Kisah Ahmad Tambah, Tamu Allah Diagungkan Hingga Kementerian Haji Saudi Pun Turun Tangan Mengurusnya

Keringat dingin semakin membasahi tubuh Ahmad Tambah di ruang pemeriksaan imigrasi.

PPIH Arab Saudi Daker Bandara langsung berkoordinasi dengan diplomat Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah.

“Prosesnya memang lumayan panjang, siang hingga sore. Dan begitu memang prosedurnya. Hingga kami terima SPLP dari KJRI,” jelas Abdillah M Tohir.

SPLP adalah singkatan dari Surat Perintah Laksana Passport. SPLP dikeluarkan KJRI.

PPIH Arab Saudi Daker Bandara kemudian berkoordinasi dengan pihak wukala.

Wukala adalah perusahaan swasta Saudi yang kontrak kementerian agama untuk menangani akomodasi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

Perwakilan wukala dan KJRI kemudian masuk menemui pihak emigrasi untuk mengeluarkan Ahmad Tambah.

“Alhamdulillah dengan usaha wukala dan KJRI, Ahmad Tambah dijemput dan dibawa ke kantor perwakilan wukala,” jelas Abdillah M Tohir.

Rombongan Kloter 14 BTH sudah dalam bus menuju Mekah, termasuk istri Ahmad Tambah.

Tinggallah Ahmad Tambah seorang diri. Dia semakin bingung. Justeru di sinilah anugerah itu.

Kejadian yang menimpa Ahmad Tambah juga sudah dipantau pihak kementerian haji Saudi.

PPIH Arab Saudi Daker Bandara dan wukala sepakat memberangkatkan Ahmad Tambah melalui kloter berikut yang sedang berproses di KAAIA.

“Tapi Kementerian haji melarang PPIH dan wukala membarengkan Ahmad Tambah dengan kloter lain,” tegas Abdillah M Tohir.

“Kementerian Haji Saudi justeru memerintahkan wukala untuk memberangkatkan Ahmad Tambah ke Mekah dengan satu bus tersendiri,” jelas Abdillah M Tohir.

Pertimbangan mereka, lanjut Abdillah M Tohir, karena jemaah ini sudah lama menunggu, sudah lama prosesnya di emigrasi.