Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Luwu 2024

8 Figur Berebut Rekomendasi PKB di Pilkada Luwu 2024, Arham Basmin Mattayang tak Ikut Bersaing

DPP Partai PKB uji kelayakan dan kepatutan terhadap bakal calon Bupati Luwu, Jl Raden Saleh Raya, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat.

|
Tribun-timur.com
DPP Partai PKB saat uji kelayakan dan kepatutan terhadap bakal calon Bupati Luwu, Jl Raden Saleh Raya, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - DPP Partai PKB uji kelayakan dan kepatutan terhadap bakal calon Bupati Luwu, Jl Raden Saleh Raya, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat.\

Sebanyak 8 figur bakal calon Bupati Luwu ikuti demi mendapat restu dari partai pimpinan Abd Muhaimin Iskandar.

Ketua Desk Pilkada PKB Luwu Sunaryo Mande menyatakan lima nama lebih dulu melaksanakan uji kelayakan.

“Yang sudah melaksanakan Pak Patahuddin, Pak Jabbar Idris, Pak Kolonel Agussalim, Pak Harbi Syam dan Pak Amran,” jelasnya, Sabtu (1/6/2024).

Kata Sunaryo Mande, masih ada tiga nama calon bupati yang akan melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan di tanggal 5 Juni 2024.

“Selanjutnya 5 Juni 2024 menyusul tiga cakada karena bertepatan dengan jadwal di uji kelayakan di partai lain. Pertama ada Pak Tabi Pasenggong, kemudian Pak Buhari Kahar Muzakkar dan terakhir Pak Husmaruddin," akunya.

Ia menambahkan, nama anak sulung mantan Bupati Luwu yakni Arham Basmin Mattayang tak masuk dalam kandidat calon bupati yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.

Arham Basmin Mattayang tersingkir karena sedari awal tidak mengembalikan formulir pendaftaran cakada ke Sekretariat DPC PKB Luwu.

"Kalau Arham Basmin sejak awal memang tidak kembalikan formulir. Ya, kalau tidak ikut UKK berarti secara otomatis gugur," tandasnya.

Sunaryo menambahkan, PKB hanya akan mengusung calon bupati yang telah melaksanakan UKK.

"Karena di dalam UKK para calon bupati akan ditanyakan soal visi misi tentang PKB, visi misi dalam pencalonan, potensi dukungan partai politik selain PKB, dan strategi pemenangan," tutupnya.

Berikut Jadwal Tahapan Pilkada 2024

27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;

24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;

5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;

31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;

24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;

27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;

27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;

22 September 2024: Penetapan pasangan calon;

25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;

27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Debat akan ada di tahapan 25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye.

Figur Calon Bupati Luwu di PKS

Tiga nama figur calon Bupati Luwu sudah sampai ke tangan DPP Partai PKS.

Hal itu dibenarkan Sekretaris PKS Luwu, Usri Usman saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com.

Kata Usri Usman, tiga figur itu ialah Harbi Syam, Kolonel Agussalim dan Arham Basmin Mattayang.

"Sekarang di DPP PKS sudah ada 3 nama. Dari dua itu hanya Pak Arham Basmin yang sudah memiliki wakil yakni Pak Rahmat. Sisanya belum," katanya, Jumat (31/5/2024).

Terkait restu siapa calon Bupati Luwu akan didukung PKS, Usri mengaku masih menunggu hasil DPP.

"Sementara di daerah saat ini kami masih menunggu hasilnya," ujarnya.

Usri mengaku, belakangan ada tiga figur calon bupati intens berkomunikasi dengan PKS Luwu. 

"Yang menyusul membangun silaturahmi ada Jabbar Idris dari PPP, Patahuddin Ketua DPD Golkar Luwu dan Andi Mammang Ketua DPD Gerindra Luwu," terangnya.

DPD Partai Nasdem Kabupaten Luwu, merayu sejumlah pimpinan partai berkoalisi termasuk PKS.

Ketua DPD Partai Nasdem, Arham Basmin Mattayang tertangkap kamera bersilaturahmi dengan pimpinan Partai PKS.

Ia menemui Ketua DPD PKS Luwu Ahmad Sulaeman serta sekretarisnya Usri Usman.

Dalam foto, Arham Basmin dan Ahmad Sulaeman terlihat melakukan salam komando.

Saat dikonfirmasi Tribunluwu.com, Usri Usman mengaku, Arham Basmin menjalin komunikasi koalisi untuk Pilkada 2024.

Namun kata Usri, partainya masih belum menentukan sikap terkait dukungan untuk paket Arham Basmin-Rahmat.

"Belum ada info SK rekomendasi. Semua Bacalon bangun silaturahmi dengan PKS. Kalau sudah ada SK rekomendasi PKS ke calon, baru kami support full," tandasnya.

Ketua Partai PKS Luwu, Ahmad Sulaeman mengaku, kemungkinan akan berkoalisi dengan partai di luar koalisi perubahan (Nasdem-PKS-PKB).

"Tidak ada instruksi dari PKS Sulsel maupun pusat untuk harus bergandengan dengan koalisi Pilpres. Semua masih berproses," bebernya.

Pada Pemilu 2024, DPD Partai Nasdem Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan menjungkal dominasi Partai PPP.

Nasdem berhasil mengunci 6 kursi DPRD Luwu, dengan total perolehan suara partai sebanyak 43.199.

