Pilpres 2024
PDIP Bocorkan Misi Puan Maharani Hadiri Buka Puasa Ketua TKN Prabowo-Gibran, Hasto: Komunikasi!
Bambang Soesatyo atau Bamsoet membagikan momen pertemuan antara Puan dan Rosan melalui akun Instagramnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mengungkap misi Puan Maharani menghadiri buka puasa bersama Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.
Hal ini diungkapkan Hasto Kristiyanto selaku Sekjend PDIP.
Awalnya Hasto menyebut Puan Maharani hadir dalam acara bukber bersama Rosan Roeslani karena diundang.
"Ya kan namanya diundang, masa tidak hadir. Apalagi buka puasa bersama, ada kultumnya, ada doanya," kata Hasto di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Namun belakangan, Hasto menerangkan kehadiran Puan Maharani adalah bagian dari upaya membangun komunikasi politik.
"Itu kan sesuatu yang dalam kapasitas Mbak Puan sebagai ketua DPR ya terus membangun komunikasi politik," ujar Hasto.
Hasto menegaskan bahwa PDIP tetap berkomitmen untuk menjaga demokrasi dan konstitusi.
"Tetapi, dalam komunikasi politik kan sikap dari PDIP tetap kokoh dalam menjaga konstitusi, menjaga demokrasi yang berkedaulatan rakyat dan terus berjuang bagi supremasi hukum dan demokrasi itu sendiri," ungkapnya.
Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Akui Putusan Mahkamah Konstitusi Loloskan Gibran Rakabuming Cawapres Bermasalah
Bambang Soesatyo atau Bamsoet membagikan momen pertemuan antara Puan dan Rosan melalui akun Instagramnya.
"Buka Puasa Bersama Mbak Ketua @puanmaharani @ketua_dprri dan pengajian di kediaman Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran @rosanroeslani dan Ayu Heni Rosan (Tuge)," kata Bamsoet.
Penyesalan PDIP dan Megawati
PDI Perjuangan (PDIP) dan Megawati Soekarnoputri menyesal membesarkan nama Gigran Rakabuming putra bungsu Presiden Jokowi.
PDIP dan Megawati menyesali keputusannya yang telah menjadikan Gibran Rakabuming sebagai Wali Kota Solo pada 2020 lalu.
Kesalahan PDIP dan Megawati itulah menjadi awal mula munculnya Gibran sebagai Wakil Presiden dan terpilih di Pilpres 2024.
PDIP baru menyadari ikut menjagokan putra Jokowi sebagai Wali Kota Solo adalah bagian dari kekhilafan.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto membeberkan alasan penyesalan mengusung Gibran Raka pada 2020 lalu.
Menurut Hasto, saat itu PDI-P mengusung Gibran setelah melihat kepemimpinan ayahnya, Jokowi.
Dimana, Jokowi dipandang telah memberikan kemajuan bagi Indonesia.
Tapi ternyata, kata Hasto, kemajuan pesat yang diraih Jokowi di berbagai bidang khususnya infrastruktur berdampak pada membengkaknya utang yang luar biasa besar.
PDIP merasa ngeri membayangkan bengkaknya utang dan akibatnya pada anak cucu di masa mendatang.
"Ya kami jujur saja khilaf ketika dulu ikut mencalonkan Gibran karena kami juga di sisi lain memang mengakui terhadap kemajuan yang dilakukan Pak Jokowi," kata Hasto dalam acara diskusi bertajuk 'Sing Waras Sing Menang', Sabtu (30/3/2024).
Namun demikian, Hasto menyebut partainya belakangan menyadari bahwa kemajuan yang dibawa Jokowi itu menyebabkan beban utang yang sangat besar.
Ia mengatakan, utang pemerintah hampir mencapai 196 miliar dollar AS, sedangkan utang dari sektor swasta dan BUMN hampir mencapai 220 miliar dollar AS.
"Ketika ini digabung, maka ke depan kita bisa mengalami suatu persoalan yang sangat serius," ujar Hasto.
Ia melanjutkan, di tengah persoalan tersebut, praktik nepotisme di kalangan keluarga dan kerabat dekat Jokowi justru menguat.
Contohnya, sekretaris pribadi Jokowi, Devid Agus Yunanto, kini digadang-gadang akan menjadi calon bupati Boyolali.
"Nepotisme itu kita lihat ternyata justru semakin telanjang di depan mata kita. Misalnya sekretaris Pak Jokowi, Devid, dicalonkan sebagai calon bupati di Boyolali, itu kan akan merebut basis dari PDI Perjuangan yang selama ini membesarkan," ujar Hasto seperti dikutip Kompas.com .
Seperti diketahui, PDI-P merupakan partai politik pengusung utama Gibran Rakabuming dalam Pilkada Solo 2020 lalu.
Namun, Gibran dan PDI-P berpisah jalan setelah Gibran menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Padahal, PDI-P telah memutuskan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mereka usung.
Pasangan Prabowo-Gibran pun telah diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024, meski sengketa hasil Pilpres 2024 masih berlangsung di MK.
PDIP Samakan Gibran dengan Sopir Truk Pemicu Tabrakan 7 Mobil di Gerbang Tol Halim Utama
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyamakan calon wakil presiden pemenang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka dengan sopir truk penyebab kecelakaan tabrakan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta.
Kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama (Instagram @dramaojol.id)
Hasto mengatakan, sopir truk tersebut masih berusia 17 tahun serta belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Berkaca dari kasus tersebut, dia menekankan pentingnya kedewasaan bagi seseorang untuk mengemban jabatan tertentu.
"Ini sebagai contoh bagaimana ketika orang hanya berorientasi pada hasil, (sementara) proses, usia itu diabaikan, maka ini juga berbahaya," kata Hasto dalam sebuah diskusi daring pada Sabtu (30/3/2024).
Apalagi, kata Hasto, untuk mengelola suatu negara sebesar Indonesia dengan segala persoalan yang sangat kompleks.
"Masalah ekonomi, masalah sosial, persoalan geopolitik, persoalan kemiskinan, persoalan egoisme agama yang juga masih sering kali menjadi persoalan terkait dengan mental spiritual kita," ujarnya.
Karenanya, dia mengkritisi pencalonan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran sebagai cawapres.
"Di tengah-tengah itu muncul suatu tampilan bagiamana seorang anak presiden yang batas usia belum mencukupi, wali kota juga baru dua tahun, kemudian mendapatkan suatu preferensi," ucap Hasto.
Sopir truk berinisial MI sebagai biang kerok kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Utama, Makasar, Jakarta Timur pada Rabu (27/3/2024), ternyata masih di bawah umur.
Hal ini diungkapkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/3/2024).
Polisi sudah menetapkan MI psebagai tersangka mengacu pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.(*)
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.