53 Pendemo Hardiknas Masih Ditahan di Polrestabes Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan mahasiswa yang ditangkap saat pembubaran demo Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di depan kampus UINAM dan Unismuh masih ditahan di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Pattunuang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sudjana mengatakan total ada 53 mahasiswa yang diamankan saat pembubaran demo.

"Kita masih tahan, totalnya 53, semuanya dua titik (UINAM dan Unismuh. (Mahasiswa yang diamankan) dari berbagai kampus," kata Kompol Devi Sudjana dikonfirmasi wartawan, Jumat (3/5/2024) sore.

Hasil pemeriksaan sementara, lanjut Devi, dari 53 mahasiswa yang diamankan, ada yang terbukti membawa senjata tajam.

"Yang jelas ada bawa sajam, apalagi merugikan masyarakat umum, mengganggu ketertiban masyarakat," ujar Devi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Demo Hardiknas di Pertigaan Jl Sultan Alauddin-AP Pettarani Makassar

Sementara mahasiswa yang diduga membawa narkoba dinyatakan tidak terbukti.

Pembubaran itu lantaran demo yang dilakukan sudah menimbulkan kemacetan panjang.

Terlebih waktu unjuk rasa yang diperbolehkan 18.00 Wita, telah berakhir.

"Menganggu lalu lintas, banyak masyarakat yang mengeluh karena kan tutup jalan sampai malam," ungkapnya.

Pihaknya mengaku akan tetap memproses hukum ketika ada yang terbukti melakukan perbuatan pidana.

"Yang ini kita masih pilah, yang lanjut, lanjut. Kita masih dalami," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, selain membubarkan demo depan kampus UINAM, polisi juga membubarkan demo Hardiknas di depan kampus Unismuh Jl Sultan Alauddin, Makassar, Kamis (2/5/2024) malam.

Pembubaran dilakukan oleh personel Samapta dan Jatanras Polrestabes Makassar, setelah mahasiswa berunjuk rasa hingga malam hari.

Baca juga: 20 Aliansi Mahasiswa di Makassar Sulsel Diprediksi Turun ke Jalan Demo Hardiknas, 1.800 Polisi Siaga

Polisi yang datang di lokasi, langsung meminta pendemo bubar hingga berlarian ke dalam kampus.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib yang memimpin anggotanya mengatakan, pembubaran dilakukan setelah pendemo tidak mengindahkan batas waktu unjuk rasa penutupan jalan yaitu pukul 18.00 Wita.