Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Luwu 2024

8 Figur Berebut Rekomendasi PKB di Pilkada Luwu 2024, Arham Basmin Mattayang tak Ikut Bersaing

DPP Partai PKB uji kelayakan dan kepatutan terhadap bakal calon Bupati Luwu, Jl Raden Saleh Raya, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat.

|
Tribun-timur.com
DPP Partai PKB saat uji kelayakan dan kepatutan terhadap bakal calon Bupati Luwu, Jl Raden Saleh Raya, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat. 

Namun, asa Nasdem untuk mengusung calon kepala daerah tak cukup sampai di situ.

Meski menjadi primadona di Bumi Sawerigading, partai yang dipimpin Arham Basmin ini masih perlu berkoalisi.

"Kalau tidak salah, butuh 7 kursi untuk mencalonkan kepala daerah," aku Ketua KPU Luwu, Abdullah Sappe Ampin Maja kepada Tribunluwu.com.

Kata Sappe, hal itu sesuai dengan aturan syarat ambang batas pencalonan kepala daerah dalam Pasal 40 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (UU Pilkada).

Dia meminta agar syarat ambang batas pencalonan kepala daerah sedikitnya 20 persen jumlah kursi DPRD.

Itu artinya, tak ada partai di Luwu bisa mengusungkan calon kepala daerah tanpa koalisi.

Dhevy Bijak Pawindu

Sebanyak 3 figur calon Bupati Luwu sudah blak-blakan pengin pinang Muh Dhevy Bijak Pawindu jadi wakilnya.

Anggota DPR-RI Fraksi Demokrat itu, jadi rebutan kandidat calon Bupati Luwu.

Dhevy Bijak dianggap sebagai tokoh representatif mewakili masyarakat Walmas.

Salah satu yang menginginkan Dhevy Bijak adalah Kolonel Agussalim.

Kolonel Agussalim mengaku, pihaknya sibuk melakukan survey kelayakan calon wakil bupati.

"Kita sudah turunkan survey, baik survey untuk diri saya sebagai bakal calon bupati. Begitu juga kita sudah berikan lembaga survey nama-nama bakal calon wakil," bebernya.

Agussalim membocorkan kandidat calon wakil bupati yang masuk dalam radar surveynya.

"Ada 4 orang, diantaranya Pak Dhevy Bijak, Pak Erwin Barabba, Bu Hafida Rauf Basyuri, dan Wahyu Napeng," akunya.

Kedua ada nama Harbi Syam, politisi Partai Gerindra ini menginginkan Gerindra dan Demokrat 'kawin' saat Pilkada kelak.

Dirinya menambahkan, secara kondisi geopolitik yang ada di Bumi Sawerigading, Harbi Syam lebih memilih berpaket dengan Muh Dhevy Bijak.

"Di Luwu itu geopolitik susah dihindari. Di mana persentase DPR yang ada di Walmas dan di selatan berbanding 70:30 persen. Makanya sangat strategis jika menggandeng figur utara. Apalagi melihat popularitas Pak Dhevy," tandasnya, Kamis (30/5/2024).

Anggota DPRD Papua Barat dua periode ini pede bisa mendapat lampu hijau dari partai pimpinan Prabowo Subianto.

"Keputusan Partai Gerindra lebih memperioritaskan kadernya sendiri dan saya selaku kader tulen Partai Gerindra yang sudah 2 Periode terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Papua Barat, sangat yakin akan diusung oleh Partai Gerindra," terangnya.

Sementara yang lebih dulu memberikan sinyal adalah Patahuddin.

Ketua DPD Golkar Luwu ini sering kali tertangkap kamera bersama putra mendiang Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak itu.

Bahkan, flyer Patahuddin-Muh Dhevy Bijak Pawindu mulai tersebar di masyarakat.

Keduanya mesra dalam balutan salam komando. Dalam flyer tertulis "Kita untuk Luwu 2024".

Di bawah foto Patahuddin-Dhevy Bijak juga tertera bakal calin Bupati dan Wakil Bupati Luwu periode 2024-2029.

Kedua ketua partai ini memang santer dibicarakan akan berpaket pada Pilkada 2024 kelak.

Saat dikonfirmasi Tribunluwu.com, Dhevy Bijak meresponnya dengan santai.

Anak mendiang Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak, ini menggangap flyer tersebut merupakan doa dari simpatisan.

"Kami anggap itu sebagai doa dari para simpatisan," akunya.

Kata Dhevy Bijak, saat ini dirinya masih menunggu keputusan keluarga besar sebelum memilih pasangannya kelak.

"Belum ada sampai sekarang keputusan keluarga. Ini bagian dari euforia masyarakat yang menginginkan kami berpasangan. Tapi sampai sekarang keputusan belum ada yang kami sampaikan berpasangan dengan siapa," bebernya.

Terpisah, Patahuddin mengaku, dirinya masih menunggu hasil survey yang dijalankan timnya.

"Kita masih menunggu hasil survey. Mungkin dalam bulan Juni nanti akan ada konfrensi pers terkait pencalonan," akunya.

Ketua DPD Golkar Luwu ini menerangkan, flyer bergambar dirinya ia anggap sebagai doa dari simpatisan yang mendukungnya.

"Keluar dari tim saya dan Pak Dhevy. Saya anggap ini doa. Dan menjadi pertimbangan untuk menentukan calon wakil," bebernya.

Kendati demikian, secara geopolitik, Patahuddin membenarkan prioritas dirinya ialah komposisi selatan-utara.

"Tapi memang, secara geopolitik, prioritas kami untuk berpaket itu dengan figur yang ada di utara. Artinya selatan-utara lebih berpeluang menang," jelasnya.(*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved