Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengalaman Spiritual Jemaah Haji, Berlinang Air Mata di Depan Makam Rasulullah

Haeruddin, salah satu di antaranya, tak kuasa menahan haru. Air matanya tumpah begitu melintasi makam Nabi Muhammad.

Editor: Ina Maharani
Handover
Jamaah haji khusus Tazkiyah Tour di Madinah 

 

Madinah, Tribun - Minggu, 2 Juni 2024 menjadi hari terakhir 208 jemaah haji khusus Tazkiyah Tour di Madinah. Sore ini waktu Saudi, mereka bertolak ke Makkah.

Sebelum meninggalkan Madinah, sejumlah jemaah  kembali berkunjung ke makam Rasulullah, untuk pamit. Haeruddin, salah satu di antaranya, tak kuasa menahan haru. Air matanya tumpah begitu melintasi makam Nabi Muhammad.

Perasaan seperti itu jamak dialami jemaah haji dan umrah, terutama ketika sudah harus pulang ke tanah air atau hendak bertolak ke Makkah. Sebab, tidak mudah untuk bisa ke Madinah, "bertemu" Rasulullah, berharap syafaatnya kelak. Momen-momen seperti itu juga yang membuat hampir setiap jemaah selalu rindu untuk kembali.

Pengalaman seperti itu juga yang dimaksud manajemen mengusung tema Holistic Spiritual Journey.

CEO Tazkiyah Tour, Ahmad Yani Fachruddin menuturkan, perjalanan ibadah haji atau bahkan juga umrah, tidak hanya melibatkan dimensi spiritual, tetapi juga fisik dan mental.

"Makanya, pelayanan kami lakukan secara holistik, lengkap dan seimbang. Kami fokus pada bimbingan spiritual, kegiatan kebugaran, dan perawatan kesehatan," tutur Ahmad Yani dari Madinah, Minggu, 2 Juni 2024. Saat berita ini diturunkan, 208 jemaah haji khusus Tazkiyah Tour sedang dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah untuk menyambut puncak musim haji.

Ahmad Yani menambahkan, Holistic Spiritual Journey bisa didefinisikan ke dalam tiga kata kunci; sehat, bahagia, dan mabrur. Sehat menyangkut tubuh dan jiwa, bahagia terkait dengan pikiran, dan mabrur sebagai kesempurnaan spiritual.

"Mabrur adalah kesempurnaan spiritual dari pelaksanaan ritual paling tinggi, yakni ibadah haji sebagai Rukun Islam ke-5," imbuhnya.

Jika ibadah haji adalah ritual, kata Ahmad Yani, mabrur adalah spiritual. Haji adalah proses, mabrur adalah hasil.

"Jadi, mabrur yang berarti diterimanya ibadah haji seorang hamba, juga bisa dilihat dari hasil yang didapat seorang jemaah usai berhaji. Jika setelah haji akhlak terpuji semisal sabar, sopan, ramah, penuh kasih sayang, atau jujur, berarti mabrur bisa dicapai," tambahnya.

Nah, perjalanan ke Makkah hari ini pun jelas Ahmad Yani adalah bagian dari proses menuju mabrur. Di Makkah, berbagai ritual haji akan dilakukan. Ritual-ritual itu membutuhkan kemampuan fisik, materi, ilmu, hingga mental.

"Pelayanan kami selama perjalanan sebulan ini selalu fokus ke hal-hal itu, agar para jemaah benar-benar mampu menjalani ritual menuju haji mabrur," ungkap Ahmad Yani.

"Mabrur merupakan puncak dari nilai spiritual dalam Islam," tambahnya lagi.

Jemaah haji khusus Tazkiyah berada sekitar sembilan hari di Madinah sebelum beranjak ke Makkah. Mereka memanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan ibadah Arbain, yaitu salat 40 waktu berturut-turut di belakang imam rawatib Masjid Nabawi.

Pengalaman spiritual jemaah juga makin lengkap dengan keberhasilan masuk ke Raodah atau Raudhoh, bagian di dalam Masjid Nabawi yang disebut Nabi Muhammad sebagai taman-taman surga, tempat mustajab untuk berdoa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved