Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Demo TBBM

Penjelasan Pertamina Regional Sulawesi Usai Didemo Warga Ujung Tanah

Demo warga itu, menolak rencana penggusuran oleh Pemerintah Kota Makassar atas surat yang dilayangkan oleh Pertamina.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Puluhan warga yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Ujung Tanah Bersatu berunjuk rasa di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Makassar, Jl Moh Hatta, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Senin (3/6/2024) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pertamina angkat bicara terkait demo puluhan warga, di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Jl Moh Hatta, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Senin (3/6/2024) siang.

Demo warga itu, menolak rencana penggusuran oleh Pemerintah Kota Makassar atas surat yang dilayangkan oleh Pertamina.

Penjelasan resmi Pertamina dikirim Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw.

Berdasarkan rapat yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Makassar di Kantor Balaikota Makassar pada 29 Mei 2024, kata Fahrougi, disampaikan dalam rapat bahwa area tersebut merupakan asset pemerintah Kota Makassar yang ditempati secara illegal oleh Masyarakat selama kurang lebih 14 tahun.

Saat ini arahan dari pemerintah Kota Makassar agar area tersebut ditertibkan untuk mengamankan Masyarakat yang berada di area buffer zone Integrated Terminal Makassar.

Adanya buffer zone ini bertujuan untuk membuat area depo BBM tidak berdekatan langsung dengan pemukiman warga.

"Sehingga ada area kosong dengan radius tertentu yang memberi jarak atau memisahkan antara depo BBM dengan permukiman, dimana ketika terjadi kebakaran api tidak akan merambat ke rumah-rumah warga," ujarnya dalam rilis yang diterima.

Kegiatan ini telah disepakati oleh sejumlah pihak terkait baik dari sisi pemerintah, Masyarakat, maupun Perusahaan yang berada disekitar area tersebut.

Adapun pelaksanaannya tidak secara tiba-tiba namun sudah didiskusikan oleh seluruh pihak seperti Pemkot Makassar, kecamatan ujung tanah, kecamatan wajo, Kejaksaan Kota Makassar, TNI, Polri, Integrated Terminal Makassar, PT Pelabuhan Indonesia, dan PT EPFM (Pabrik Terigu) hingga mencapai kesepakatan yang telah dirapatkan secara bertahap.

Output lain yang pemerintah harapkan setelah penertiban PTH (Penghuni Tanpa Hak) di area/lahan tersebut adalah untuk mengembalikan fungsi lahan sebelumnya yakni menjadi fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar.

Selain itu, yang perlu kami informasikan bahwa Kegiatan ini tidak mempengaruhi operasional Pertamina dalam mendistribusikan BBM dan LPG ke Masyarakat sehingga Pertamina menjamin ketersediaan BBM dan LPG di Masyarakat.

4 Jam Didemo Warga

Puluhan warga yang berunjuk rasa di gerbang masuk Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina, Jl Moh Hatta, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, membubarkan diri, Senin (3/6/2024) sore.

Pantauan di lokasi, massa aksi membubarkan diri setelah tidak ditemui petinggi Pertamina pada pukul 17.28 Wita.

Mereka bubar setelah lebih kurang 4 jam berunjuk rasa, yang dimulai sekitar pukul 13.00 Wita.

"Ini bukan akhir dari perjuangan kita, kita akan hadir dengan jumlah yang lebih banyak lagi," ucap salah satu orator sebelum membubarkan diri.

"Ini adalah awal dari perjuangan kita bapak-ibu, karena ini menyangkut tentang hak kita di atas tanah adat kita," ujarnya lagi.

Polisi meminta warga pendemo membubarkan diri

Namun, permintaan itu ditolak massa pendemo sebelum ditemui oleh perwakilan direksi atau pimpinan dari TBBM Pertamina.

Perdebatan alot pun berlangsung antara Kabag Ops Polres Pelabuhan Makassar Kompol Lando KS dan perwakilan pendemo.

"Tadi perwakilan saudara-saudara semua, membawa surat 89, ada surat camat 2016, ada alas hak itu kan," kata Kompol Lando.

"Makanya hasil tadi, akan mengundang para pihak lagi untuk memberikan klarifikasi," sambungnya.

"Kami hanya minta waktu dari direksi Pertamina untuk temui kami pak, biar lima menit saja. Kami hanya mau menanyakan surat dari Pertamina," sahut perwakilan pendemo.

Perdebatan itu, sempat membahas hingga Kompol Lando mengeluarkan pernyataan tegas.

"Yang pasti saya tidak akan biarkan ada akses ditutup keluar masuk untuk kepentingan umum, saya pertaruhkan jabatan saya," ucap Lando dengan nada tegas.

Meski Lando sudah mengeluarkan pernyataan tegas, warga tetap bersikukuh bertahan menduduki pintu masuk TBBM dengan silih berganti berorasi.

Sebelumnya diberitakan, Puluhan warga yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Ujung Tanah Bersatu berunjuk rasa di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Makassar, Jl Moh Hatta, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Senin (3/6/2024) sore.

Pantauan di lokasi, massa aksi tampak menduduki akses gerbang masuk lokasi pengisian BBM ke truk tangki.

Mereka sili berganti berorasi, menolak rencana penggusuran pemukiman warga yang berada di sisi kanan TBBM.

"Tanah ini bukan milik Pertamina," tulis spanduk yang dibentangkan warga.

"Kami berada di sini bukan untuk mengganggu aktifitas bongkar muat Pertamina, melainkan kami ingin klarifikasi dari direksi terkait pernyataan bahwa keberadaan kami mengganggu aktifitas Pertamina," ucap salah satu orator.

Akibat aksi itu, tampak sejumlah truk tangki Pertamina tertahan di luar TBBM.

Ada empat truk tangki yang mejeng di Jl Sabutung dekat akses masuk yang diduduki warga.

Sejumlah aparat kepolisian dari Polres Pelabuhan Makassar tampak berjaga-jaga.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved