Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2024

Jemaah Haji Bugis Taklukkan Ratusan Pria Berompi Ungu di Jeddah, Ramai-ramai Teriak Laa!

Sesekali Ustad Amran Beddu Borahima tersenyum dan memegang pundak pria berompi ungu langsung saling tempel telapak tangan.Cesss!

Editor: AS Kambie
MCH 2024/as kambie
KAMPANYE BUGIS - Bimbad Sektor C Daker Bandara Ustad Amran Beddu Borahima berteriak lewat pengeras suara di tengah jemaah haji Indonesia Kloter 22 UPG dalam Paviliun B4 King Abdul Aziz International Airport Jeddah, Arab Saudi, Selasa (28/5/2024). Ustad Amran Beddu Borahima mengajak jemaah tetap fokus untuk berihram, sholat sunnat, dan berniat sebab waktu mereka di paviliun sangat terbatas. 

TRIBUN-TIMUR. COM, JEDDAH - Puluhan pria mengenakan rompi ungu itu akhirnya takluk. Ratusan jemaah haji Indonesia ramai-ramai geleng kepala.

Ada yang mengangkat telapak tangan di depan mulut sambil menggoyankannya seraya berseru, “Laaa…!”

Aksi “boikot” jemaah haji Indonesia yang baru saja turun dari pesawat dan keluar dari ruang pemerikaaan emigrasi itu membuat puluhan perompi ungu pangling.

Apa yang terjadi?

KAMPANYE BUGIS - Bimbad Sektor C Daker Bandara Ustad Amran Beddu Borahima berteriak lewat pengeras suara di tengah jemaah haji Indonesia Kloter 22 UPG dalam Paviliun B4 King Abdul Aziz International Airport Jeddah, Arab Saudi, Selasa (28/5/2024). Ustad Amran Beddu Borahima mengajak jemaah tetap fokus untuk berihram, sholat sunnat, dan berniat sebab waktu mereka di paviliun sangat terbatas.
KAMPANYE BUGIS - Bimbad Sektor C Daker Bandara Ustad Amran Beddu Borahima berteriak lewat pengeras suara di tengah jemaah haji Indonesia Kloter 22 UPG dalam Paviliun B4 King Abdul Aziz International Airport Jeddah, Arab Saudi, Selasa (28/5/2024). Ustad Amran Beddu Borahima mengajak jemaah tetap fokus untuk berihram, sholat sunnat, dan berniat sebab waktu mereka di paviliun sangat terbatas. (MCH 2024/as kambie)

Rupanya itu buah dari ceramah Pelaksana Bimbingan Ibadah (Bimbad) Sektor C Daerah Kerja (Daker) Bandara Ustad Amran Beddu Borahima.

Aktivis Gerakan Pemuda Ansol berdarah Bugis asal Sulawesi Barat (Sulbar) itu memang menjadikan kehadiran pria berompi ungu itu sebagai materi bimbingan ibadah.

“Mereka sudah meresahkah. Sudah seperti lebih petugas dari petugas haji,” tegas Amran Beddu Borahima di Hotel Diwan Al Aseel Al Raqi, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (29/5/2024) pagi.

Siang itu. Amran Beddu Borahima tampil heroik di Paviliin B4 King Abdul Aziz İnternational Airport Jeddah. 

Ratusan jemaah haji Indonesia Kelompok Terbang (Kloter) 22 UPG diarahkan masuk Paviliun B4, setelah keluar dari ruang pemeriksaan emigrasi.

Ustad Amran Beddu Borahima menyambut mereka.

Lewat pengeras suara, Amran Beddu Borahima berteriak dalam Bahasa Bugis, “Aja’bannah ta batibati yeroh parrompi ungueh. Pabbalubalu’mi. Tennia petugas.”

Artinya, “Artinya abaikan saja mereka yang pakai rompi ungu itu. Mereka hanya penjual, bukan petugas.”

Ustad Amran Beddu Borahima berkali-kali berteriak seperti itu. Diselingi talbiyah.

“Aja’na ta ellih. Langsungni tudang. Labbaekallahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka laa syarika lak… Aja’ tabatibati yeroh pabbalu kartue. Tania petugas …..”

 Sesekali Ustad Amran Beddu Borahima tersenyum dan memegang pundak pria berompi ungu langsung saling tempel telapak tangan.Cesss!

Pria berompi ungu juga kadang berusaha ikut meneriakkan terkakan berbahasa Bugis Ustad Amran Beddu Borahima

Ustad Amran Beddu Borahima mengajak petugas haji lainnya yang fasih Bahasa Bugis untuk meneriakkan hal serupa.

Seorang pelaksana MCH 2024 menunggu jemaah di depan pintu masuk paviliun B4 dan membisikkan kepada semua jemaah yang lewat “Aja’na ta ellih kartunna yero pabbalu kartueh.”

Lama-lama para pria berompi ungu heran. Semua jemaah menolak diambil passportnya dan “laaa” pada kartu perdana yang mereka sodorkan.

“Saya ajak teman-teman pakai Bahasa Bugis. Karena kalau pakai bahasa Indonesia, mereka sudah ada yang tahu artinya,” jelas Ustad Amran Beddu Borahima.

Jemaah haji Indonesia Kloter 22 UPG itu memang rerata berbahasa Bugis. Mereka dari Wajo, Pangkep, Makassar, dan Sulbar.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved