasi pemuda dalam program eliminasi TBC 2030 melalui deklarasi yang dihasilkan” Ucap Brigitha Leovani Pailo.

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved