Opini
Waisak Harmonis dalam Keberagaman
Umat Buddha melakukan Pujabakti Waisak di candi, vihara, cetiya ataupun rumah dimana mereka berada.
Oleh: Hasdy SSi Msi
Pengurus Permabudhi Sulsel dan Makassar
HARI Raya Internasional Trisuci Waisak memperingati tiga peristiwa agung yang terjadi pada bulan Waisak.
Yaitu peristiwa kelahiran Bodhisatta Siddhattha yang kelak menjadi Buddha Gotama, saat pencapaian Pencerahan Sempurna Kebuddhaan, dan saat mangkat Buddha Gotama.
Tiga peristiwa agung itu menjadi objek penghormatan bagi umat Buddha dalam Pujabakti Waisak.
Tahun ini tepat pada tanggal 23 Mei 2024 kita memperingati Trisuci Waisak 2568 Buddhis Era (BE).
Umat Buddha melakukan Pujabakti Waisak di candi, vihara, cetiya ataupun rumah dimana mereka berada.
Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud sampai pulau Rote.
Dari berbagai suku bangsa, yang memeluk agama yang berbeda, dengan budaya yang berbeda menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang multikultur, berbagai macam suku bangsa, agama dan budaya.
Ini semua merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Masyarakat Indonesia sangat majemuk dengan keanekaragaman agama, budaya, dan bahasa.
Jika tidak dikelola dengan baik, bisa berpotensi menjadi sumber konflik.
Karenanya perlu dasar yang bisa mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda-beda.
Dasar negara Pancasila adalah pilihan yang tepat dari para pendiri bangsa untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan lambang Burung Garuda dan Bhineka Tunggal Ika.
Tema Harmonis
Hasil Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Kegiatan Keagamaan Tahun 2024 antara Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha dengan perwakilan Sangha, Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI) dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) di Gedung Kementerian Agama, tanggal 14 Maret 2024.
Yakni pembahasan tema besar perayaan Waisak Nasional Tahun 2024, yaitu “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia”.
“Tema peringatan Trisuci Waisak 2568 BE ini memberi pesan kepada kita bahwa perbedaanbukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan dipertentangkan. Perbedaan harus dipahami dan disadari sebagai keberagaman yang saling menguatkan satu sama lain dalam menapaki hidup luhur untuk mencapai tujuan kehidupan yang harmonis dan bahagia,” tutur Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi.
Karena itu, umat Buddha diharapkan memaknai peringatan Trisuci Waisak dengan mengedepankan kesadaran akan keberagaman guna merajut kehidupan bersama dengan suka cita.
Kesadaran Keberagaman
Guru Agung Buddha telah mengingatkan arti penting kesadaran atas perbedaan sebagai keberagaman dalam upaya menghindari perselisihan.
Dhammapada Syair 6 menyatakan: “Pare cana vijananti, Mayamettha yamamase, Ye ca tattha vijananti, Tato sammanti medhaga”. Artinya, “Masih banyak orang tidak mengerti mengapa kita dapat binasa di dunia ini akibat perselisihan. Ia yang memahami kebenaran ini, akan dapat melenyapkan perselisihan”.
Kesadaran bahwa bangsa ini kaya akan keragaman, sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan.
Sebab, kerukunan adalah prasyarat pembangunan.
Umat Buddha menjadikan Waisak 2568 BE sebagai momentum merajut kembali kerukunan setelah dinamika pemilihan
presiden dan legislatif.
Saatnya menjalin sinergi untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa ke depan.
Umat Buddha sebagai bagian dari heterogenitas bangsa Indonesia patut untuk menciptakan keharmonisan dengan berpedoman pada Dhamma, Ajaran Buddha.
Keberagaman merupakan suatu kewajaran dalam kehidupan bermasyarakat, karena masing- masing orang memiliki tanggungjawab perilaku (karma) yang berbeda satu sama lain.
Masing- masing orang mewarisi hasil perilakunya sendiri, sehingga sudah pasti akan terjadi perbedaan dan keberagaman banyak hal dalam kehidupan ini.
Meskipun terjadi berbagai perbedaan tetapi masing-masing orang mendambakan kehidupan yang nyaman.
Hasil penelitian menunjukkan di antara beberapa majelis Buddha terdapat perbedaan ajaran karena adanya perbedaan dalam menafsirkan kitab suci oleh pendiri aliran tersebut.
Menariknya, walau terdapat perbedaan ajaran di antara majelis tersebut, mereka dapat hidup rukun dan saling menghargai, dengan pertimbangan memang siswa Sang Buddha itu sangat banyak.
Relasi sosial mereka sangat baik dengan internal umat Buddha maupun dengan eksternal umat beragama.
Pesan Waisak
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam pesannya untuk Hari Trisuci Waisak 2568 BE mengatakan bahwa ajaran Buddha adalah jalan menuju dunia yang lebih baik dan harmonis.
Sekjen PBB António Guterres dalam pesan dan pernyataannya dari rilis pers di situs web PBB.
Mengajak masyarakat dunia untuk bekerja sama membangun masa depan yang lebih damai dan berkelanjutan.
Oktober lalu, saya mendapat kehormatan untuk bepergian ke tempat kelahiran Buddha di Taman Lumbini, Nepal.
Kunjungan yang sangat menginspirasi ini menegaskan kembali keyakinan saya bahwa ajaran Buddha yang abadi tentang perdamaian, kasih sayang, dan pelayanan kepada orang lain adalah jalan menuju dunia yang lebih baik, lebih pengertian, dan harmonis untuk semua.
Hari ini dan setiap hari, marilah kita dengan dibimbing oleh semangat Waisak dan keyakinan yang diperbarui akan apa yang dapat kita capai sebagai satu keluarga umat manusia.
Mari bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih damai dan berkelanjutan.
Pengakuan internasional terhadap Hari Trisuci Waisak dan perayaannya di Markas Besar PBB dan kantor PBB lainnya tertuang dalam Resolusi PBB No. A/RES/54/115 tahun 1999.
Marilah kita membangun bangsa dengan memperkokoh persatuan, dilandasi kesadaran akan keberagaman dan kewajiban moral etika, agar perpecahan ataupun pertikaian dapat dihindari dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
Bagi umat Buddha sekalian, marilah kita semakin meneguhkan keyakinan terhadap Tiratana.
Trisuci Waisak hendaknya menjadi momentum bagi umat Buddha untuk mengembangkan kesadaran kolekfif dan penerapan kewajiban moral demi tercapainya persatuan yang kokoh dan juga menciptakan kehidupan masyarakat yang tenteram.
Selamat memperingati Hari Raya Internasional Trisuci Waisak 2568 BE/2024 M.
Semoga berkah Waisak membawa kebahagiaan bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, selalu melindungi. Semoga semua makhluk berbahagia.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.