Pilwali Makassar 2024
Sejauh ini, Masih Appi yang Paling Layak
Baru tahu kalau Appi ternyata seorang pekerja keras yang pantang menyerah. Suka atau tidak, karakter Appi itulah yang mengantarkan PSM juara.

Oleh: Yarifai Mappeaty
Penulis opini Tribun Timur/pemerhati masalah sosial politik dan pemerintahan
TRIBUN-TIMUR.COM - April, pada setahun lalu, saya tiba-tiba sangat ingin menulis PSM yang baru saja menjuarai Liga Indonesia 2022/2023, setelah menghempaskan Madura United di kandangnya, Stadion Ratu Pamelingan Pamekasan. Keinginan itu muncul, bukan karena saya pernah menjadi PSM mania, tetapi lebih karena didorong oleh perasaan eforia sebagai warga Makassar yang bangga melihat PSM kembali juara.
Tetapi di balik itu, juga ada empati bercampur rasa prihatin terhadap seorang Munafri Arifuddin selaku nakhoda PSM pada Musim 2022/2023. Bayangkan, tatkala PSM on the track menuju tangga juara, sosok yang akrab disapa Appi itu, justeru diganti di tengah jalan.
Kendati begitu, warga Makassar tetap menganggap bahwa keberhasilan PSM merengkuh kasta tertinggi sepak bola tanah air itu, merupakan hasil kerja keras Appi dalam membangun skuad PSM selama hampir 7 musim. Bahkan, sebagai bentuk apresiasi dan empati saya terhadapnya, saya sampai tidak segan menulis “ PSM Juara Appi Jawara ”.
Baru tahu kalau Appi ternyata seorang pekerja keras yang pantang menyerah. Suka atau tidak, karakter Appi itulah yang mengantarkan PSM juara. Ia pun mengingatkan kita pada sosok AM. Nurdin Halid tatkala mengantarkan PSM menjuarai Ligina 1999/2000. Artinya, Appi pun memiliki talenta kepemimpinan yang mumpuni.
Karena itu, pada konteks kepemimpinan, secara realistis, Appi layak disejajarkan dengan dua orang pendahulunya, yakni, Ande Latif dan Nurdin Halid. Ande adalah salah satu nakhoda terbaik yang pernah dimiliki PSM. Di tangannya, PSM juara perserikatan pada musim kompetisi 1991/92.
Namun yang membuat heran adalah, mengapa talenta kepemimpinan yang mumpuni seperti itu, sampai diabaikan warga Makassar? Adalah Fakta, bahwa jika warga Makassar benar-benar mengenal Appi dengan baik, maka mustahil sampai tega menghukumnya secara kejam dengan memenangkan kotak kosong pada Pilkada Makassar 2018.
Sedangkan bagi Appi, mendapat “hukuman” seperti itu, tak lantas membuatnya patah arang. Malah tetap berdiri tegak dan terus melangkah mencari panggung pembuktian diri. Rupanya, panggung itu ia temukan di dunia sepak bola. Benar. Skuad PSM yang berhasil dibangunnya, pada gilirannya terbukti menjadi kampiun setelah 23 tahun penantian.
Pada hari ke-19 puasa lalu di AAS Building, sewaktu DPP Ikatan Alumni Unhas (IKA Unhas) mengadakan acara buka puasa bersama, saya bertemu Appi. Dicomblangi Mulawarman, seorang jurnalis senior di Makassar, saya akhirnya punya kesempatan bertegur sapa dengannya untuk kali pertama. Saya melihat Appi tampak jauh lebih matang ketimbang saat maju di Pilkada Makasaar 2018.
Tak pelak, percakapan di acara itu lantas didominasi oleh topik seputar Pilkada Makassar. Terlebih setelah Andi Amran Sulaiman, Ketua Umum DPP IKA Unhas, membuat sejumlah lontaran yang mengarah pada Appi. Terkesan jikalau Menteri Pertanian itu pun mendukung Appi untuk maju di Pilkada Makassar 2024.
Di sebuah warung kopi, percakapan tentang Pilkada Makassar, tak kalah seru. Sejumlah nama dari berbagai latar belakang dimunculkan. Sayangnya, nama-nama tersebut selain masih belum popular, juga, menurutku, belum ada yang memenuhi kriteria subjektif saya dalam hal fit and proper untuk menjadi seorang calon walikota.
Dalam tardisi Bugis, mungkin kita pernah mendengar istilah, “engka ure’ napettu”. Bagi saya, istilah ini hendaknya menjadi kriteria dalam uji fit and proper. Dan sebagai warga Makassar, saya akan menggunakan kriteria ini untuk menentukan pilihan.
Saya sedikit kesulitan menjelaskan istilah tersebut. Tapi dalam Bahasa Indonesia, mungkin sepadan dengan apa yang disebut rekam jejak. Konkritnya adalah tentang prestasi. Kapasitas dan kemampuan seorang kandidat dapat diukur melalui prestasi yang pernah diukir.
Pada konteks ini, di antara semua nama yang bermunculan, mungkin baru Appi yang memenuhi kriteria “engka ure’ napettu”, dengan melihat pencapaiannya selama menakhodai PSM.
“Maksudnya?” sergap seorang kawan. “Sejauh ini, masih Appi yang paling layak,” jawabku. [ym]
Yarifai Mappeaty
Munafri Arifuddin
Ikatan Keluarga Alumni Unhas
AAS Building
PSM Juara Appi Jawara
Nurdin Halid
Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham Pastikan Hadiri Penetapan Pemenang Pilwali Makassar 2024 |
![]() |
---|
Appi-Aliyah Ditetapkan Jadi Pemenang Pilwalkot Makassar, KPU Pastikan Undang SEHATI-INIMI dan AMAN |
![]() |
---|
Anggota DPRD Harap Danny Pomanto dan Munafri Arifuddin Akhiri Rivalitas Politik |
![]() |
---|
DPRD Makassar Minta Pemkot Libatkan Tim Transisi Appi-Aliyah Terkait Rencana Rakorsus |
![]() |
---|
Pemkot Makassar Segera Siapkan Kebutuhan Appi-Aliyah Menuju Kursi Wali Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.