Cuaca Ekstrem Sulsel
Jenderal Rian: Jujur Ini Pertama Kali Baju PDL Dipakai 5 Hari
Untuk penanganan bencana, Andi Rian kompask bersama Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun.
Mereka juga mengikutkan istri, dalam kapasitas ibu-ibu Bhayangkara.
Di Malili, mereka bergabung dengan Pj Gub Dr Bahtiar dan istri, Nyonya Safa Marwah Bahtiar.
Namun, beberapa jam usai seremoni HUT Lutim, sore harinya, kabar bencana itu datang.
"Jumat, malam bersama Pak Gub putuskan Subuh langsung ke Belopa. Para istri pulang ke Makassar via udara," ujarnya.
Usai shalat Subuh di hotel di Malili, Kapolda bergegas ke Belopa, Luwu. Jarak 176 km hanya ditempuh hampir 4 jam.
"Karena kecapean saya nyenyak di dalam mobil. Jam 7 kami masih sempat mampir ngopi di Palopo, sebelum 30 menit sampai ke Posko di Belopa," sebut jenderal bintang dua Polri ini.
Sejak malam harinya, di Malili, Rian mulai mengolah, menganalisa data, dan kondisi lapangan dari 9 kapolres di wilayah bencana.
Dari analisa sementara, disimpulkan tiga daerah paling darurat bencana; Latimojong Luwu, Siwa Wajo dan Pituriawa Sidrap.
Sabtu (4/5) dini hari, "Kita putuskan Luwu terparah. Bersama Pak Gub, Kita putuskan buka posko di Belopa, dan memerintahkan heli Polda terbang pagi dari Makassar ke Luwu untuk memantau jalur Palopo-Latimojong yang terputus total," terangnya.
Keputusan Rian dan Bahtiar menjadikan Belopa sebagai posko siaga bencana, merujuk rangkaian pengalaman operasi kemanusiaan dua bencana skala nasional dua dekade terakhir; Tsunami Aceh dan Gempa Sumut (2004), dan kebakaran 24 ribu hektar hutan di Kalimantan Selatan (Kalsel, Juli - Oktober 2023).
Tahun 2004, saat bencana Tsunami dan Gempa Sumut, Rian masih berpangkat Kombes dan bertugas di Reskrim Polda Sumut.
"Saat itu, Medan diputuskan jadi markas daerah operasi kemanusiaan. Di Tsunami Aceh itu, saya belajar pentingnya ketenangan dalam komunikasi dan koordinasi di masa darurat,"
Di bencana Kahutla Kalsel, Rian sudah menjabat kapolda.
"Di Kahutla Kalsel, pelajaran kedua adalah data akurat, pemetaan dan pasokan logistik dan mitigasi," kenangnya.
Pengalaman dan leadership dari dua rangkaian bencana skala nasional itulah, dia terapkan saat operasi kemanusiaan di bencana hidrometeorologi Sulsel awal Mei 2024 ini.
Luwu Sulsel Dilanda Cuaca Ekstrem, Puluhan Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang |
![]() |
---|
MDMC Sulsel Kerahkan 90 Relawan Bantu Korban Banjir dan Longsor Luwu Sulsel |
![]() |
---|
BBWS Pompengan Jeneberang Salurkan 36.000 Liter Air Bersih ke Korban Banjir Luwu Sulsel |
![]() |
---|
Brigjen Andi Rahmat, Tambah Deretan Jenderal Sambangi Luwu Sulsel Pasca Banjir-Longsor |
![]() |
---|
Isak Tangis Warnai Kedatangan 14 Warga Terdampak Longsor Latimojong Sulsel di Posko Medis Kadundung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.