Pilkada Jakarta
Alasan Airlangga Hartarto Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, PDIP Siapkan 8 Figur Penantang
Airlangga menyatakan, sejauh ini pihaknya masih mengutamakan Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ridwan Kamil kini menjadi calon kepala daerah jagoan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Nasib Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat akan ditentukan Airlangga Hartarto.
Ridwan Kamil makin menguat di Pilkada Jakarta untuk hadapi calon dari partai lain.
Airlangga menyatakan, sejauh ini pihaknya masih mengutamakan Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Dalam proses penyaringan nama-nama yang berpotensi maju, Ridwan Kamil menjadi salah satu sosok yang memiliki kemungkinan terbesar diusung.
"DKI masih kita jaring. Salah satunya Ridwan Kamil," kata Airlangga saat ditemui awak media di Kantor Kemendagri, Jumat (17/5/2024).
Meski demikian, saat disinggung soal siapa calon pendamping dari RK nantinya di Pilkada Jakarta 2024, Airlangga belum dapat memastikan.
Menurutnya, yang paling diutamakan adalah sosok atau kader pilihan dari rekan koalisi di Pilpres 2024 yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Belum ada. Pertama prioritasnya adalah Koalisi Indonesia Maju," ujar dia.
Perihal dengan nama RK, Airlangga menyatakan, mantan Walikota Bandung itu tidak hanya dijagokan untuk bertarung di Pilkada Jakarta, melainkan juga di Jawa Barat.
Golkar kata Airlangga, sejauh ini juga turut membuka peluang RK kembali maju di Jabar.
"Jawa Barat juga sedang disaring, salah satunya Ridwan Kamil," tukas dia.
KIM Berlanjut di Pilkada Serentak, Sumut hingga Jatim jadi Daerah Incaran
Kerja sama partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) dipastikan akan berlanjut di Pilkada Serentak 2024.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjelaskan sudah ada beberapa yang sama diajukan dari masing-masing partai anggota KIM sebagai bakal calon kepala daerah.
Untuk daerahnya yakni Pilkada Sumatera Utara (Sumut), Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menurut Airlangga untuk di Sumut, sudah mengerucut ke satu nama kandidat. Namun Airlangga belum bisa memberi informasi siapa nama yang akan diusung KIM di Pilkada Sumut.
Di Jawa Timur, partai di KIM seperti Golkar, Demokrat, Gerindra, PAN sudah sepakat mengusung Khofifah.
\Namun baru Partai Golkar dan Partai Demokrat saja yang sepakat mendukung Khofifah dipasangkan dengan Emil Elestianto Dardak atau Emil Dardak.
Sedangkan untuk Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah masih perlu pembahasan bersama.
"Pilkada Jateng masih kita (Golkar) bahas, nama-namanya kalau di KIM enggak jauh-jauh juga (dengan Golkar). Sumatera utara juga mengerucut," ujar Airlangga saat jumpa pers di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Jumat (17/5/2024) malam.
"Kalau KIM relatif sudah bahas beberapa nama yang sama, termasuk di Banten," ujarnya.
Airlangga menambahkan untuk Pilkada Banten, Golkar sudah memiliki kandidat kuat yakni mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Menurutnya untuk pasangan Airin di pemilihan gubernur dan wakil gubernur Banten masih dalam pembahasan bersama partai-partai di KIM.
Begitu juga di DKI Jakarta.
Golkar sudah memiliki kandidat bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Seperti mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa.
Airlangga menjelaskan apakah nantinya kandidat dari Partai Golkar yang akan diusung atau kandidat lain dari partai di KIM, hal tersebut masih dibahas bersama.
"Seperti di Pilkada Banten wakilnya sedang dikomunikasikan dengan partai-partai dan kembali nanti diputuskan mana yang hasil (survei) paling tinggi," ujar Airlangga.
PDIP Dorong Hendrar Prihadi Tantang Anies Baswedan - Ridwan Kamil?
PDIP menyebut ada 8 figur yang berpotensi didorong maju di Pilgub Jakarta 2024 sebagai calon gubernur menantang Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Dari 8 nama ini secara mengejutkan PDIP menyelipkan Hendrar Prihadi Wali Kota Semarang untuk diusung di Pilgub Jakarta 2024.
Nama Hendrar Prihadi tentu kejutan, sebab ia sejauh ini disebut-sebut calon kuat yang akan bertarung di Pilgub Jateng 2024.
Potensi menang Hendrar Prihadi di Pilgub Jateng 2024 tergolong terbuka lebar.
Pasalnya, elektabilitas Hendrar Prihadi tertinggi untuk survei calon gubernur Jateng 2024.
Sementara itu survei Pilgub Jakarta 2024, nama Hendrar Prihadi tak pernah masuk daftar.
Lantas bagaimana peluang Hendrar Prihadi diusung PDIP di Pilgub Jakarta 2024?
Bersaing dengan Ahok dan Risma
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga sebut terdapat 8 nama yang sudah dikantongi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk dicalonkan menjadi calon gubernur (cagub) dalam Pilgub Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan Eriko di kantor DPP PDIP, Menteng Jakarta Pusat pada Kamis (16/5/2024).
Eriko berujar, dari sederet nama tersebut di antaranya ada nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat.
Meski demikian, Eriko menerangkan bahwa nama-nama yang muncul masih sebatas perbincangan di internal PDIP.
Eriko juga menyampaikan, selain nama Djarot, ada juga mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Kemudian, mantan Wali Kota Semarang yaitu Hendrar Prihadi atau Hendi.
Lalu, Menteri Sosial Tri Rismaharini, hingga Panglima TNI Andika Perkasa.
Sementara, untuk dua nama lainnya, Eriko bisa belum mengungkapkannya ke publik.
