Fachrudin Rangga Kerja Keras Kejar Tiket Pilkada Takalar 2024

TRIBUN-TAKALAR.COM - Fachruddin Rangga terus menunjukkan kesungguhannya untuk maju di kontestasi pilkada Takalar 2024.

Politikus Golkar Sulsel ini terus mencari jalan agar bisa bertarung November nanti.

Meski dianggap memiliki elektabilitas, Rangga dianggap tersumbat pengaruh Ketua DPD Tingkat I Golkar Sulsel Taufan Pawe yang menginginkan menantunya, Zulham Arief untuk memperoleh rekomendasi Golkar.

Terbaru beredar foto pertemuan Taufan Pawe dan Zulham Arief bersama Hengky Yasin di Hotel Grand Hyatt, Senin (3/6/2024). 

Pertemuan itu disinyalir dalam rangka membangun koalisi di Pilkada Takalar.

"Biarkan semua kader menilai itu. Saya sendiri selaku kader menghormati mekanisme yang ada, yaitu hasil survei. Karna hasil survei lah yang menjadi patron dan tolak ukur," kata Rangga lewat panggilan WhatsApp, Rabu (5/6/2024).

"Hasil survei yang sedang berjalan ini yang akan dikaji DPP untuk menentukan keputusan," kata Rangga.

Rangga pun sebenarnya telah bergerilya ke partai-partai lain.

Terbaru Anggota DPRD Sulsel ini mengikuti fit and proper test di partai Demokrat, pada Minggu (2/6/2024).

Dengan memakai jaket biru dan melakukan salam mercy (salam khas Demokrat) Fachruddin Rangga tampak pede bisa diusung partai mantan Presiden SBY tersebut.

"Kalau soal baju itu bentuk penghargaan ke partai. Saya pikir ke semua partai saya begitu," kata Rangga.

Selain itu, di media sosial, beredar kabar dan foto timnya telah mengambil formulir pendaftaran di PPP.

PPP bukan partai asing bagi Rangga, sebab kakaknya, Burhanuddin Baharuddin adalah ketua DPC partai berlambang Ka'bah tersebut di Takalar.

Tetapi, meski punya kedekatan sebagai saudara, isu yang berkembang hubungan keduanya sedang tidak harmonis.

"Dengan cara itu (mendaftar) kita bisa membangun rekonsiliasi," kata Rangga.

"Semua orang tau beliau mantan Bupati. Dan tentu beliau masih punya pengaruh. Tinggal bagaimana kita bisa bersatu sama-sama," katanya.

Tribun-Timur mencoba mengonfirmasi dengan melakukan permintaan wawancara ke Burhanuddin Baharuddin.

Tapi sampai berita ini dimuat, permintaan tersebut belum ditanggapi.(*)