Idulfitri 2024
Prof JJ: Dua Dekade Pendidikan di Indonesia Hanya Berjalan di Tempat
Diingatkan Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc saat Khatib Idul Fitri 1445 H di Masjid Ikhtiar Perumahan Dosen Unhas
Oleh: M Ramli AT
Divisi IT dan Komunikasi Masjid Ikhtiar Perumahan Dosen Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ribuan warga di Perumahan Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Tamalanrea dan sekitarnya khusuk mendengarkan khutbah Idul Fitri 1445 H di Masjid Ikhtiar, Perumahan Dosen Unhas, Makassar, Rabu, (10/04/2024).
Jamaah duduk dalam ruang masjid yang sementara dibangun kembali.
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, menjadi Khatib Idul Fitri 1445 H di Masjid Ikhtiar Perumahan Dosen Unhas tersebut.
Prof JJ, sapaan Prof Jamaluddin Jompa, menyampaikan khutbah bertajuk Pendidikan Pilar Utama Peradaban Bangsa.

Mendahului khutbahnya, Prof JJ mengingatkan bahwa begitu banyak yang tidak dapat merasakan kebahagian Idul Fitri, termasuk mereka yang sakit atau hidup di tengah peperangan melawan kedzoliman dan penindasan.
Seperti halnya bangsa Palestina yang menjalani sahur dan berbuka dalam kegelapan dan kelaparan demi perjuangan melawan penjajahan dan penindasan zionisme.
Jamaah diminta mendoakan semoga bangsa Palestina segera bebas dari penindasan dan menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Selanjutnya pria yang akrab disapa Prof JJ itu mengatakan bahwa melalui Bulan Ramadhan, Islam menanamkan nilai pendidikan kepada setiap ummat yang beriman.
Ramadhan menjadi sarana pembelajaran dan ajang memperbaiki diri dalam berelasi kepada Allah SWT dan juga terhadap sesama manusia.
Oleh karenanya, Bulan Ramadhan juga sering disebut sebagai madrasah tarbiyah (bulan pendidikan).
Bulan Ramadhan sebagai Bulan Pendidikan memberikan isyarat bahwa Islam memposisikan ilmu pengetahuaan di tempat yang sangat istimewa. Sebagaimana ditegaskan dalam Al Qur’an di akhir surah Al- Mujadilah Ayat 11 yang artinya “… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Prof JJ selanjutnya menggambarkan sejarah kegemilangan peradaban Islam ketika menguatnya tradisi intelektual melalui upaya penerjemaan kitab-kitab kuno mengenai astronomi, kedokteran, dan ilmu kimia, dan lain-lain di masa akhir kekuasaan Bani Ummayah dan dilanjutakan di masa Bani Abbasiyah.
Upaya tersebut antara lain didorong oleh semangat perintah Allah SWT yang menyuruh menggunakan akal pikiran, membaca, meneliti, belajar, dan mengembangkan ilmu pengetahuaan sebagaimana telah diwariskan para nabi dan ulama terdahulu.

Nabi Muhamamd SAW bersabda “Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup”. Di hadist lain diungkapkan bahwa “Menuntut Ilmu itu wajib atas setiap Muslim”.
2 Alumni Akpol 1989 Tembus Bintang 4 Meski Tak Pernah Jabat Kapolri |
![]() |
---|
Gugatan Rp800 M ke Polda Sulsel Dicabut, Pakar Hukum: Upaya Serupa Bisa Dilakukan Pihak Lain |
![]() |
---|
PPP Panas Jelang Muktamar X: Mardiono Didukung 33 DPW, Rommy Usung Pro Perubahan |
![]() |
---|
Sosok Ika Bohari, Ketua RT Perempuan Balang Baru Konsisten Layani Warga |
![]() |
---|
Bertemu Dirjen Pendis, Petinggi UMI Bahas Rencana Pembukaan PPG Agama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.