Kemudian Eriko pun tiba-tiba menyebut nama politikus muda PDIP yakni Aryo Seno Bagaskoro.
"Jangan-jangan Mas Seno mungkin. Anak muda. Jangan bilang tidak mungkin. Dan dua lagi saya tidak mau sebut namanya. Bisa saja kejutan-kejutan," imbuhnya.
Anies Ditolak Maju Pilgub Jakarta 2024
Kabar soal Anies Baswedan bakal diusung di Pemilihan Gubernur Jakarta tak mendapat dukungan dari kerabat dekat.
Setelah kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (PDIP), kini Anies Baswedan vs Sudirman Said diisukan bakal duel di Pemilihan gubernur Jakarta 2024.
Kedua tokoh tersebut berkolaborasi pada Pilpres 2024.
Sudirman Said adalah Ketua Timnas AMIN. Sementara Anies Baswedan adalah calon Presiden.
Timnas AMIN adalah gerbong politik Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Dulu, Sudirman Said adalah relawan sekarang punya kans jadi lawan Anies Baswedan.
Isu ketertarikan Sudirman Said ikut kontestasi Pilkada Jakarta 2024 mencuat sejak lama.
Belum lagi PKS yang getol promosikan kadernya sendiri di Pilkada Jakarta 2024.
Belakangan, kerabat Anies Baswedan muncul dan tak setuju dengan pencalonan di Pilkada Jakarta.
Anies dinilai sudah tidak cocok maju dalam perhelatan pemilihan gubernur Jakarta, pada Pilkada Serentak 2024.
Sebab, sosok Anies kini sudah menjadi tokoh nasional lantaran telah mengikuti Pilpres 2024 sebagai capres.
"Selain Pak Anies sudah jadi tokoh nasional, Pak Anies jelas punya masa depan politik di Pilpres 2029, riskan kalau menggunakan Jakarta yang sedang transisi sebagai panggung semata," ujar Koordinator Jaringan AMIN Muda, Ahmad Jilul QF, kepada wartawan Selasa (14/5/2024).
Apalagi, lanjut dia, di Pilpres 2024 kemarin Anies kalah di Jakarta dari presidem terpilih Prabowo Subianto.
Meski tipis, ada potensi kalah yang akan justru rawan untuk masa depan politik Anies Baswedan.
"Kalau kalah di Pilkada Jakarta, Pak Anies Baswedan bisa game over, kami sebagai relawan tak mau itu terjadi," ujarnya.
Maka, jika dari Jakarta yang dicari sekadar panggung atau sorotan media, menurut Jilul Anies tak perlu maju di Jakarta.
Sebab relawan pemenangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 itu, meyakini Anies bisa membuat panggung sendiri dengan manghadirkan kebaruan dalam politik nasional.
Untuk diketahui, dalam Pilpres 2024, Anies menghadirkan panggung gagasan bernama Desak Anies di mana untuk pertama kalinya anak muda bisa bertanya bahkan mendebat seorang capres secara terbuka di hadapan media.
Maka menurut Jilul, bukan hal sulit bagi Anies Baswedan untuk selalu relevan di politik nasional meski tak lagi jadi Gubernur Jakarta.
“Pak Anies misal bisa membuat shadow cabinet, praktek yang lazim di Eropa.
Ada banyak pakar handal di samping beliau yang bisa jadi menteri bayangan yang bisa mengkritik jalannya pemerintahan jika buruk, atau mengpresiasi jika baik.
Dipimpin Pak Anies, pakar seperti Tom Lembong, Refli Harun, Hamdan Zoelva, Bambang Widjojanto, Sulfikar Amir dan sebagainya bisa jadi kabinet bayangan itu,” ucap Jilul.
Butuh Pemimpin Teknokrat
Lebih lanjit menurut Jilul, Gubernur Jakarta ke depan harus bisa mengawal masa transisi Jakarta, dari status Ibu Kota Negara menjadi daerah khusus.
"Maka Gubernur Jakarta ke depan harus punya komitmen mengawal transisi, kita tidak tahu berapa lama masa transisi akan berlangsung, yang jelas dia jangan punya orientasi di Pilpres 2029 ingin segera beranjak dari Jakarta," ujar Jilul.
Selain itu, Jilul menyebut profil pemimpin Jakarta ke depan haruslah seorang teknokrat yang memahami detail persoalan dengan baik serta bisa mengedepankan profesionalitas.
Bukan seorang politisi yang hanya berorientasi pada kekuasaan dan menjadikan Jakarta hanya sebagai panggung bahkan batu loncatan untuk naik ke kontestasi politik nasional.
"Tantangan Jakarta sebagai Ibu Kota dengan sebagai pusat ekonomi tentu berbeda, tak bisa sembarang orang jadi Gubernur, harus teknokrat yang punya visi dan pemahaman ekonomi yang baik," pungkasnya.(*)
| Ada Apa dengan KIM Plus? Tak Seorang Pun Ketum Hadiri Kampanye Ridwan Kamil dan Suswono di Jakarta |
|
|---|
| Profil & Rekam Jejak Jusuf Hamka Bos Jalan Tol Siap Dampingi Kaesang di Jakarta, Harta Lebih Rp15 T |
|
|---|
| PDIP Siapkan 5 Jagoan di Pilkada Jakarta 2024, Satu Orang Bukan Kader dan Pernah Jadi Rival |
|
|---|
| Pantas Golkar Ingin Paketkan Kaesang- Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta, Rencana Lain Diungkap Pengamat |
|
|---|
| Golkar Sudah Ragu Dorong Ridwan Kamil Bertarung di Pilkada Jakarta, KIM Mulai Pecah Kongsi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Ketua-Umum-Partai-Golkar-Airlangga-Hartarto-memberikan-surat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.