Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Basri Modding Mundur dari UMI

Profil Prof Basri Modding Mantan Rektor UMI Mundur Sebagai Dosen, Penyebab Terungkap

Pengunduran diri Prof Basri Modding diketahui dari surat pengunduran diri perihal ‘Perihal Home Base di Perguruan Tinggi Lain’ .

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Prof Basri Modding. Profil Prof Basri Modding mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengundurkan diri sebagai dosen UMI. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Prof Basri Modding mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengundurkan diri sebagai dosen UMI.

Pengunduran diri Prof Basri Modding diketahui dari surat pengunduran diri perihal ‘Perihal Home Base di Perguruan Tinggi Lain’ .

Pengunduran diri itu ditandatangani langsung Prof Basri Modding.

Surat tersebut ditujukan langsung kepada Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Makassar.

Dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Kamis (18/4/2024), Prof Basri Modding membenarkan surat pengunduran diri tersebut.

“Betul (surat) sudah saya kirimi semua anggota senat UMI dan Pengurus Yayasan Wakaf UMI,” katanya, saat dihubungi via WhatsApp.

Dalam surat tersebut, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI ini juga merincikan sederet alasannya pindah home base.

Surat itu pun ditembuskan ke berbagai pihak, diantaranya Kepala LLDIKTI WIIayah IX Sultanbatara, Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Ketua Pengawas Yayasan Wakaf UMI.

Kemudian ditembuskan pula kepada Rektor dan Para Wakil Rektor UMI, Pimpinan Fakultas, Direktur dan Lembaga dalam Lingkungan UMI, Para Kepala Biro dan Lingkup UMI, serta Arsip.

Sebelumnya, Prof Basri Modding mengklaim tidak terbukti menyelewengkan dana milik Yayasan Wakaf UMI Makassar.

Hal itu diungkapkan Basri Modding dan kuasa hukumnya saat menggelar konferensi pers di kantor pengacara Muhammad Nur Law Firm di Jl Tun Abdul Razak, Gowa, Selasa (16/4/2024) lalu.

Kuasa Hukum Basri Modding, Dr Muhammad Nur mengatakan, kliennya tidak terbukti menyelewengkan dana milik Yayasan Wakaf UMI Makassar.

"Setelah proses berjalan beberapa bulan yang lalu telah dilakukan pencabutan laporan oleh pihak kampus berdasarkan hasil audit internal yayasan wakaf UMI dan tidak ditemukan adanya penyelewengan dana yang seperti dituduhkan ke beliau (kepada Basri Modding) selama menjabat sebagai rektor UMI," kata Muhammad Nur.

Profil Prof Basri Modding 

Prof Basri Modding dilantik sebagai Rektor UMI oleh Ketua Yayasan Wakaf UMI Mokhtar Noer Jaya di Auditorium Al Jibra UMI disaksikan ribuan tamu undangan, Kamis (5/7/2018).

Prof Basri Modding meraih suara terbanyak pada pemilihan Rektor UMI masa amanah 2018-2022 di ruang Senat Menara UMI lantai sembilan.

Pertemuan yang berlangsung dua jam 30 menit tersebut akhirnya menetapkan Prof Dr H Basri Modding sebagai Rektor UMI terpilih mengalahkan Prof Hambali.

Masa Kecil

Prof Basri Modding melewati masa kecilnya dengan banyak keterbatasan.

Ia merupakan anak pertama dari 9 bersaudara.

Menjadi anak seorang petani, membuat dirinya harus bisa mandiri.

Sejak kelas 4 sekolah dasar, ia membiayai dirinya sendiri dengan berjualan ikan, ubi kayu, dan gula merah. 

Obsesinya untuk mandiri begitu besar, hingga ia hijrah ke kota Makassar untuk mengenyam pendidikan.

Saat duduk di bangku SMA pun, ia ikut memotong padi demi membeli baju sekolah.

Ia pun berangan-angan menjadi seorang polisi.

Diakuinya, ia susah diatur saat SMA bahkan selalu berkelahi.

Namun, dibalik kenakalannya tersebut ia memiliki tekad menjadi seorang yang sukses.

Perjalanan Karier

Prof Basri Modding bukanlah anak yang cerdas semasa sekolah namun ia sangat menyukai tantangan.

Sosok yang berhasil merupakan panduan hidupnya untuk juga menjadi orang sukses.

Cita-citanya menjadi seorang polisi atau penegak hukum, beralih ketika ia mengikuti tes Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).

Sayangnya, ia tak lulus dan harus memupus cita-citany tersebut.

Tak ingin berlarut dalam kesedihan karena tak bisa mewujudkan impiannya, ia akhirnya menempuh jalur lain yakni berkuliah.

Ia kemudian mendaftar di Universitas Hasanuddin (Unhas), lagi-lagi tak lulus.

Dan ia menempatkan pelabuhan terakhirnya di Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengambil jurusan Manajemen, Ekonomi.

Uniknya,keinginannya menjadi militer seorang Prof Basri Modding masih begitu terasa.

Pasalnya, ia pun memilih untuk masuk di organisasi kampus Resimen Mahasiswa (Menwa).

Dimana, kegiatan dari Menwa tersebut layaknya seorang militer.

Ia pernah menjadi komandan kompi hingga mengikuti tes untuk menjadi honorer di salah satu kemiliteran di Makassar.