Dengan begitu, Nasdem berhak merebut kursi Ketua DPRD Luwu.

Namun, asa Nasdem untuk mengusung calon kepala daerah tak cukup sampai di situ.

Meski menjadi primadona di Bumi Sawerigading, partai yang dipimpin Arham Basmin ini masih perlu berkoalisi.

"Kalau tidak salah, butuh 7 kursi untuk mencalonkan kepala daerah," aku Ketua KPU Luwu, Abdullah Sappe Ampin Maja kepada Tribunluwu.com.

Kata Sappe, hal itu sesuai dengan aturan syarat ambang batas pencalonan kepala daerah dalam Pasal 40 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (UU Pilkada).

Dia meminta agar syarat ambang batas pencalonan kepala daerah sedikitnya 20 persen jumlah kursi DPRD.

Itu artinya, tak ada partai di Luwu bisa mengusungkan calon kepala daerah tanpa koalisi.

Dhevy Bijak Pawindu

Sebanyak 3 figur calon Bupati Luwu sudah blak-blakan pengin pinang Muh Dhevy Bijak Pawindu jadi wakilnya.

Anggota DPR-RI Fraksi Demokrat itu, jadi rebutan kandidat calon Bupati Luwu.

Dhevy Bijak dianggap sebagai tokoh representatif mewakili masyarakat Walmas.

Salah satu yang menginginkan Dhevy Bijak adalah Kolonel Agussalim.

Kolonel Agussalim mengaku, pihaknya sibuk melakukan survey kelayakan calon wakil bupati.

"Kita sudah turunkan survey, baik survey untuk diri saya sebagai bakal calon bupati. Begitu juga kita sudah berikan lembaga survey nama-nama bakal calon wakil," bebernya.

Agussalim membocorkan kandidat calon wakil bupati yang masuk dalam radar surveynya.

"Ada 4 orang, diantaranya Pak Dhevy Bijak, Pak Erwin Barabba, Bu Hafida Rauf Basyuri, dan Wahyu Napeng," akunya.

Kedua ada nama Harbi Syam, politisi Partai Gerindra ini menginginkan Gerindra dan Demokrat 'kawin' saat Pilkada kelak.

Dirinya menambahkan, secara kondisi geopolitik yang ada di Bumi Sawerigading, Harbi Syam lebih memilih berpaket dengan Muh Dhevy Bijak.

"Di Luwu itu geopolitik susah dihindari. Di mana persentase DPR yang ada di Walmas dan di selatan berbanding 70:30 persen. Makanya sangat strategis jika menggandeng figur utara. Apalagi melihat popularitas Pak Dhevy," tandasnya, Kamis (30/5/2024).

Anggota DPRD Papua Barat dua periode ini pede bisa mendapat lampu hijau dari partai pimpinan Prabowo Subianto.

"Keputusan Partai Gerindra lebih memperioritaskan kadernya sendiri dan saya selaku kader tulen Partai Gerindra yang sudah 2 Periode terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Papua Barat, sangat yakin akan diusung oleh Partai Gerindra," terangnya.

Sementara yang lebih dulu memberikan sinyal adalah Patahuddin.

Ketua DPD Golkar Luwu ini sering kali tertangkap kamera bersama putra mendiang Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak itu.

Bahkan, flyer Patahuddin-Muh Dhevy Bijak Pawindu mulai tersebar di masyarakat.

Keduanya mesra dalam balutan salam komando. Dalam flyer tertulis "Kita untuk Luwu 2024".

Di bawah foto Patahuddin-Dhevy Bijak juga tertera bakal calin Bupati dan Wakil Bupati Luwu periode 2024-2029.

Kedua ketua partai ini memang santer dibicarakan akan berpaket pada Pilkada 2024 kelak.

Saat dikonfirmasi Tribunluwu.com, Dhevy Bijak meresponnya dengan santai.

Anak mendiang Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak, ini menggangap flyer tersebut merupakan doa dari simpatisan.

"Kami anggap itu sebagai doa dari para simpatisan," akunya.

Kata Dhevy Bijak, saat ini dirinya masih menunggu keputusan keluarga besar sebelum memilih pasangannya kelak.

"Belum ada sampai sekarang keputusan keluarga. Ini bagian dari euforia masyarakat yang menginginkan kami berpasangan. Tapi sampai sekarang keputusan belum ada yang kami sampaikan berpasangan dengan siapa," bebernya.

Terpisah, Patahuddin mengaku, dirinya masih menunggu hasil survey yang dijalankan timnya.

"Kita masih menunggu hasil survey. Mungkin dalam bulan Juni nanti akan ada konfrensi pers terkait pencalonan," akunya.

Ketua DPD Golkar Luwu ini menerangkan, flyer bergambar dirinya ia anggap sebagai doa dari simpatisan yang mendukungnya.

"Keluar dari tim saya dan Pak Dhevy. Saya anggap ini doa. Dan menjadi pertimbangan untuk menentukan calon wakil," bebernya.

Kendati demikian, secara geopolitik, Patahuddin membenarkan prioritas dirinya ialah komposisi selatan-utara.

"Tapi memang, secara geopolitik, prioritas kami untuk berpaket itu dengan figur yang ada di utara. Artinya selatan-utara lebih berpeluang menang," jelasnya.(*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved