Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada 2024

Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi Siap Lanjut Paket Adama Jilid 2 di Pilgub? Andi Tobo Ungkap Peluang

Ketua Bidang OKK Nasdem Sulsel Andi Tobo Haeruddin mengatakan, komunikasi Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi intens terjadi.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Potret Wali Kota Makassar Danny Pomanto (kiri) dan Mantan Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi (kanan) di Pilwali 2020.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Peluang paket Adama jilid 2 di Pilwali Makassar 2020 kemungkinan akan berlanjut di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024. 

Apalagi, Wali Kota Makassar Danny Pomanto menjalin komunikasi yang baik dengan mantan wakil, Fatmawati Rusdi.

Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kekaderan (OKK) DPW Nasdem Sulsel Andi Tobo Haeruddin mengatakan, komunikasi Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi intens terjadi.

"Jadi memang komunikasi Pak Danny dengan Ibu Fatma itu kan kita mengakui terjalin dengan sempurna," katanya saat dihubungi, Kamis (4/3/2024).
 
Menurutnya, itu wajar saja karena Danny Pomanto sebagai Wali Kota dan Fatmawati Rusdi mantan wakilnya adalah teman baik dan sudah membangun Makassar bersama.

Baca juga: Danny Pomanto Jalin Hubungan Baik dengan Mantan Wakil,Paket Adama Jilid 2 Lanjut di Pilgub Sulsel?

 "Karena tentu sebagai Wali Kota dan mantan Wakil Wali Kota sekarang terpilih sebagai anggota DPR RI itu nda bisa dipungkiri bahwa komunikasi itu jalan terus, tidak ada sekat antara keduanya," ungkapnya.
 
"Komunikasi itu bisa bermakna sebagai komunikasi politik atau komunikasi sifatnya individu," tambah dia.

Menurutnya, isu tentang adama jilid 2 bisa dimaknai karena akrabnya hubungan antara Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi.

"Jadi isu tentang Adama Jilid 2 itu bisa juga dimaknai seperti itu tapi belum kami bicarakan di tingkat internal," ujarnya.

Adapun kata Andi Tobo, setiap partai memiliki hitungan tersendiri untuk mengusung calon pemimpin daerah.

Baca juga: Inilah 5 Figur Calon Gubernur Sulsel Viral di Media Sosial: Adnan Lebih Populer dari NH dan Mentan

Baik itu hitungan internal partai dan eksternal terhadap pemilih dan konstituen mereka.

"Semua ada hitungannya, yang mana kalau itu menguntungkan semua yang menguntungkan pasti kita respon," jelasnya.

Danny Bebas Pilih Wakil 

Baca juga: ASN Pemkot Makassar Ngadu TPP Belum Cair 2 Bulan, Danny Pomanto Langsung Hubungi Kepala BPKAD

PDI Perjuangan memberi kebebasan Wali Kota Makassar Danny Pomanto memilih sendiri calon wakil Gubernur Sulsel pasangannya.

Partai bentukan Megawati Soekarnoputri itu mendorong Danny Pomanto maju bertarung calon Gubernur Sulsel di pilkada serentak 2024.

Adapun untuk calon pasangannya, PDI Perjuangan menyerahkan kepada Danny Pomanto memilih sendiri.

Hal itu disampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel Ridwan Andi Wittiri kepada wartawan seusai buka puasa bersama di kantor ARW Center Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar, Rabu (3/4/2024) malam.

"Danny Pomanto prioritas untuk kita serahkan kepada beliau mencari apakah beliau nomor 1 atau nomor 2, kita sangat terbuka," Ridwan Andi Wittiri saat ditemui di ARW Center, Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar, Rabu (3/4/2024) malam.

PDI Perjuangan meraih 6 kursi DPRD Sulsel di Pemilu 2024 ini.

Adapun syarat pengusungan pasangan calon Gubernur calon wakil gubernur Sulsel minimal 17 kursi.

Itu artinya PDI Perjuangan masih butuh 9 kursi lagi untuk mengusung pasangan calon.

Wittiri juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan maju di Pilgub Sulsel, cukup fokus sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029.

Ini merupakan ketiga kalinya terpilih sebagai anggota DPR RI Dapil Sulsel I.

"Ini sejarah bagi PDIP bahwa semenjak ada PDIP perjuangan atau PDIP di Sulsel ini, Alhamdulillah saya bisa mencetak tiga kali berturut-turut menjadi anggota DPR RI. Insyallah akan dilantik pada 1 Oktober 2024," tutur ARW.

Sementara itu, terkait koalisi pilpres berpotensi turun ke Pilkada, PDIP memiliki keinginan untuk menjalin koalisi, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Dalam hal koalisi Pilkada, tentu kita ingin berkoalisi dengan parpol yang sama seperti dalam Pilpres yang kemarin," ujarnya.

Menurutnya tergantung pada dinamika politik.

"Kalau sudah terbentuk kepemimpinan baru di DPR RI dan sudah turun keputusan umpamanya presidennya siapa, tentu kita akan tetap membuka diri (parpol di luar Koalisi Pilpres) kan kompetisi sudah selesai," katanya.

Menurutnya, partai politik harus menjalin koalisi untuk memperkuat posisinya dalam kontestasi politik, terutama dalam Pilkada Sulsel.

Apalagi PDIP Sulsel sebagai partai yang tidak bisa mengusung sendiri, akan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan parpol lain.

"Untuk berkoalisi dengan parpol lain, kami tidak menutup pintu," kata Ridwan Wittiri. (*)

 


Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved