Konflik Iran Israel
KBRI Tehran Naik Status Siaga Level 1, Menlu Sugiono Siapkan Langkah Evakuasi WNI di Iran
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono secara resmi meningkatkan status siaga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tehran, Iran, ke Level 1.
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA- Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono secara resmi meningkatkan status siaga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tehran, Iran, ke Level 1.
Kepastian ini menyusul memburuknya kondisi keamanan akibat eskalasi konflik bersenjata antara Iran dan Israel.
“Saya memutuskan meningkatkan kesiagaan di KBRI Tehran dari Level 2 ke Level 1 berkenaan dengan eskalasi konflik. Kementerian Luar Negeri dan KBRI Tehran juga menyiapkan langkah evakuasi. Kepada warga negara Indonesia di Iran diharapkan berkomunikasi intensif demi keamanan bersama,” ujar Sugiono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Level Siaga 1 merupakan peringatan tertinggi dalam sistem penanganan krisis luar negeri yang digunakan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Status ini diberlakukan jika situasi dinilai sangat rawan dan berpotensi langsung mengancam keselamatan WNI, termasuk kemungkinan pelaksanaan evakuasi sebagai bagian dari skenario kontingensi.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) juga mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran agar tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan. WNI diimbau segera menghubungi dan melaporkan keberadaan mereka kepada KBRI Tehran agar bisa terus dipantau dan dihubungi jika terjadi keadaan darurat.
KBRI Tehran sendiri telah membuka jalur komunikasi darurat sebagai langkah antisipatif. Fasilitas ini dimaksudkan untuk memastikan respons cepat terhadap potensi krisis, terutama jika situasi di lapangan memburuk secara mendadak.
Situasi Regional Memanas
Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat setelah serangan udara dan aksi balasan dalam beberapa hari terakhir. Konflik ini memicu kecemasan internasional dan mendorong sejumlah negara mulai menarik staf diplomatik serta mengevakuasi warganya dari kawasan.
Menyikapi dinamika ini, pemerintah Indonesia menegaskan kembali posisi netral dan menyerukan seluruh pihak agar menahan diri serta lebih mengedepankan jalur diplomasi demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban sipil.
“Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai.
Indonesia terus mendorong dialog sebagai jalan keluar terbaik dari konflik ini,” tegas Menlu Sugiono.
Situasi di Timur Tengah saat ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia, khususnya dalam menjamin keselamatan WNI yang berada di negara-negara dengan potensi konflik tinggi.
Kemenlu menyatakan akan terus memantau perkembangan secara ketat dan menyiapkan semua langkah yang diperlukan untuk perlindungan warga negara.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha, mengatakan terdapat 386 WNI yang bermukim di Iran.
Namun, tidak hanya Iran, ratusan WNI juga ternyata turut bermukim di Israel, sejumlah 194 orang.
WNI yang berada di Israel ini merupakan peserta magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, selatan Israel.
Untuk diketahui, konflik antara Iran dan Israel kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran internasional terhadap potensi eskalasi di Timur Tengah.
Konflik ini dipicu oleh serangan Israel pada Jumat (13/6/2025) yang menyasar perumahan hingga fasilitas nuklir Iran.
Iran kemudian melakukan serangan balasan pada Sabtu (14/6/2025) yang merusak fasilitas ekonomi Israel.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.