Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun HIS

Sosok Aminah, Buruh di Kawasan Industri Makassar, 18 Tahun Mengadu Nasib di Sulawesi Selatan

Namun, seiring berjalannya waktu, upah diperoleh Aminah sudah sesuai standar Upah Minimum Provinsi Sulawesi Selatan, Rp3,4 juta.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Abdul Azis Alimuddin
tribun.timur.com/muslimin emba
Kolase: Aminah (47) dan putranya Fadil saat demo May Day di depan Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (1/5/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Amina (47), satu dari ratusan buruh memadati Kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (1/5/2024).

Ibu empat anak ini sosok buruh perempuan pekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan hasil laut.

Dia bekerja di perusahaan berlokasi di Kawasan Industri Makassar (KIMA), Aminah mengadu nasib selama 18 tahun terakhir.

Ia bekerja di bagian produksi, bertugas membersihkan ikan, udang atau lobster, lalu dikemas.

Awal bekerja di perusahaan eksportir hasil laut itu, Aminah mengaku mendapat upah Rp20 ribu per hari dan upah per dua pekan.

Namun, seiring berjalannya waktu, upah diperoleh Aminah sudah sesuai standar Upah Minimum Provinsi (UMP) Sulsel, yaitu Rp3,4 juta.

“Alhamdulillah, sekarang gaji sudah sesuai UMP Rp3,4 juta. Dulu waktu pertama kerja di 2006, masih Rp20 ribu per hari, tapi ada juga gaji tiap dua minggu,” ujarnya dihampiri di sela aksi May Day.

Aksi unjuk rasa memperingati hari buruh di pertigaan Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu (1/5/2024).
Aksi unjuk rasa memperingati hari buruh di pertigaan Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu (1/5/2024). (tribun.timur.com/sayyid zulfadli saleh)

Dengan gaji UMP itu, Aminah yang juga sosok istri dari seorang buruh bangunan (Yusri), terbilang sukses membesarkan empat orang anaknya.

Anak pertamanya sudah berkeluarga, yang kedua bekerja di ekspedisi, ketiga sementara kuliah di kampus swasta dan si bungsu sementara sekolah di bangku SMP.

Ia tidak menampik, dengan gaji pas-pasan itu, dirinya kerap menemui kesulitan ekonomi.

Terlebih saat sang anak yang kuliah butuh pembayaran dadakan, juga si bungsu yang masih sekolah.

"Kalau dibilang cukup tidak juga, karena kan biasa ada pembayaran praktek anak yang kuliah. Tapi kita upayakan cukup sebisa mungkin, kadang juga harus meminjam," ujarnya.

Di momen hari buruh atau May Day ini, Aminah hadir bersama putra bungsunya Fadil (15).

Ia sengaja mengajak putranya, seolah ingin memperlihatkan kerasnya perjuangan buruh.

Ibu dan anak ini bergabung di barisan Konfederasi Serikat Nasional (KSN) yang dipimpin Mukhtar Guntur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved