Soal Pakaian Adat untuk Seragam Sekolah, Disdik Bone: Biar Sekolah yang Atur
Kepala Dinas Pendidikan Bone Andi Fajaruddin mengatakan aturan penggunaan seragam baru ini tidak jauh berbeda dari peraturan sebelumnya.
Penulis: Wahdaniar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBONE.COM, BONE - Menteri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menerbitkan peraturan mengenai pakaian seragam sekolah.
Aturan ini diterbitkan melalui Peraturan Mendikbudristek Nomor 50 tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Kepala Dinas Pendidikan Bone Andi Fajaruddin mengatakan aturan penggunaan seragam baru ini tidak jauh berbeda dari peraturan sebelumnya.
Dalam aturan dijelaskan ada tiga seragam sekolah, jenjang SD putih merah, dan jenjang sekolah menengah putih biru.
Adapun yang berbeda hanya penambahan seragam berupa baju adat.
Soal pakaian adat, ia menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah untuk mengatur.
"Kalau untuk pemakaiannya (baju adat) itu diserahkan sepenuhnya kepada sekolah untuk mengatur," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Timur, Sabtu (13/4/2024).
"Bisa juga digunakan pada saat hari-hari tertentu atau peringatan kebudayaan," lanjutnya.
Saat ini pihaknya masih mengkaji mengenai aturan baru dari Kemendikbud.
"Sementara masih dikaji juga, kan baru keluar aturannya juga. Mudah-mudahan dalam tahun ajaran baru ini 2024-2025 bisa diterapkan," ujarnya.
Sementara, orangtua siswa, Nurhayati mengaku tidak keberatan mengenai peraturan baru yang dikeluarkan Kemendikbud.
Baca juga: Pelajar SD, SMP, dan SMA Kini Wajib Gunakan Pakaian Adat ke Sekolah, Kepsek Disanksi Jika Melanggar
Asalkan pihak sekolah yang menanggung seragam adat.
"Tidak apa-apa, asalkan yang tanggung itu pemerintah. Karena kan ekonomi setiap orang tua itu berbeda-beda," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan untuk biaya sewa kostum baju adat untuk anak di Bone juga mahal, paling rendah Rp100 ribu per hari.
"Kan kalau mesti sewa lumayan mahal pengeluaran. Apalagi kalau anak cewek banyak perintilan aksesoris. Kalau untuk dijahitkan saya juga belum tahu mengenai biaya yang harus dikeluarkan berapa," ujarnya.(*)
Eks Sekprov Sulsel Jadi Pengusaha Pisang Cavendish, Dipanen di Bone Dijual di Sidrap |
![]() |
---|
Ekspresi Siswa saat Dipasangkan Seragam Munafri-Melinda, dari Sumringah hingga Tegang |
![]() |
---|
Pemuda Bone Lamar Dokter Lulusan China, Mahar Senilai Rp1 Miliar |
![]() |
---|
Pertama di Sulsel, Lomba Drag Malam Hari Digelar di Bone 26-27 Juli 2025 |
![]() |
---|
Buka Muskerwil PWNU Sulsel, Gus Yahya: Nenek Buyut Saya Asal Bone |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.