Kisah Ahmad Tambah, Tamu Allah Diagungkan Hingga Kementerian Haji Saudi Pun Turun Tangan Mengurusnya

TRIBUN-TIMUR.COM, JEDDAH - Kepanikan Ahmad Tambah berbuah berkah. Dia mendapat banyak hikmah setelah dilanda panik di King Abdul Aziz İnternational Airport (KAAIA) Jeddah, Arab Saudi.

Kisah Ahmad Tambah sekaligus membuktikan betapa mulia posisi Indonesia di Kementerian Haji Arab Saudi.

Kepala Daerah Kerja Bandara ( Kadaker Bandara ) Abdillah M Tohir pun takjub.

Hari itu, Minggu (26/5/2024),  wajah Ahmad Tambah pucat pasi. Dia turun dari pesawat Saudi Airlines dengan hati berdebar kencang. Betapa tidak, tas selempang tempat dia menyimpan passport raib.

Tas hitam itu tak lagi dia temukan di tempat ia menyimpannya. Padahal dia hanya beberapa jenak dalam toilet pesawat.

Ahmad Tambah pasrah melangkah turun pesawat dengan nomor penerbangan SV-5151 itu. Pesawat ini mengangkut 445 jemaah haji Indonesia dari Batam.

Ahmad Tambah tertahan di emigrasi. Saat 444 jemaah haji lainnya sudah berjalan ke paviliun, Ahmad Tambah semakin pucat di depan petugas imigrasi. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi atau PPIH Arab Saudi didatangkan. 

Kepada PPIH Arab Saudi, Ahmad Tambah menceritakan kejadian yang merenggut tasnya.

Dia kebelet saat jemaah lain mulai turun dari pesawat. 

Sekaligus dia sampaikan dugaan tasnya dibawa istri. Sang istri turun lebih awal dari pesawat dan larut antrean pemeriksaan imigrasi dan larung ke Paviliun.

Kejadian yang menimpa Ahmad Tambah dilaporkan ke Kadaker Bandara Abdillah.

Pelaksana Perlindungan Jamaah (Linjam) dan Pelaksana Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan (Yanpul) diperintahkan segera menemukan istri Ahmad Tambah dan menghadirkan passport di imigrasi Saudi.

“Alhamdulillah, istri Pak Ahmad Tambah ditemukan di Paviliun,” kata Abdillah M Tohir.

Tas Ahmad Tambah digeledah. Passport tak ditemukan. 

“Sehingga dinyatakan paspor hilang,” ujar Abdillah M Tohir.