Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Luwu

Korban Longsor di Luwu Sulsel Bakal Dapat Bantuan Rumah, Rusak Berat Rp60 Juta

Saat ini Pemkab Luwu diminta untuk mendata aset rumah korban terdampak tanah longsor dan menyiapkan lahan untuk pembangunan rumah.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI MAULANA
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Posko Induk Tanggap Bencana Alam Sulsel, Lapangan Andi Djemma Belopa, Kota Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (7/5/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - BNPB bakal merelokasi rumah warga korban longsor di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan relokasi ditujukan untuk rumah warga dengan kategori rusak berat dan berpotensi rawan pasca tanah longsor.

Sementara tanah bergerak sedang dievaluasi untuk bantuan rumah.

"Tentu saja dari Kementerian ESDM dan Badan Geologi sudah mengirimkan tim kesana. Kalau memang itu berbahaya untuk masa depan ya harus direlokasi," tuturnya di Posko Induk Tanggap Darurat Bencana Alam Sulsel, Lapangan Andi Djemma, Belopa, Luwu, Selasa (7/4/2024).

Saat ini Pemkab Luwu diminta untuk mendata aset rumah korban terdampak tanah longsor.

Baca juga: Derita Warga Ulusalu Luwu Sulsel 5 Hari Terisolir, Malam Gelap Gulita, Sembako Menipis, Banyak Sakit

Selanjutnya Pj Bupati Luwu Muh Saleh harus menyediakan lahan untuk kebutuhan relokasi.

"Tadi pak bupati Luwu sedang mendata apakah ada masyarakat yang perlu direlokasi. Kalau ada, tanggung jawab pemerintah adalah menyiapkan lahan," katanya.

Adapun untuk pembangunan rumah ditanggung pusat.

"Aset rumah masyarakat. Apakah mereka masih layak. Kalau butuh relokasi, yah kita pindahkan. Yang penting Pemda menyiapkan lahan. Nanti yang membangun pemerintah pusat," jelasnya.

Jenderal tiga bintang itu menuturkan pihaknya akan bekerja sama dengan PUPR apabila rumah yang harus dibangun lebih dari 50 unit.

"Apakah dibangun secara serentak berkerja sama dengan PUPR. Kalau jumlahnya banyak biasa PUPR. Kalau jumlahnya di bawa 50 BNPB yang akan bangun. Dan dalam waktu tidak terlalu lama akan dibangun," ujarnya.

Menurut Suhartoyo, total nilai bangunan rumah rusak jika dirupiahkan bernilai Rp60 juta.

Sementara untuk rusak ringan sebesar Rp30 juta.

"Kalau ada yang tidak mau pindah. Karena ada tanahnya. Yah kita bangun di situ. Nilainyakan Rp60 juta. Sementara rusak sedang Rp30 juta," tambahnya.

BNPB Bakal Kirim 2 Heli dan 1 Caravan

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved