Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub DKI Jakarta

Golkar Bunuh Diri Tak Siapkan Calon Populer Lawan Jenderal PDIP Pilgub DKI, Ridwan Kamil Stay Jabar

Ahmed Zaki Iskandar juga akan melawan nama yang lebih populer disiapkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Editor: Sudirman
Ist
Ahmed Zaki Iskandar dan Andika Perkasa. Ahmed Zaki Iskandar dan Andika Perkasa disebut-sebut akan bersaing di Pilgub DKI Jakarta. 

Keputusan partai berlambang pohon beringin itu mengusung Ahok pun didasari pada hasil survei dimana elektabilitas eks Bupati Belitung Timur tersebut sangat tinggi.

“Waktu itu Anies nomor tiga, enggak dilirik itu Anies-Sandi, tapi jadi tih gubernur mengalahkan Ahok yang saat itu surveinya mencapai 51 persen lebih,” tuturnya.

Baca juga: Usai Atalia Mundur dari Pilwalkot Bandung, Kini Golkar Coret Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta

Atas dasar itu, Basri Baco menyebut, angka elektabilitas bukan menjadi satu-satunya indikator yang menentukan siapa sosok yang akan diusung Golkar di Pilkada Jakarta 2024.

“Jadi, elektabilitas atau popularitas bisa (jadi indikator), tapi menurut saya itu tidak utama. Bukan penentu satu-satunya,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta ini.

“Karena fakta membuktikan di zaman Anies bisa kejadian (elektabilitas rendah tapi menang Pilkada),” tambahnya menjelaskan.

Risma Mundur di Pilgub DKI

Risma mengaku tak berani maju di Pilgub DKI Jakarta karena tak punya modal uang dan keberanian.

Selain itu, karena tanggung jawab yang besar sebagai kepala daerah.

Ada dua alasan Tri Rismaharini tak ingin maju di Pilgub DKI Jakarta.

Seperti ia tak memiliki uang.

"Aku gak punya uang.  Kedua, aku gak berani. Enggak berani aku ngomong. Bahkan, ngomong pingin kalau gak berani, untuk menjadi pingin, itu aja gak berani. Karena, ya itu tadi, resikonya berat" ujar Risma di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Sebelumnya, Risma juga pernah ogah mencalonkan diri di Pilwali Surabaya.

Menurut Risma, menjadi pemimpin di sebuah daerah bukanlah pekerjaan yang mudah dan memiliki tanggung jawab yang berat.

Dirinya mengaku takut memiliki kekurangan saat menjadi seorang kepala daerah.

"Saya tidak mau, ternyata saya punya kekurangan, saya tidak bisa menyelesaikan masalah mereka. Itu yang saya takut. Karena itu saya tidak berani ngomong ya atau tidak," pungkas Risma.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved