Heboh Protes Mahasiswa Soal UKT, Rektor Unhas Prof JJ Jamin Biaya Kuliah Tidak Naik di 2024

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Persoalan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sedang hangat jadi pembicaraan.

Apalagi, prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) sedang bergulir di kampus-kampus negeri.

Biaya kuliah pada Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) selalu medapat sorotan.

Sebab hampir setiap tahunnya, kenaikan UKT menghantui mahasiswa.
Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai PTNBH pun tak luput dari sorotan mengenai UKT mahasiswa.

Gelombang protes mahasiswa masih terus terdengar di media social seperti di @serikatmahasiswaunhas_ hingga hari ini, Sabtu (18/5/2024).

Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa sudah menegaskan Unhas tidak menaikkan UKT di tahun 2024 ini.  

Menurut Prof JJ,  UKT di tahun 2024 hanya ada penambahan kelompok UKT.

Dari sebelumnya hanya sampai kelompik VIII, kini sampai kelompok IX.

Meski begitu, Prof JJ memastikan secara angka tidak ada kenaikan.

“Kenapa ada UKT IX? Karena tahun 2023 itu UKT Kelompok I bayarnya Rp 0 alias gratis. Ini menurut aturan Kementerian Diktiristek tidak diperkenankan sehingga tahun 2024 ini kami hapus, sehingga bergeser ke atas dan muncul UKT IX.  Jadi pada dasarnya tidak ada kenaikan. Hanya pergeseran kelompok itu tadi,” jelas Prof JJ.

Lebih jauh Prof JJ menyampaikan, Unhas tetap berkomitmen tidak ada mahasiswa Unhas yang putus studi hanya karena persoalan ekonomu.

Sehingga angka UKT sudah diformulasikan dan akan disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa

“Penetapan UKT mahasiswa ini sudah ada formulasinya yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga.  Sebaliknya, bagi keluarga yang mampu, berkontribusilah untuk pengembangan pendidikan kita,” ujarnya.

Baca juga: 29 Mahasiswa KKN Tematik dan Tenaga Medis Unhas Bawa Bantuan Logistik ke Luwu dan Sidrap Sulsel

Baca juga: Tak Ingin Kecolongan Joki UTBK, Unhas Makassar Sulsel Perkuat Sistem Keamanan Jaringan

Prof JJ membandingkan UKT Unhas masih tergolong rendah dibandingkan PTNBH lainnya.

“Padahal Unhas ini kualitasnya sudah setara dengan PTNBH di Pulau Jawa, tapi kita care dengan kondisi ekonomi di wilayah sekitar kita sehingga kita tidak samakan,” jelas Prof JJ. (*)