Tujuh Jenderal Bintang 3 Asal Sulsel dari Masa ke Masa: No 1 Pejabat Era Presiden Soeharto dan SBY
Inilah tujuh jenderal bintang tiga asal Sulawesi Selatan dari masa ke masa Sjafrie Sjamsoeddin, Jusuf Manggabarani, Syafruddin Kambo, Fadil Imran
Selain itu, Jusuf juga sempat menduduki posisi sebagai Danmen I Pusbrimob Polri (1997), Kapolwiltabes Bandung (1998), Wakapolda Sulsel (1999), dan Kakor Brimob Polri (2001).
Karier Jusuf makin moncer setelah ia mengemban jabatan sebagai Kapolda Aceh (2002), Kapolda Sulsel (2003), dan Kadiv Propam (2005).
Pada tahun 2007, dia diangkat menjadi Irwasum Polri.
Lalu, di tahun 2010 ia didapuk menjabat sebagai Wakapolri.
4. Komjen Syafruddin Kambo
Komjen Syafruddin Kambo adalah mantan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri).
Syafruddin mengemban jabatan sebagai Wakapolri pada tahun 2016 hingga 2018.
Kala itu, jenderal bintang tiga ini mendampingi Kapolri saat itu Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Adapun Syafruddin Kambo pensiun sebagai perwira tinggi (pati) Polri pada tahun 2018.
Setelah pensiun, Syafruddin sempat menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

Komjen Syafruddin Kambo lahir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada tanggal 12 April 1961.
Mantan Kadiv Propam Polri ini memiliki istri yang bernama Mulyani Soedjono.
Syafruddin dan Mulyani dikaruniai emat orang anak, yaitu Mohammad Rafil Perdana, Kharisma Bibitani, Mohammad Adil Triansyah, dan Muhamad Nur Alamsyah.
Syafruddin Kambo adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1985.
Ia memiliki gelar lengkap Komjen Pol. (Purn.) Dr. (H.C.) Drs. H. Syafruddin Kambo, M.Si.
Karier Syafruddin Kambo telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah ia emban.
Sepanjang masa dinasnya, Ia tercatat pernah menjadi Wadir Lantas Polda Metro Jaya dan Kapolres Metro Jakarta Timur.
Ia juga sempat menjadi ajudan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Pada tahun 2009, Syafrudin didapuk menjadi Wakapolda Sumatra Utara.
Kemudian, pada tahun 2010 ia ditunjuk untuk menjabat Kapolda Kalimantan Selatan.
Kariernya Syafruddin Kambo makin cemerlang setelah ia menjabat sebagai Kadiv Propam Polri pada tahun 2012.
Pada tahun 2015, ia menduduki posisi sebagai Kalemdikpol.
Kemudian, di tahun 2016 ia dipercaya untuk menjadi Wakapolri.
Setelah pensiun sebagai anggota polisi, Syafruddin masih disibukkan dengan pengadiannya ke negara.
Pada tahun 2018, dia menjabat sebagai Menpan RB hingga tahun 2019.
5. Komjen Dharma Pongrekun
Komjen Dharma Pongrekun adalah jenderal polisi asal Toraja Sulawesi Selatan. Marganya adalah Pongrekun.
Dharma adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.
Ia memiliki nama lengkap Komjen Pol. Drs. Dharma Pongrekun, S.H., M.M., M.H.
Sepanjang kariernya, berbagai jabatan strategis sudah pernah ia emban.

Jenderal yang berpengalaman di bidang reserse ini mengawali kariernya sebagai Pamen Polda Bengkulu.
Dia tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Kasat II Dit Narkoba Polda Bengkulu, Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, Kasubbag Anevopswil Bag Anev Robinops Bareskrim Polri, Kabagkerma Robinops Bareskrim Polri, dan Dosen Utama STIK Lemdikpol.
Selain itu, Dharma juga pernah menduduki posisi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang STIK Lemdikpol (2014), Wadirtipidum Bareskrim Polri (2015), Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri (2016), Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri (2016), dan Karorenmin Bareskrim Polri (2016).
Pada tahun 2018, Dharma mejadi Pati Bareskrim Polri untuk penugasan pada BSSN.
Di sana, dia menjababat sebagai Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN.
Pada tahun 2019, Komjen Dharma menjabat sebagai Wakil Kepala BSSN.
Setelah itu, pada tahun 2021 dia menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.
6. Komjen M Fadil Imran
M Fadil Imran mendapat promosi kenaikan pangkat dari inspektur jenderal menjadi Komisaris Jenderal.
Pangkat di pundaknya kini naik dari dua bintang menjadi tiga bintang.
M Fadil Imran mendapat kenaikan pangkat dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Listyo Sigit Prabowo menugaskan Fadil Imran menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan atau Kabaharkam Polri.
M Fadil Imran bersama 10 perwira tinggi Polri dihadirkan ucapara kenaikan pangkat di Gedung Rupatama Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2023).

Fadil Imran sebelumnya menjadi Kapolda Metro Jaya selama tiga tahun dari tahun 2020 hingga 2023.
Kini, Fadil Imran menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Fadil Imran lahir di Makassar, 14 Agustus 1968.
Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse.
Pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 ini dikenal sukses menginisiasi program Kampung Tangguh ketika masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.
Program ini berhasil secara signifikan menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi yang sempat menjadi sentra penularan Covid-19 di Indonesia.
Melalui program itu, Fadil mengerahkan anggotanya untuk melakukan tracing, tracking dan treatment secara maksimal.
Tidak lama berselang setelah pelantikannya sebagai Kapolda Jawa Timur pada Mei 2020 lalu, Fadil Imran"diboyong" ke Jakarta pada November 2020 untuk bertugas memimpin Kapolda Metro Jaya.
Fadil Imran memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.
Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.
Pada tahun 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.
Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.
Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.
Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.
Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).
Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.
Dan pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim pada bulan Mei 2020.
7. Laksamana Madya TN Abdul Rasyid Kacong
Abdul Rasyid Kacong purnawirawan jenderal bintang tiga TNI Angkatan Laut.
Pangkat terakhirnya di TNI AL adalah Laksamana Madya TNI.
Laksamana Madya adalah pangkat TNI Angkatan Laut dengan tanda bintang tiga, serta Letnan Jenderal di TNI AD.
Abdul Rasyid Kacong adalah satu putra Sulsel berpretasi di level nasional.
Abdul Rasyid Kacong lahir di Sinjai Sulsel 28 September 1964.
Ia lulusan Akademi Angkatan Laut 1988.
Ia pernah dipercaya menjabat Panglima Komando Armada Republik Indonesia ke-2 pada 2022 lalu.

Saat itu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono melantik Laksamana Muda (Laksda) Abdul Rasyid sebagai Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI).
Pelantikan Rasyid dilakukan melalui prosesi serah terima jabatan (sertijab) yang digelar di Kompleks Satuan Kapal Koarmada I, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/6/2022).
Rasyid menggantikan Pangkoarmada pertama RI Laksamana Madya (Laksdya) Agung Prasetiawan yang segera memasuki purnatugas dari dunia kemiliteran.
Sementara itu, jabatan Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) KSAL yang sebelumnya ia emban kini diisi Laksda Iwan Isnurwanto yang sebelumnya menjabat Panglima Koarmada II.
“Jabatan baru yang diemban adalah bentuk apresiasi, prestasi, dedikasi, dan loyalitas yang telah ditunjukkan selama ini, sekaligus amanah untuk dijawab dengan prestasi yang lebih tinggi,” kata Yudo dalam amanatnya.
Dikutip dari Tribunnews.com, Rasyid merupakan perwira tinggi lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1988.
Karier militernya dimulai sejak dilantik menjadi perwira TNI AL dengan pangkat letnan dua.
Rasyid terbilang merupakan perwira tinggi yang matang ketika bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
Di sini, Rasyid pernah mengemban beberapa posisi strategis di KRI. Antara lain menjadi Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Imam Bonjol-383, Komandan KRI Pulau Rangsang-727, Komandan KRI Teluk Celukan Bawang-532, dan Komandan KRI Teuku Umar-385.
Di luar itu, Rasyid pernah menjabat sebagai:
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ranai.
Komandan Lanal Banten, Asisten Operasi Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjung Pinang.
Asisten Operasi Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat,
Komandan Komando Latihan Armada Barat, dan Asisten Operasi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Rasyid juga pernah menjabat sebagai Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) wilayah Barat, Wakil Kepala Pusat Penerangan TNI, Kepala Dinas Operasi dan Latihan TNI AL (Kadisopslatal), dan Komandan Lantamal I Belawan.
Setelah itu, karier militer Rasyid semakin moncer. Pada 2020, ia dipercaya menjabat Panglima Kolinlamil. Kemudian Pangkoarmada I pada 2020-2021, Asrena KSAL pada 2021-2022, dan terbaru Pangkoarmada RI.
Dengan jabatan baru ini, Rasyid pun tercatat sebagai Pangkormada kedua RI.
Rasyid mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Laksamana Madya (Laksdya).
Koarmada RI merupakan satuan baru TNI AL hasil dari validasi organisasi matra laut yang dibentuk pada 21 Januari 2022.
Deretan Pejabat Era Soekarno hingga Prabowo Dapat Amnesti Presiden, Terakhir Hasto |
![]() |
---|
Warga: Banyak Tokoh dari Bone Selatan tapi Jalannya Tak Pernah Diperbaiki |
![]() |
---|
Sosok Anak Eks Wakapolri Berani Bongkar Gudang BBM Subsidi Ilegal |
![]() |
---|
Sosok Irjen Karyoto Calon Besan Dedi Mulyadi, Lulusan Akpol 1990 Geser Posisi Komjen Fadil Imran |
![]() |
---|
Pesan Anggun Titiek Soeharto ke Warga Sulsel: Orang Makassar Harus Jaga Pak Amran untuk Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.