5 Figur Calon Gubernur Sulsel Terpopuler di Medsos: Adnan Disusul NH, Komjen Fadil Imran Masuk?

Kritik yang muncul dari netizen terutama terkait dengan kenaikan harga pangan, yang mendapatkan respons sebesar 38 persen.

Meskipun Andi Amran tidak aktif memposting konten di media sosial, respons terhadap kritik yang dia terima menunjukkan upaya untuk tetap terhubung dengan masyarakat. 

Dia memastikan bahwa petani yang terdampak banjir akan mendapatkan bantuan, yang direspons oleh 28 persen pembicaraan. 

Selain itu, rencananya untuk melakukan pompanisasi guna meningkatkan percepatan taman juga mendapat respons positif sebesar 16 persen.

Meskipun tidak secara langsung meminta rakyat untuk tidak panik atas kenaikan harga pangan di media sosial.

Namun responsnya terhadap tantangan tersebut menunjukkan keprihatinan dan kesadaran akan kebutuhan masyarakat. 

Fadil Imran menempati urutan kelima dalam pembicaraan di media sosial.

Dengan sentimen netral sebesar 100 persen, dan tidak ada sentimen positif atau negatif yang signifikan terhadapnya. 

Meskipun demikian, ia tetap menjadi topik pembicaraan melalui beberapa kegiatan dan peristiwa yang dilaporkan.

Beberapa topik pembicaraan terkait Fadil Imran antara lain menyampaikan situasi dan kondisi rekapitulasi pemilu.

Lalu keputusannya untuk kembali pulang ke Makassar, membuka rakernis di Makassar, serta keikutsertaannya dalam bursa figur calon Gubernur Sulsel. 

Selain itu, Fadil Imran juga mencatatkan permintaan kepada juara All England untuk tetap berlatih keras.

Meskipun tidak ada sentimen positif atau negatif yang tercatat, kehadiran Fadil Imran di media sosial masih menarik perhatian masyarakat Sulawesi Selatan. 

Hal ini menunjukkan bahwa informasi terkait pemilihan gubernur dan aktivitas para calon gubernur memiliki daya tarik tersendiri di tengah masyarakat.

Analisis yang dilakukan oleh Faqih Faturrachman menunjukkan bahwa tren pembicaraan seputar pilkada gubernur semakin diminati.

"Dengan 36 topik pembicaraan dan 31 pembicara yang terlibat. Hal ini menegaskan pentingnya media sosial sebagai sarana komunikasi dan informasi yang vital dalam proses demokrasi," imbuhnya.

Dia menambahkan, pembicaraan yang paling banyak terjadi di media sosial berkaitan dengan tren bursa pemilihan Gubernur Sulsel.(*(