Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Temu Pendidik Nusantara XI Makassar

Temu Pendidik Nusantara XI Makassar Bakal Hadir di Sekolah Islam Athirah Kajaolalido

Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI Makassar akan dilaksanakan di Sekolah Islam Athirah Kajaolalido.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Temu Pendidik Nusantara oleh Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Kota Makassar dan Yayasan Guru Belajar, tahun 2023 lalu. TPN XI Makassar tahun 2024 akan dilaksanakan di Sekolah Islam Athirah Kajaolalido. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI Makassar akan dilaksanakan di Sekolah Islam Athirah Kajaolalido.

Kegiatan di 50 daerah sepanjang 8 Juni hingga 14 Juli 2024 ini dihadirkan Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Kota Makassar dan Yayasan Guru Belajar.

TPN merupakan forum tahunan yang menjadi kulminasi petualangan guru belajar sepanjang tahun melalui berbagai aktivitas belajar, berkarya, dan berkarier. 

Di Makassar, ada beberapa aktivitas TPN XI yakni kelas pendidik, kelas penggerak, talk show pendidikan, dan Cerdas Cermat Guru (CCG). 

Pada aktivitas belajar CGG, peserta akan mendapat soal tantangan konseptual dan praktis yang dirancang sesuai Perdirjen nomor 2626 tahun 2023 mengenai Model Kompetensi Guru. 

Penggerak KGBN Makassar, Zaid Buri Prahastyo mengatakan, aktivitas CCG ini bukan kompetisi melainkan asesmen formatif untuk pendidik agar mengetahui level kompetensinya.

"Melalui CCG, pendidik bisa mengetahui level kompetensinya tanpa rasa khawatir seperti gagal uji kompetensi. Sebaliknya, CCG menjadi tempat belajar yang seru, terlebih pesertanya adalah tim sehingga mereka bisa berdiskusi. Dengan umpan balik setelahnya, pendidik juga jadi tahu apa yang perlu mereka tingkatkan," jelasnya, dalam keterangan tertulis, Senin (3/6/2024).

Ketua pelaksana TPN XI pusat, Maman Basyaiban mengatakan, latar belakang diadakannya CCG karena kurangnya keberagaman upaya peningkatan kompetensi guru.

Kemudian banyaknya program pengembangan kompetensi guru tapi minim yang membantu guru mengetahui level kompetensinya atau minim umpan balik.

Serta program untuk mengetahui level kompetensi biasanya high stakes seperti uji kompetensi kenaikan jabatan, yang hasilnya sangat mempengaruhi masa depan karier guru.

"Mengapa umpan balik perlu lebih banyak? Ibarat orang yang belajar memasak, sudah membaca banyak buku resep, nonton banyak tutorial masak, sudah mencoba memasak juga, tetap butuh makanannya dicicipi dan mendapat masukan dari orang lain. Dari situ jadi bisa mengukur diri apa yang perlu ditingkatkan dari masakannya. Sama halnya dengan guru yang mengajar, butuh umpan balik,” kata Maman. 

Peserta yang lolos CCG di Makassar akan maju ke level nusantara di puncak TPN XI di PosBloc, Jakarta pada tanggal 2 sampai 3 November 2024. 

Pada level ini, peserta akan mendapat tantangan dengan format debat.

Thohirotun Ferry, peserta CCG tahun lalu yang maju ke level nusantara dan mendapat prestasi sebagai ‘Panutan Bronze’, menyebut CCG merupakan cara belajar yang seru dan sesuai dengan kebutuhan pendidik.

“CCG sangat seru karena berkolaborasi dengan guru yang lain mengerjakan soal yang sangat relate dengan tantangan sehari-hari. Jadi dapat wawasan, ketika kita menghadapi persoalan, ada banyak opsi cara kita menghadapi, tapi ternyata apa yang selama ini kita anggap benar belum tentu itu cara yang tepat,” katanya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved