Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perubahan Iklim

Hasil FGD Perubahan Iklim FIKP Unhas: Nelayan Minta Pemecah Ombak

FGD tersebut merupakan bentuk lanjutan dari penelitian dan pengabdian masyarakat atas kerja sama Unhas dan CSF

Editor: Muh. Irham
ist
Peserta dan pembicara Forum Group Discussion tentang perubahan iklim yang digelar oleh Pusat Studi Perubahan Iklim dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin bersama Conservation and Strategy Fund (CSF) Indonesia di Pulau Barrang Lompo, Makassar, Jumat (26/4). 

PUSAT Studi Perubahan Iklim dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin bersama Conservation and Strategy Fund (CSF) Indonesia melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) di Marine Station Unhas, Pulau Barrang Lompo, Makassar, Jum'at (26/04).

FGD tersebut merupakan bentuk lanjutan dari penelitian dan pengabdian masyarakat atas kerja sama Unhas dan CSF. FGD itu mengangkat tema "Peningkatan Daya Adaptasi Nelayan di Kepulauan Spermonde Terhadap Perubahan Iklim".

Diskusi dipimpin oleh Kepala Pusat Studi Perubahan Iklim, Dr Ir M Rijal Idrus MSc. Diskusi ini menghadirkan puluhan nelayan dari empat pulau, yaitu Pulau Barrang Lompo, Balang Lompo, Kodingareng Lompo, dan Badi.

Salah satu peneliti, Prof Dr Nita Rukminasari SPi MP PhD, menyebut kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menggali kesiapan nelayan terhadap perubahan iklim.

"Karena perubahan iklim ini berdampak pada cara nelayan bekerja, sehingga itu juga akan berdampak pada perubahan ekonomi masyarakat," ucapnya.

Selama diskusi berlangsung, masyarakat menyampaikan hambatan dan harapannya dalam bekerja sebagai nelayan terhadap adanya perubahan iklim.

"Kami harap pemerintah juga bisa membuat pemecah ombak di sini," ucap Edi.

Nita juga menyebut setelah diskusi akan dilakukan diseminasi yaitu penginformasian kegiatan kepada masyarakat.

Ia kemudian berharap hasil penelitian itu dapat menjadi rekomendasi kepada pemerintah.

"Hasil penelitian ini bisa menjadi rekomendasi ke Pemerintah Kota Makassar dan Kabupaten Pangkep dalam membuat kebijakan adaptasi perubahan iklim, karena hasil penelitian menunjukkan ke empat pulau tersebut rentan ekonominya akibat terjadinya perubahan iklim," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved