Meski Koalisi di Pilrek UNM, Suara 4 Profesor Tak Mampu Kalahkan Prof Hasmyati

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemilihan ulang Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) periode 2024-2028 menampilkan kejutan di Menara Pinisi lt 14, Jl AP Pettarani, Makassar, Kamis (4/4/2024).

Meski Prof Hasmyati masih menang pada putaran ulangan ini, senat yang memilih berkurang 11.

Sembilan suara senat masuk ke Prof Karta Jayadi, sementara satu senat masuk ke Prof Hasnawi Haris.

Sementara itu, satu suara senat tidak terpakai karena tak hadir.

Hasil tiga besar peraih suara terbanyak calon rektor (UNM) akan dikirim ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Berdasarkan hasil pemilihan, tiga nama segera dikirim ke Kemendikbud Ristek.

Pertama, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIK) UNM, Prof Hasmyati berhasil meraih suara terbanyak.

Dengan total 40 suara, mengungguli empat calon lainnya.

Kemudian posisi kedua, Prof Karta Jayadi berhasil memperoleh 14 suara.

Sedangkan Prof Hasnawi Haris hanya mendapatkan lima suara.

Jika 4 calon berkoalisi maka total suara yang ia kumpulkan  hanya 23.

Suara Prof Hasmyati tetap unggul dibanding lawannya.

Calon gagal masuk tiga besar, yaitu Prof Ichsan Ali meraih tiga suara dan Prof Eko Hadi Sujiono satu suara.

“Hari ini saya sebagai ketua senat akan melaporkan ke Kemendikbud Ristek hasil pemilihan balon rektor,” kata Ketua Senat UNM Prof Jamaluddin.

Prof Jamaluddin menyampaikan harapan agar para kandidat yang bersaing bisa menerima hasil pemilihan.

“Anggota senat yang berjumlah 64 orang tentu mengharapkan kepada bakal calon yang sudah tadi menjadi tiga calon itu dengan tangan terbuka dan ikhlas menerima hasil pemilihan pada hari ini,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar periode 2024-2028 diulang.

Rencananya pemungutan suara penyaringan calon rektor UNM, Kamis (4/4/2024).

Selain itu pemaparan visi dan misi bakal calon rektor juga diulang, Rabu (3/4/2024).

Ketua Panitia Pilrek UNM Prof Hamsu Abdul Gani mengatakan, Kemendikbudristek merekomendasikan pemungutan suara ulang demi harmonisasi antar calon.

“Alasan kementerian demi harmonisasi UNM. Kementerian bilang kita sayang UNM, tapi ada masukan dari calon lalu seperti ini bunyinya maka kementerian instruksikan visi misi dan pemungutan suara diulang supaya harmonis,” kata Hamsu Gani.