Hadapi El Nino, Pj Bupati Takalar Siap Percepat Masa Tanam Petani
"Kemarin sudah sempat dibahas itu yang mau dikejar ini mempercepat pompanisasi karena mau mempercepat musim tanam," jelas Setiawan Aswad
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fenomena El Nino masih mengancam sector pertanian di 2024 ini
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan edaran terkait potensi kekeringan dan El Nino.
Edaran ini diteruskan ke jajaran Kementrian,Gubernur hingga Kabupaten/kota.
Penjabat (Pj) Bupati Takalar Setiawan Aswad sudah memikirkan cara menghadapi El-Nino.
Salah satunya mempercepat pemasangan pompanisasi untuk area persawahan.
Lebih jauh, akan mempercepat masa tanam petani.
Setiawan Aswad menyebut Takalar mendapat bantuan 314 pompa air.
Namun baru 30 yang telah tiba di Kabupaten Takalar.
"Kemarin sudah sempat dibahas itu yang mau dikejar ini mempercepat pompanisasi karena mau mempercepat musim tanam," jelas Setiawan Aswad, Selasa (28/5/2024)
"Kami sudah mencoba meminta karena ada bantuan ke Takalar 314 pompa, yang baru datang sekitar 30 kalau dimaksimalkan kita bisa percepat proses penanaman," lanjutnya.
Setiawan menyebut Bendungan Pamukkulu sementara menampung air.
Sehingga belum ada air yang dialirkan ke area persawahan.
Kebutuhan pompa air pun menjadi penting mendukung percepatan masa tanam petani.
"Kami tadi minta jangan hanya 30 karena 314 dialokasi. Kalau bisa semuanya diberikan karena kita mengejar itu. Disamping Pamukkulu yang sementara menahan air," jelasnya.
Mentan Andi Amran Sulaiman Minta Bupati Serius Hadapi El Nino
Andi Amran Sulaiman mengaku sudah mendapat edaran dari BMKG perihal potensi El Nino.
"Aku terima surat dari BMKG dikirim ke seluruh Menteri kekeringan overlap dengan El Nino," jelas Amran Sulaiman saat berada di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (27/5/2024).
Amran Sulaiman meminta pemimpin daerah membuat strategi serius menghadapi tantangan ini.
"Jangan main-main minta tolong bupati jangan main-main," katanya.
Baginya kedaulatan pangan tetap harus terjaga.
Sebab apabila krisis pangan terjadi maka dampaknya dinilai sangat besar.
"Krisis ekonomi maka pertanian tumbuh, krisis kesehatan kita pakai masker, tapi kalau krisis pangan itu akan lompat menjadi krisis politik social. Itu tidak ada damai diantara kita," jelas Amran Sulaiman.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
Hari Tani 2025, Petani di Sabbangparu Wajo Harap Gabah Dibeli Bulog Bukan Lewat Pengepul |
![]() |
---|
192 Posisi Kepala Sekolah di Takalar Kosong, Firdaus Daeng Manye: Para Calon DInilai Kinerjanya |
![]() |
---|
Momen Hari Tani 2026 Pemuda Tani Demo di Bulog Bulukumba |
![]() |
---|
Berkat Firdaus Daeng Manye, 10 Tahun Jalan Rusak Desa Punaga Takalar Akhirnya Diperbaiki |
![]() |
---|
5 Alasan Kopdes Aeng Batu-Batu Takalar Jadi Percontohan Koperasi Merah Putih Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.