Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Menang

Rencana 3 Partai Koalisi Perubahan Setelah Dikalah Prabowo Terdeteksi, PKS Masih 'Jual Mahal'

Sinyal itu makin menguat saat Prabowo sedang komunikasi politik seusai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama Calon Presiden Prabowo Subianto saling berjabat tangan usai memberikan keterangan pers di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024). Kedatangan Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk menjalin silaturahmi dibulan Ramadhan serta membahas situasi politik terkini. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews.com/Jeprima) 

Prabowo lantas berganti haluan dengan merapat ke koalisi PDI-P yang mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai capres pada Pilpres 2009.

Pasangan Megawati-Prabowo bertarung melawan petahana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, serta pasangan Jusuf Kalla-Wiranto.

Hasilnya, pilpres yang berlangsung satu putaran tersebut mengharuskan Megawati-Prabowo puas berada di posisi kedua dengan perolehan 32.548.105 suara sah atau 26,79 persen.

Di posisi pertama sekaligus pemenang Pilpres 2009, yakni pasangan SBY-Boediono yang meraih total 73.874.562 suara atau 60,80 persen.

Sementara pasangan Jusuf Kalla-Wiranto duduk di posisi terakhir dengan perolehan 15.081.814 atau 12,41 persen suara sah.

2. Pilpres 2014

Maju ke Pilpres 2014, Prabowo Subianto kembali mencalonkan diri, tetapi sebagai calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (14/8/2022), kontestasi pemilihan umum (pemilu) tahun itu pun menyajikan peta politik yang berbeda dari lima tahun sebelumnya.

Terkikisnya suara Partai Demokrat serta solidnya koalisi Partai Gerindra-PDIP menjadikan Pilpres 2014 menarik.

Akan tetapi, Gerindra dan PDI-P yang sebelumnya mesra, termasuk saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012, ternyata harus pecah kongsi pada Pilpres 2014.

Padahal, sempat tersiar kabar bahwa Prabowo akan berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi).

Namun, PDI-P ternyata memilih mendeklarasikan Jokowi sebagai capres, berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK).

Keputusan PDI-P saat itu bukan tanpa alasan.

Mengingat, Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tengah "naik daun" dan memiliki popularitas tinggi.

Untuk melawan pasangan Jokowi-JK, Prabowo pun menggandeng politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rasaja.

Hasilnya, Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014 dengan perolehan 70.997.833 suara atau sebanyak 53,15 persen dari total suara sah nasional.

Sementara Prabowo-Hatta Rajasa, memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen dari suara nasional.

Pilpres 2014 tersebut menjadi awal mula polarisasi politik panjang yang masih berlangsung hingga 2024.

3. Pilpres 2019

Untuk kedua kalinya, Jokowi dan Prabowo bertarung dalam pilpres dengan komposisi wakil presiden yang berbeda.

Pada Pilpres 2019, Jokowi menggandeng KH Maruf Amin sebagai calon wakil presiden, sedangkan Prabowo memilih bergandengan dengan Sandiaga Uno.

Tidak ada perbedaan mencolok dalam peta politik Pilpres 2019. Hasilnya, Jokowi kembali mengalahkan Prabowo dengan selisih 16.957.123 suara sah.

Perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen suara. Sementara Prabowo-Sandi, memperoleh 68.650.239 atau 44,50 persen suara sah.

Meski kalah dalam kontestasi ketiga kalinya, Prabowo menerima tawaran presiden terpilih, Joko Widodo, untuk menjadi Menteri Pertahanan.

Dilansir dari Kompas.id, Rabu (14/2/2024), pengalaman panjang Prabowo di militer dianggap tepat untuk menduduki posisi tersebut.

Bergabungnya Prabowo dalam kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin pun menurunkan tensi politik yang sempat tegang selama gelaran Pilpres 2019.

4. Pilpres 2024

Seolah tidak mau menyerah dengan apa yang diperjuangkan, Prabowo kembali maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Kali ini, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta sekaligus putra Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

Pasangan ini bertarung dengan dua pasangan lainnya, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Perjalanan panjangnya dalam pilpres akhirnya membuahkan hasil kemenangan dengan perolehan 96.214.691 suara.

Sementara capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, berada di urutan kedua dengan perolehan 40.971.906 suara.

Perolehan suara paling sedikit diraih oleh capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yakni sebesar 27.400.878 suara.

Pasangan Prabowo-Gibran juga resmi ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029 oleh KPU pada hari ini, Rabu (24/4/2024).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved