Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akpol 1996

Sosok 3 Inspektur Jenderal Alumni Akpol 1996, No 1 Penembak John Kei

Inilah sosok tiga Inspektur Jenderal lulusan Akademi Kepolisian 1996 nomor satu pernah tembak John Kei

Editor: Ari Maryadi
Humas Polri
Kolase 3 alumni Akpol 1996 sudah berpangkat inspektur jenderal atau bintang 2. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Inilah sosok tiga Inspektur Jenderal lulusan Akademi Kepolisian 1996.

Salah satunya polisi yang pernah menembak John Kei.

Umurnya baru 48 tahun, 49 tahun, dan 52 tahun.

Inspektur Jenderal adalah pangkat perwira tinggi polisi dengan tanda dua bintang.

Mereka antara lain Inspektur Jenderal Herry Heryawan.

Kedua Inspektur Jenderal Jhonny Edison Isir, dan ketiga Inspektur Jenderal Barito Mulyo Ratmono.

Ketiganya jadi orang tercepat di angkatannya menyandang pangkat bintang dua.

Berikut profil ketiganya

1. Irjen. Pol. Herry Heryawan, S.IK., M.H.

Herry Heryawan adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak September 2023 mengemban amanat sebagai Staf Khusus Menteri Dalam Negeri RI.

Herimen, lulusan Akpol 1996 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Dirsidik Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Irjen Herry Heryawan merupakan polisi yang pernah menangkap John Refra alias John Kei.

Polisi lulusan Akademi Polisi (Akpol) 1996 ini berhasil mengungkap sejumlah kasus besar mulai dari premanisme, narkoba, hingga terorisme.

Pada 17 Februari 2012, Herry Heryawan merupakan sosok penting di balik penangkapan John Refra alias Jhon Kei yang terlibat kasus perencanaan pembunuhan terhadap pamannya yakni Agrapinus Rumatora alias Nus Kei.

Bahkan Herry menembak bagian bawah lutut kanan John Kei.

Terkait narkoba, Herry Heryawan juga terlibat pengungkapan kasus 1 ton sabu di Anyer, Banten, pada Juli 2017.

Saat itu Herry tergabung dalam Satgas Merah Putih yang bertugas menangani narkotika.

Kiprah lain yang menjadi perhatian adalah menangkap Richard Muljadi, cucu konglomerat Kartini Muljadi atas kasus narkoba.

Richard Muljadi ditangkap di sebuah restoran di SCBD, Rabu (22/8/2018) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Penangkapan itu terjadi secara kebetulan oleh Kombes Pol Herry Heryawan.

Sebelumnya, Herry Heryawan merupakan polisi berpengalaman di bidang reserse.

2. Irjen Pol Jhonny Edison Isir

Irjen. Pol. Jhonny Edison Isir, S.I.K., M.T.C.P.[1] (lahir 7 Juni 1975) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 7 Desember 2023 mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat.

Jhonny tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting.

Dia pernah dipercaya menjadi Ajudan Presiden Jokowi.

Ia kemudian menjabat Irbidjemensdm II Itwil V Itwasum Polri, Analis Kebijakan Madya Bidang Binkar SSDM Polri, Kapolrestabes Medan, Kapolrestabes Surabaya, Wakapolda Sulut, Karojianstra Sops Polri, dan terakhir sebagai Kapolda Papua Barat.

3. Irjen Pol Barito Mulyo Ratmono

Inspektur Jenderal Polisi Dr. Barito Mulyo Ratmono, S.I.K., M.Si.. lahir di Jakarta, 18 November 1974, merupakan putra pertama dari pasangan H. Mulyono dan Hj. Ratna.

Ia menikah dengan Hening Fitricia, S.E., M.M. dan dikaruniai dua orang anak yaitu Aurelia Putri Rifito dan Fathan Putra Rifito.

Barito menempuh pendidikan dasar dan menengah pertama di Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Taruna Nusantara Magelang (Angkatan I).

Pendidikan umum tertinggi ditempuhnya di Program Studi Doktoral Kajian Budaya dan Media Universitas Gadjah Mada – Yogyakarta pada 2013, lulus dengan predikat cum laude.

Pendidikan kepolisian yang diikuti Barito meliputi: Akpol (lulus 1996) dengan nama Batalyon Wira Satya; PTIK (lulus 2005); Sespimmen (lulus 2011); dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Lembaga Administrasi Negara (lulus 2020).

Jabatan yang pernah diemban Barito, di antaranya: Kapolsek Selektif Purwokerto dan Kasat Intelkam Polres Cilacap Polda Jawa Tengah, Kasat Intelkam Polres Singkawang Polda Kalimantan Barat, Kasubag Evaluasi dan Validasi Akpol, Kapolres Konawe Polda Sulawesi Tenggara, dan Wakil Direktur Intelkam Polda Jawa Barat.

Kini ia menjabat Staf Ahli di Badan Intelijen Negara.

Berbagai penugasan ke luar negeri telah dilaksanakannya, seperti untuk melakukan penelitian di bidang kebijakan dan pendidikan, serta dalam rangka perundingan kenegaraan. Di antaranya, penugasan ke Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Amerika Serikat, Cina, dan Rusia.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved