Sepekan Dilantik Jadi Kakanwil Kemenag Sulsel, Tonang Silaturahim ke Puang Makka
Silaturahim ini digelar berselang sepekan setelah HM Tonang dilantik menjadi Kakanwil Kemenag Sulsel di Kantor Kemenag
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR. COM - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakawil Kemenag) Sulsel H M Tonang (51), bersilaturahim Ramadan ke kediaman Mursyid Syekh Khalwatiyah Syekh Jusuf KH Sayyid Rahim Asseggaf Puang Makka di Jl Baji Bicara, Mamajang, Makassar, Rabu (2/4/2024) malam.
Silaturahim ini digelar berselang sepekan setelah HM Tonang dilantik menjadi Kakanwil Kemenag Sulsel di Kantor Kemenag Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2024) lalu.
"Saya 25 hari di Kediri. Baru dua hari, dan ini momen silaturahmi Ramadan yang Indah," kata Puang Makka.
Saat baru tiba pukul 21.30 Wita, Tonang memeluk dan mencium Mursyid Khalwatiyah itu.
"Ini kebetulan malam ganjil, kita sekaligus i'tiqaf bareng," ujar Tonang.
Hadir juga di acara itu Kabid Haji HM Iqbal Ismail, Kepala Kemenag Gowa H Aminuddin, Kepala Kemenag Bantaeng H Jaelani, Khatib Am Khalwatiyah Syekh Jusuf Dr Mahmud Suyuti, tetamu dan jamaah lain.
Setelah berbincang sekitar 10 menit bersama tetamu, Puang Makka mengajak Tonang masuk ke ruang tengah.

Hampir 45 menit, keduanya berbincang serius.
Mereka duduk bersila sambil menikamati hidangan kopi.
Setelah itu Tonang, menunaikan amalan sunnah Ramadan.
Ada shalat sunnah tasbih, shalat lailatul qadr, dan shalat taubat.
Di Darul Ahsan Senter, dan markaz Jamaah Khalwatiyah, sejak awal Ramadan menggelar Pesantren Ramadan.
Di 10 malam terakhir, khusus digelar malam i'tiqaf, setwlah shalat tarwih.
Markaz itu diunah jadi Istana Zikir sepanjang Ramadan.
Pesertanya sekitar 300-an, mulai dari anak usia SD, sekolah menengah, mahasiswa, profesional, praktisi, dan karyawan muda.
Sosok Tonang
Tonang telahir dari lingkungan tentara. Itu sebabnya ia memiliki cita-cita menjadi seorang abdi negara.
“Dulu cita-citanya kalau bukan polisi yah tentara,” katanya saat bertandang ke Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih no 430, Kota Makassar, Jumat (8/3/2019).
Kala itu, saat masih menduduki bangku Sekolah Dasar (SD) Tonang pernah mengais rezeki dengan berjualan ubi goreng sekitar sekolah.
“Itu masa menjelang pensiun ayah, jadi orang tua berupaya untuk bagaiamana bisa berpenghasilan diluar gaji pokok. Akhirnya kami berkebun ubi kayu,”katanya.
“Jadi saya sama ayah ke kebun, ibu dirumah menggoreng ubi dan saya berjualan setiap pagi di sekolah, kadang keliling, kadang duduk tunggu pembeli,” katanya.
Meskipun berjualan ubi goreng, Tonang tak pernah malu. Dirinya terus berusaha agar dapat membantu ekonomi orang tua.
Masuk Pesantren
Setelah tamat SD, Tonang didaftarkan di sekolah pasantren Pesantren Ma'had Hadis Biru Kabupaten Bone.
Disana ia mulai berlajar ilmu agama bersama para santri, kyai dan ustadz.
Saat mendalami ilmu agama cita-citanya yang semula menjadi seorang abdi negara kini telah sirna.
Dirinya kini lebih ingin menjadi seorang yang berprofesi dalam bidang agama.
“Di pesantren saya dibesarkan dan diberi ilmu agama dan saya rasa inilah jalan hidup saya. Saya lebih ingin dekat dengan agama,”ujarnya.
Masuk Kuliah
Tak hanya pesantren, ia pun lulus ke Institut Agama Islam negeri (IAIN) Alauddin, Kota Makassar. Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin.
Tonang juga aktif dalam berlembaga di dalam dan luar kampus. Diantaranya Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tafsir Hadis dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulsel.
“Sayar rasa berlembaga itu penting,” katanya.
Setelah menyandang gelar S1 ia mengabdikan diri kembali ke pondok pesantrenya.
Enam bulan setelahnya lelaki kelahiran Sanrego, 14 September 1974 ini melanjutkan studi Magister dengan jurusan yang sama di IAIN.
Setalah itu Tonang kemudian mendaftar di Kemenag di Kabupaten Bone dan diterima. Setahun kemudian ia dipindah tugaskan ke Kanwil Kemenag Sulsel.
KH Mahmud Suyuti, sahabat sekaligus teman sesama aktivis di IAIN Alauddin Ujungpandang (1993-2001) menyebut Tonang sebagai sosok yang gigih, tekun, dan sahabat yang "tidak tahu marah".
Suka dan Duka
Ditanyai soal suka cita, Tonang mengaku lebih banyak suka dengan jabatan yang saat ini didudukinya.
Lantaran ia bisa lebih sering bertemu banyak santri dan para ustaz serta kyai.
"Saya senang ketika ketemu dengan Pak Kyai, ustaz, dan anak-anak di pondok pesantren," ujarnya.
Kesaksian sahabat
Sahabat Muh Tonang Cawidu, Mahmud Suyuti memberikan penerawangan setelah H. Muh Tonang setelah dilantik menjadi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sulsel, Selasa (26/03/2024).
Mahmud Suyuti menyampaikan, Aji Tonang punya kartu AS.
Lalu apa Kartu AS itu yakni pekerja ker-AS, cerd-AS, ikhl-AS dan sewaktu kuliah menetap di rumah AS-mara Cawidu, sepupunya, istri dari almarhum Harifuddin Cawidu (Al-Fatihah)
“Bapaknya Kakanwil Kemenag Sulsel baru dilantik ini adalah seorang tentara yang memang mendidik anak-anaknya secara keras dan tegas,” kata Dosen Hadis UIM ini.
Aji tonang dulunya bercita-cita jadi TNI mengikuti jejak bapaknya tapi posturnya agak pendek.
Namun, cita-citanya tinggi akhirnya menjadi ASN di kemenag.
“Sudah 30 tahun lebih saya bersahabat dengan Aji Tonang yang sapa Anton (andi tonang) dan akrab dengannya sehingga saya tahu persis kepribadian yang cuek, susah ditemani bicara panjang apalagi ngobrol dan bercanda,” kata Katib ‘Am Jam’iyah Khalwatiyah.
Namun demikian, Mahmud Suyuti tahu karena sosoknya cuek dulu itu justru banyak disenangi orang, dikagumi oleh semua orang-orang yang mengenalnya.
“Sewaktu kuliah, si cuek ini ketua kelas kami dan sejak itu sudah memperlihatkan tipenya sebagai pekerja keras. Kami sama-sama kursus komputer di Zakiarafah jalan Cakalang Makassar dengan modal itu akhirnya kami buka usaha jasa pengetikan komputer,” katanya.
Ia juga menceritakan dirinya dan Tonang bekerja sebagai pengantar galong dan penjual kursi jepara di usaha bisnis milik Asmara Cawidu.
“Hasil usaha itulah kami pakai kuliah dan beraktifitas karena kebetulan kami aktivis kampus saat itu. Aji Anton ini di kampus menjabat sebagai sekretaris HMJ, sekretaris Senat, wakil sekretaris PMII dan pengurus Latenrirua Kepmi Bone,” katanya.
Setelah sarjana, Aji Tonas sebagai Sekretaris PMII Korcab Sulsel, wakil sekretaris GP Ansor dan akhirnya terpilih sebagai Ketua GP ansor Sulsel saat kuliah S2.
“Sekarang sedikit lagi merampungkan S3-nya,” katanya.
Ia juga menyampaikan, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel ini bukan saja pekerja keras tapi juga cerdas.
“Ada yang bilang beliau tersendat-sendat cara ngomong nya dan tdk teratur?! Nah, justru di situlah tanda kecerdasan nya. Beliau hanya ngomong yang penting-penting saja dan ringkas terutama jika balas chat WA, paling dia jawab ok, siap, jadi? petunjuk !!!.”
Cara ngomong dan bicaranya tegas mengikuti gurunya alm prof Rahman Idrus yang mengkadernya.
“Pantang ngomong kiri kanan memperkeruh suasana. Selain pekerja keras dan cerdas ternyata beliau juga seorang ikhlas.
Gurunya, habib Puang Makka mengajarkannya untuk selalu ikhlas dlm membantu orang dengan ketulusan hanya mengharap ridha Allah semata,” katanya.
“Jadi jangan coba-coba minta bantuan ke beliau dengan cara lain misalnya (maaf) mau sogok? jangan, jangan coba-coba begitu! Itulah beliau.”(*)
UKDPA Serentak, KAI Sulsel Siap Cetak Advokat Profesional |
![]() |
---|
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Dukung KPID Sulsel, Dorong Pengawasan Media Baru |
![]() |
---|
UNM Kukuhkan 24 Insinyur Baru, Prof Andi Aslinda Tegaskan Komitmen Cetak SDM Unggul |
![]() |
---|
Andi Ugi 33 Tahun Jadi Anggota Dewan, dari Bantaeng ke Sulsel |
![]() |
---|
Unhas dan Pemerintah Kota Tarakan Kolaborasi Bidang Pendidikan dan Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.