Uang dari honornya tersebut digunakannya untuk hidup di Kota Makassar dan biaya SPP.

Sering mengikuti kegiatan organisasi, jiwa kepemimpinan Prof Basri Modding terpanggil saat melihat pengumuman pemilihan ketua senat.

Ia coba mendaftar dan akhirnya terpilih. Banyak yang mengenalnya sebagai sosok pemimpin dengan tekad kuat.

Meski aktif di senat ia juga masih selalu berkegiatan di menwa.

Hingga akhirnya semester terakhir kuliah, ia ditawarkan untuk membantu kemahasiswaan.

Rejeki kembali menyapanya melalui permintaan Wakil Rektor 3 UMI saat itu, Johabar Ramli dan Rektor Prof Abdurrahman Basalamah.

Iapun menerima tawaran tersebut dan menjadi staff kemahasiswaan tahun 1987.

Meski saat itu menjadi mahasiswa, namun ia tak pernah menyinyia-nyiakan kesempatan untuk belajar dan bekerja.

Ia berhasil menyelesasikan jenjang kuliah S1 nya.

Ia diminta untuk menjadi dosen, berkat rekomendasi Wakil Rektor 1 yang saat itu menjabat, Prof Dr Mansur Ramli ia pun diterima walaupun tadinya sempat di tolak.

Jalan hidupnya tak memiliki rencana apapun.

Ia mengikuti arus air yang mengalir dan menjalani dengan ikhlas apa yang dihadapi.

Meski awalnya bercita-cita menjadi polisi namun prinsip hidupnya yang selalu menekankan bahwa dimanapun kesempatan untuk sukses akan dimasukinya.

Walaupun bertentangan dengan cita-cita awalnya, nah toh baginya menjadi dosen adalah pekerjaan mulia.

Pilih Jadi Dosen Dibanding Banker

Ada yang menarik dalam perjalanan karier seorang Prof Basri Modding.

Sewaktu mengikuti ujian tes dosen, ia juga mengikuti seleksi bank di waktu yang berbeda.

Bahkan ia sudah dinyatakan lulus dari ratusan yang terseleksi, satu di antara tiga adalah dirinya.

Ia pun harus memilih antara menjadi dosen atau seorang pegawai bank.

Dengan harapan ingin sukses, Prof Basri Modding mendengarkan permintaan Rektor UMI saat itu, Prof Abd Basalamah membuatnya semangat.

Ia akhirnya mengabdikan diri menjadi dosen di UMI dan terus mengembangkan potensinya tersebut.

Bahkan ia tak hanya sekedar bekerja dengan pikiran namun dengan hati.

Terlihat dari pencapaiannya menjadi seorang rektor di UMI.

Meniti karier dari bawah hingga berada di puncak tak terlepas dari pembawaannya yang selalu menghargai.

Ia ingin menjadi bawahan yang baik dan belajar dari pimpinan, kedua hal tersebut dipegangnya untuk bekal kedepan saat menjadi pimpinan.

Namun, hal itu terwujud di tahun 2018 ia pun resmi menjad rektor UMI.

Tak Mau Jadi Pemimpin Egois

Menjadi seorang rektor adalah amanat yang sangat luar biasa baginya.

Belajar dari pengalaman dan perkembangan UMI, ia berpikir bahwa UMI harus membutuhkan pemimpin yang kolektif.

Mulai dari pembina, pembina, hingga pengurus harus berfikir untuk maju kedepan.

Kunci untuk terus maju adalah kolaboratif bagi Prof Basri Modding.

Ia terus mempertahankan pencapaian UMI hingga saat ini.

Tak ingin menjadi pemimpin yang egois pun, ia selalu melibatkan pihak terkait untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Untuk mencapai UMI yang lebih baik lagi kedepannya, ia juga mengatakan diperlukan silahturrahmi yang intens dengan berbagai pihak.

Karena menurutnya, tanpa hal itu komunikasi pun tak jalan.

Meski kariernya bisa dikatakan mulus, namun Prof Basri Modding ternyata pernah mengalami hal sulit dalam meniti karier.

Kariernya yang terus menanjak membuat banyak orang suka namun tak sedikit pula yang tak suka.

Bahkan sepanjang kariernya ia banyak mendapati orang-orang dekat yang mengkhianatinya.

Namun, ia tetap sabar dan fokus serta selalu berkomunikasi dengan orang-orang yang tak menyukaianya.

Baginya, hal tersebut adalah cara untuk tetap saling menghormati dan menghargai tanpa kebencian dan juga dendam.

Ia juga turut mensyukuri segala ujian yang dihadapinya termasuk orang-orang yang membencinya tetap di syukuri.

Data Diri:

Nama: Prof Dr Basri Modding MSi

NIDN/NUP: 0918086302

Perguruan Tinggi: Universitas Muslim Indonesia

Program Studi: Manajemen S-2

Jenis Kelamin: Laki-laki

Jabatan Fungsional: Profesor

Pendidikan Tertinggi: S-3

Status Ikatan Kerja: Dosen Tetap

Lahir: 18 Agustus 1963

Tempat Lahir: Jeneponto

Riwayat Pendidikan:

Fakultas Ekonomi UMI

Karier

Direktur Program Pascasarjana UMI Makassar (2010-2018). (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved