Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Konflik Iran Israel

Hanya Pakai Rudal 'Usang' Iran Tunjukan ke Dunia Pertahanan Israel Tak Sekuat Digembar-gemborkan?

Serangan Iran terhadap Israel pada 13 April waktu setempat, atau 14 April pagi WIB, telah memicu beragam reaksi dari pakar dan analis militer.

|
Editor: Alfian
AFP/ATTA KENARE
Warga Iran menghadiri prosesi pemakaman untuk tujuh anggota Pasukan Garda Revolusi Islam atau IRGC yang tewas dalam serangan di Suriah, di Tehran pada 5 April 2024. Iran menyebut serangan itu dilakukan Israel. 

Sejumlah pakar menilai, tindakan “perang elektronik” seperti itu tidak dapat melawan rudal balistik Iran. Meskipun model drone lama rentan terhadap hal ini, model drone Shahed-136 Iran telah “diperkuat” terhadap gangguan GPS.

Hal ini kemungkinan besar didasarkan pada pengalaman Rusia di teater militer Ukraina yang dibagikan dengan Pasukan Dirgantara IRGC.

Rudal IRGC menggunakan “sistem panduan inersia,” yang mengandalkan sistem panduan bawaan seperti giroskop dan komputer.

Sistem panduan inersia menerima masukan pada dan setelah peluncuran. Pada titik ini, mereka berhenti menerima data dari pangkalan peluncuran IRGC dan hanya mengandalkan sistem yang ada di dalamnya.

"Bahwa rudal-rudal tersebut mampu menempuh jarak 1.000 hingga 1.200 kilometer dan mencapai sasaran dengan akurasi tepat yang dipandu hanya oleh sistem yang ada di dalamnya adalah pencapaian superlatif Iran."

Media Iran, IRNA, mengatakan, Israel dan sekutunya mengklaim ratusan rudal dan drone diluncurkan oleh Iran.

Namun, menurut mereka, perkiraan yang menguntungkan pihak Iran menunjukkan bahwa hanya 50 hingga 60 rudal yang diluncurkan, dengan 9 hingga 15 rudal mengenai sasaran yang telah ditentukan.

"Artinya, klaim militer Israel mengenai tingkat intersepsi sebesar 99 persen akan turun menjadi sekitar 50 atau 60 persen jika perkiraan di atas akurat. Klaim Israel mengenai jumlah rudal mungkin berlebihan jika mereka menghitung umpan yang dikerahkan oleh rudal Ghadr. Jika demikian, gambarannya akan terlihat lebih buruk bagi kinerja pertahanan rudal Israel."

Menteri Keamananan Israel: Lemah!

Militer Israel klaim berhasil melancarkan serangan ke wilayah Iran sebagai bentuk pembalasan.

Atas klaim kesuksesan serangan itu, Menteri Pertahanan Israel Ben-Gvir menyebut Iran lemah.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, mengutip sebuah sumber militer yang mengatakan bahwa serangan rudal pada Jumat 19 April 2024 dini hari telah menyebabkan kerusakan material pada situs-situs pertahanan udara di wilayah selatan negara itu.

Laporan tersebut tidak menyebutkan lokasi yang tepat dan tingkat kerusakan yang terjadi, namun menyalahkan Israel.

Pemimpin oposisi Yair Lapid melontarkan kritik keras kepada Itamar setelah anggota parlemen sayap kanan itu menyebut dugaan serangan Israel ke Iran sebagai "tidak masuk akal."

"Belum pernah ada seorang menteri dalam kabinet keamanan yang melakukan kerusakan besar terhadap keamanan negara, citra dan status internasionalnya," tulis Lapid di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved